Jangan Sok Tahu
jika Belum Paham Terapi Air Putih
Terapi air putih diklaim memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan. Beberapa bentuk terapinya adalah dengan minum banyak air, atau minum
air hangat saat bangun pagi dan sebelum tidur. Namun, kebiasaan minum air
terlalu banyak juga dapat membahayakan kesehatan.
Minum air putih memiliki beberapa manfaat penting, mulai
dari membantu mengatur suhu tubuh hingga mencegah sembelit dan dehidrasi.
Umumnya, orang yang menjalani terapi air putih meminum 1-1,5 liter air dalam
sekali waktu. Ketika pertama kali melakukan terapi, orang biasanya akan buang
air ke toilet berkali-kali hingga tubuh beradaptasi pada peningkatan jumlah
cairan.
Jangan Sok Tahu jika Belum Paham Terapi Air Putih -
Alodokter
Mengonsumsi air putih dalam jumlah banyak juga dipercaya
sebagai cara detoksifikasi atau proses pengeluaran racun dari dalam tubuh.
Namun, manfaat detoksifikasi sendiri belum terbukti secara pasti. Orang yang
menjalani detoks akan banyak mengonsumsi air dan membatasi asupan makanan
secara ketat. Hal ini bisa mengakibatkan tubuh kekurangan berbagai nutrisi
penting. Sementara itu, meminum air putih dalam jumlah banyak sekaligus,
seperti dalam terapi air putih, ternyata justru mengundang intoksikasi atau
keracunan.
Hati-hati Kelebihan Cairan
Intoksikasi air merupakan kondisi kadar garam atau sodium
dalam darah turun secara drastis hingga level yang terlalu rendah, akibat
meminum terlalu banyak air dalam waktu singkat. Gejala intoksikasi air yang
dapat muncul antara lain mual, muntah, sakit kepala, diare, kejang, keram atau
kaku otot, hingga koma.
Proses pengaturan dan pembuangan cairan di dalam tubuh
diatur oleh ginjal. Normalnya, ginjal orang dewasa muda yang sehat dapat
mengeluarkan setengah liter air dalam satu jam. Bila jumlah air yang Anda minum
melebihi kemampuan ginjal, tentunya akan menambah kerja fungsi ginjal dalam
mengolah cairan. Efeknya, Anda akan buang air kecil berkali-kali.
Tidak hanya itu, menurunnya kadar sodium dalam darah
akibat diencerkan oleh air yang terlalu banyak, dapat memicu ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit di dalam sel-sel tubuh. Akibatnya sel dalam tubuh bisa
membengkak, bahkan yang lebih parah, bisa terjadi pembengkakan otak sehingga
membutuhkan penanganan medis secepatnya.
Salah satu cara mendeteksi kecukupan cairan adalah dengan
melihat warna urine. Warna urine kuning pekat merupakan tanda bahwa tubuh
mengalami dehidrasi. Sedangkan warna urine yang jernih seperti air putih
menandakan tubuh kelebihan air, dan hal ini juga berbahaya. Anda disarankan
berhenti minum jika merasa sudah tidak haus.
Kapan Butuh Lebih Banyak Minum Air Putih?
Kebutuhan cairan sehari-hari bervariasi pada setiap
orang. Hal ini tergantung dari jenis kelamin, usia, aktivitas, kondisi
kesehatan umum, dan suhu di lingkungan sekitar. Dalam kondisi normal, total
konsumsi cairan yang direkomendasikan adalah 2 hingga 2,5 liter per hari.
Berikut ini adalah beberapa kondisi ketika tubuh
membutuhkan lebih banyak asupan cairan:
Hamil atau menyusui
Ibu hamil dianjurkan untuk meminum air putih sebanyak
sepuluh cangkir atau 2,5 liter per hari. Sementara itu, ibu menyusui
membutuhkan lebih banyak lagi, yaitu sekitar 3 liter atau 13 cangkir per hari.
Berolahraga
Anda perlu meminum lebih banyak air untuk mengganti
cairan tubuh yang hilang selama olahraga. Tambahkan konsumsi air putih sebanyak
2-3 cangkir ketika Anda berolahraga. Namun, bila Anda berolahraga dengan lebih
intensif, atau lebih dari satu jam, Anda perlu mengonsumsi cairan yang
mengandung elektrolit untuk mengganti elektrolit yang keluar dari tubuh bersama
keringat.
Berada di lingkungan yang bersuhu panas
Minumlah lebih banyak air ketika berada di lingkungan
yang panas dan membuat Anda banyak berkeringat.
Menderita penyakit atau kondisi kesehatan tertentu
Ketika sedang muntah-muntah, diare, dan demam, minumlah
lebih banyak air, karena tubuh membutuhkan lebih banyak cairan. Penderita
infeksi atau batu saluran kemih juga disarankan minum lebih banyak air untuk
membantu mengeluarkan kuman dan batu dari saluran kemih. Namun, batasi asupan minum
air putih, jika Anda sedang mengalami gangguan hati, penyakit ginjal, dan gagal
jantung.
Terapi air putih yang menganjurkan meminum banyak air
sekaligus, patut dipertanyakan, karena dapat mengundang risiko berbahaya bagi
tubuh. Minumlah air putih dalam jumlah yang cukup sesuai kebutuhan, dan dalam
rentang waktu yang wajar, agar tidak mengalami intoksikasi air. Mudahnya,
minumlah air putih ketika merasa haus. Jangan mengabaikan rasa haus, karena itu
adalah sinyal alami bahwa tubuh butuh cairan.
Ditinjau oleh: dr. Kevin Adrian
0 komentar:
Posting Komentar