Pola Makan dan Diet
Sehat Ala Rasulullah SAW
Rasulullah SAW menekankan pentingnya makan makanan halal
dan thayib.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Memiliki tubuh yang ideal dan
juga sehat adalah impian setiap orang. Namun tubuh ideal tidak jarang diartikan
dengan tubuh yang kurus.
Tidak sedikit yang melakukan diet demi memiliki berat
badan yang dianggap ideal dengan berbagai cara, bahkan dengan mengonsumsi obat
tertentu. Memiliki tubuh yang terlampau kurus atau pun sebaliknya kelebihan
berat badan dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Ketua Lembaga Dakwah Khusus LDK PP Muhammadiyah, Muhammad
Ziyad, mengatakan diet diperbolehkan, termasuk dengan mengonsumsi obat selama
obat atau makanan tersebut tidak berbahaya. Namun, tubuh yang sehat dan ideal
berkaitan dengan pola makan yang baik.
Dia menjelaskan, dalam Islam, pola makan yang baik telah
dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Pola makan yang diatur dalam Islam menyangkut
bahan makanan itu sendiri.
Bahan makanan yang dikonsumsi harus dipastikan halal dan
thayyib (bisa dimaknai berkualitas dan bergizi). Makanan yang dikonsumsi tidak
boleh dari unsur makan-makanan yang diharamkan karena hal itu bertentangan
dengan hukum Islam.
Selain itu, kata dia, hendaknya tidak mengonsumsi makanan
secara berlebihan meskipun itu dari bahan makanan yang halal. Ini sejalan
dengan firman Allah QS al-A’raf ayat ke-31: “Makan dan minumlah kamu dan jangan
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebihan.”
Selain itu, Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah
seorang manusia memenuhi satu wadah yang lebih berbahaya dibandingkan perutnya
sendiri. Sebenarnya seorang manusia itu cukup dengan beberapa suap makanan yang
bisa menegakkan tulang punggungnya. Namun jika tidak ada pilihan lain, maka
hendaknya sepertiga perut itu untuk makanan, sepertiga yang lain untuk minuman
dan sepertiga terakhir untuk nafas." (HR Ibnu Majah).
Ziyad mengatakan makan haruslah diatur dan tidak boleh
sekehendak diri saja. Sebab masalah kesehatan dan juga obesitas kerap bermula
dari pola makan yang keliru.
Misalnya, kata dia, belum merasa lapar tetapi sudah makan
dan makanan yang dikonsumsi pun beraneka, sehingga tidak jarang menyebabkan
masalah kesehatan.
Menurut Ziyad, jika melihat pola kehidupan Nabi SAW,
beliau termasuk jarang sakit. Pada zaman Nabi pernah datang rombongan orang ke
kota Madinah. Mereka
terheran melihat bentuk fisik Nabi SAW dan para sahabat
yang tampak sehat.
Lantas, mereka meminta resepnya apa. Kemudian, Rasulullah
menjelaskan, "Kami ini adalah suatu kaum yang tidak akan makan sebelum
datang rasa lapar. Dan kami ini bila makan tidak akan sampai merasa
kekenyangan."
Artinya, kata Ziyad, Rasulullah mencontohkan agar makan
seperlunya sesuai kebutuhan perut dan berhenti dari makan sebelum merasa
kenyang betul.
"Inilah yang dimaksud pola makan yang tepat.
Ternyata cara dan pola makan seperti ini sesuai standar nasehat dokter dan ahli
gizi modern," kata Ustaz Ziyad, melalui pesan elektronik kepada
Republika.co.id, awal pekan ini.
Selain pola makan yang baik, ungkap dia, Rasulullah juga
mengajarkan puasa. Selain Ramadhan, adapula tuntunan puasa sunnah, seperti
puasa Senin dan Kamis.
Menurutnya, puasa mengajarkan tentang disiplin waktu
makan. Bahkan, puasa juga berdampak manfaatnya bagi pencernaan dalam
tubuh.
Rasulullah dan penerusnya menerapkan pola makan yang
sehat dalam kehidupan sehari harinya. Bahkan dalam sebuah hadist disebutkan,
"Orang yang berkecukupan makan dan bisa tidur nyenyak sementara
tetangganya dalam kelaparan, maka orang semacam itu dianggap tidak sempurna
imannya."
Dengan demikian, Ustaz Ziyad mengatakan pola makan dan
ketersediaan makanan itu terkait dengan semangat berbagi bagi sesama.
Menurutnya, orang yang dapat melakukan hal demikian akan
mendapatkan keluasan batin. Sementara kepuasan batin itu mendamaikan hati yang
kemudian berdampak pada energi positif bagi fisiknya.
Dia menambahkan, dimensi menjaga kesehatan dan hidup
sehat juga harus melampaui perilaku semacam itu. Demikian halnya dengan makanan
yang sehat juga terkait dengan cara penyembelihannya (daging dari hewan),
memasaknya, menyajikannya dan bahkan cara mendapat rezekinya untuk membeli
kebutuhan makanan yang dikonsumsi.
Hal itu karena Rasulullah melarang menkonsumsi dari harta
yang haram. "Semua itu harus dipahami sebagai bagian dari paket diet
menjaga kesehatan," tambahnya.
Ziyad lantas menuturkan beberapa pola makan Nabi Muhammad
SAW yang membuatnya senantiasa sehat. Berikut beberapa jenis makanan yang kerap
dikonsumsi Nabi SAW:
1.
Makan dari gandum dan kurma
2.
Makan daging kambing kesukaannya yakni warna merah
(artinya masih segar dan bukan yang ada kandungan lemaknya)
3.
Mengonsumsi laban (minum susu)
4.
Meminum air rendaman kurma (infused water)
5.
Minum air di gelas yang ditutup
6.
Rasulullah melarang makanan yang masih panas ditiup oleh
mulut untuk dimakan. Hal itu dalam teori medis modern dapat berpengaruh
terhadap jantung
0 komentar:
Posting Komentar