9 Manfaat Temulawak
Sebagai Obat Alami
Manfaat temulawak telah terbukti dalam pengobatan
tradisional China. Banyak yang menggunakan temulawak, baik temulawak asli
maupun dalam bentuk krim sebagai obat anti peradangan serta penyembuh luka.
Lantas, apa saja manfaat temulawak yang telah terbukti secara ilmiah? Berikut
ulasannya.
Apa itu temulawak?
manfaat kunyit untuk pencernaan kunyit putih, manfaat
kunyit asam, manfaat jamu kunyit, masker kunyit, manfaat kunyit untuk wajah
Temulawak adalah tanaman asli Indonesia yang bentuknya
mirip dengan kunyit. Tanaman yang memiliki nama latin Curcuma xanthorrhiza ini
biasanya berbentuk seperti silinder dengan diameter 6 cm.
Umumnya, tanaman ini memiliki kulit yang berwarna kuning
muda. Sebagai tanaman monokotil, tanaman ini tidak memiliki akar tunggang. Akar
yang dipunyai yaitu akar rimpang.
Rimpang adalah bagian batang yang terletak di bawah
tanah. Rimpang juga disebut sebagai umbi akar atau umbi batang. Di antara semua
rimpang bergenus Curcuma, rimpang tanaman inilah yang paling besar di antara
tanaman lainnya.
Rimpang temulawak terdiri dari rimpang induk dan anakan.
Rimpang induknya berbentuk bulat seperti telur dan berwarna kuning tua,
sementara bagian dalamnya berwarna jingga kecokelatan.
Dari rimpang induk ini keluar rimpang kedua yang lebih
kecil dan tumbuh ke samping. Biasanya jumlahnya sekiar 3 sampai 7 buah.
Pada awalnya, Curcuma xanthorrhiza banyak tumbuh di
hutan, terutama hutan jati bersama jenis temu-temuan lainnya. Tumbuhan ini
biasanya banyak tumbuh di padang alang-alang dan tanah-tanah kering. Namun
sekarang ini temulawak banyak dibudidayakan di dataran tinggi.
Kandungan dan senyawa kimia dalam temulawak
Rimpang temulawak mengandung kurkuminoid, minyak atsiri,
pati, protein, lemak, selulosa, dan mineral. Pati merupakan komponen terbesar
dalam rimpang temulawak. Pati biasanya berwarna putih kekuningan karena
mengandung kurkuminoid.
Kurkuminoid adalah zat pemberi warna kuning pada
temulawak dan kunyit. Dalam temulawak terkandung:
·
0,37% abu
·
1,52% protein
·
1,35% lemak
·
0,80% serat
·
79,96% karbohidrat
·
15 ppm kurkumin
·
11,45 ppm kalium
·
6, 38 ppm natrium
·
19,07 ppm kalsium
·
12,72 ppm magnesium
·
6,38 ppm zat besi
·
0,82 ppm mangan
·
0,02 ppm kadmium
*) Ppm (part per million) atau bagian per sejuta,
merupakan satuan konsentrasi yang dinyatakan dalam mg/Kg.
Selain itu, ada tiga zat aktif yang terkandung dalam
rimpang temulawak, yaitu:
·
Germakron, antiradang dan menghambat pembengkakan.
· P-toluilmetillkarbinol dan seskuiterpen d-kamper,
meningkatkan produksi dan empedu.
·
Tumeron, antimikroba.
Perbedaan kunyit dan temulawak
Jika dilihat sekilas, kunyit dan temulawak tampak sangat
mirip. Bahkan manfaat kunyit dan temulawak pun cukup mirip. Oleh karena itu,
tak jarang banyak orang keliru saat mengenali keduanya. Agar tak salah pilih,
berikut perbedaan kunyit dan temulawak yang perlu diketahui:
Daun
Kunyit memiliki daun tunggal dengan bentuk memanjang
hingga 20-40 cm dengan lebar daun 8-12,5 cm. Daunnya memiliki bentuk seperti
tulang yang menyirip dengan warna hijau pucat. Daun kunyit memiliki ujung dan
pangkal yang runcing dengan tepi daun yang rata. Sementara itu, temulawak
memiliki daun yang lebar dihubungkan dengan pelepah dan tangkai daun yang agak
panjang.
Batang
Kunyit memiliki batang semu dengan tinggi 40-100 cm.
Sementara temulawak memiliki batang semu dengan tinggi mencapai 2,5 meter.
Rimpang
Rimpang kunyit bercabang-cabang sehingga membentuk
rimpun. Rimpang berbentuk bulat panjang dan membentuk cabang berupa batang yang
berada di dalam tanah.
Rimpang kunyit biasanya ditumbuhi tunas yang tumbuh ke
samping, mendatar, dan melengkung. Tunas berbuku-buku pendek dengan bentuk
lurus atau melengkung. Warna kulit rimpang kunyit biasanya jingga kecokelatan
atau berwarna terang agak kuning kemerahan.
Sementara itu, rimpang temulawak biasanya memiliki ukuran
yang lebih besar dibandingkan dengan kunyit. Satu hal lain yang cukup mencolok
antara temulawak dan kunyit, yaitu daging kunyit berwarna lebih pekat alias
oranye kemerahan, sedangkan temulawak biasanya berwarna kuning pudar. Temulawak
juga memiliki rasa yang lebih pahit dibandingkan dengan kunyit.
Bunga
Kunyit memiliki bunga majemuk, berambut, dan bersisik.
Mahkotanya memiliki panjang 3 cm dan lebar 1,5 cm berwarna kuning dengan
kelopak berbentuk silindris.
Sementara itu temulawak biasanya memiliki bunga berwarna
putih kemerahan atau kekuningan. Panjang tangkai bunganya sekitar 1,5 sampai 3
cm dengan bunga yang langsung keluar dari rimpang. Bunga utamanya berwarna
merah dengan kelopak hijau muda dan pangkal bunga berwarna ungu.
Manfaat temulawak untuk kesehatan
Curcuma xanthorrhiza dapat dimanfaatkan sebagai obat,
penyedap masakan, minuman, serta pewarna
alami untuk makanan dan kosmetik.
Manfaat temulawak sebagai obat sudah cukup lama dikenal dan diketahui,
baik di dalam maupun luar negeri. Berikut berbagai manfaat temulawak untuk
kesehatan:
1. Mengatasi masalah sistem pencernaan
Manfaat temulawak yang pertama adalah merangsang produksi
cairan empedu di kantong empedu. Tentu saja hal ini membantu pencernaan serta
metabolisme makanan dalam tubuh.
Tidak hanya itu, menurut para ahli, temulawak juga
bermanfaat untuk mengatasi perut kembung, membantu pencernaan yang tidak
lancar, dan meningkatkan nafsu makan.
Sebuah studi yang
dipublikasikan dalam jurnal Clinical Gastroenterology and Hepatology
meminta pasien yang mengalami peradangan usus untuk mengonsumsi temulawak
setiap harinya. Hasilnya, kelompok pasien tersebut mengalami proses penyembuhan
yang lebih cepat dibandingkan dengan kelompok pasien yang tidak mengonsumsi
temulawak.
2. Mengatasi
osteoarthritis
Manfaat temulawak lainnya, yaitu membantu pasien yang
mengalami osteoarthritis. Osteoarthritis adalah penyakit sendi degeneratif, di
mana sendi-sendi menjadi terasa sakit dan kaku.
Hal ini juga dibuktikan dalam sebuah jurnal yang diterbitkan
di dalam Journal of Alternative and Complementary Medicine. Dalam jurnal
tersebut menunjukkan bahwa efek temulawak hampir sama seperti efek ibuprofen
(obat penghilang rasa sakit) yang diberikan pada pasien osteoarthritis
3. Mencegah serta membantu pengobatan kanker
Walaupun masih sangat sedikit penelitian yang tersedia
terkait manfaat temulawak dengan pengobatan kanker, beberapa ahli percaya akan
khasiat tanaman ini. Temulawak dapat berguna untuk membantu pengobatan kanker
prostat, kanker payudara, dan kanker usus.
Manfaat temulawak ini didukung dengan sebuah riset yang
dilakukan pada tahun 2001, yang menyatakan bahwa temulawak dapat menghambat
pertumbuhan serta perkembangan kanker prostat.
Para peneliti dari University of Maryland Medical Center
menjelaskan bahwa bahan-bahan herbal mungkin bisa membantu menghentikan
pertumbuhan kanker berkat zat antioksidan yang terkandung di dalam obat herbal,
termasuk temulawak.
4. Obat antiradang
Temulawak mengandung senyawa antiradang yang bisa
menghambat produksi prostaglandin E2 yang memicu peradangan. Oleh karena itu,
kandungan antiradang di dalamnya membantu mengatasi penyakit akibat peradangan
di dalam tubuh seperti radang sendi.
5. Antibakteri dan antijamur
Temulawak mengandung berbagai senyawa antibakteri dan
antijamur. Kandungan antibakteri dalam temulawak memiliki manfaat terutama
cukup efektif untuk membasmi bakteri jenis Staphylococcus dan Salmonella.
Sementara senyawa antijamurnya cukup ampuh menghilangkan jamur dari golongan
dermatofita.
6. Obat jerawat
Dalam dunia kecantikan, temulawak juga bisa digunakan
sebagai obat jerawat. Ini karena temulawak memiliki sifat astringent.
Astringent bermanfaat untuk mengurangi produksi minyak dari kelenjarnya. Selain
itu, kandungan antiseptik di dalamnya juga bisa membantu membersihkan kulit
dari bakteri penyebab jerawat. Dengan begitu, jerawat yang meradang akan
berangsur membaik dan sembuh.
7. Menjaga kesehatan liver
Dilansir dari Scientific Researh Journal, ekstrak
temulawak terbukti memiliki manfaat dalam melindungi hati dari hepatotoksin,
seperti karbon tetraklorida dan acetaminophen. Hepatotoksin adalah bahan kimia
yang menyebabkan efek buruk pada hati. Dengan begitu, temulawak menjadi salah
satu bahan alami yang bisa dijadikan pilihan untuk membantu menjaga kesehatan
hati Anda.
8. Obat diuretik
Manfaat temulawak lainnya yang sayang jika dilewatkan,
yaitu sebagai obat diuretik alami. Diuretik merupakan zat yang membantu
membersihkan tubuh dari garam (natrium) dan air, sehingga tak terjadi
penumpukan cairan di dalam tubuh. Zat ini merangsang ginjal untuk melepaskan
lebih banyak natrium ke dalam urine.
Manfaat diuretik dalam temulawak ini juga akan mengambil
kelebihan cairan dari pembuluh darah. Proses ini membantu mengurangi tekanan
pada dinding pembuluh Anda. Biasanya diuretik sangat dibutuhkan untuk membantu
mencegah, mengobati, dan memperbaiki masalah seperti:
·
Gagal jantung
·
Gagal hati
·
Pembengkakan jaringan (edema)
·
Masalah pada ginjal
9. Antispasmodik
Minyak Curcuma xanthorrhiza ternyata juga memiliki
manfaat sebagai antispasmodik. Dilansir dari pusat informasi obat nasional,
antispasmodik merupakan golongan obat yang memiliki sifat sebagai relaksan otot
polos. Artinya, obat ini bisa merilekskan otot halus di usus dan mencegahnya
dari kejang.
Obat antispasmodik biasanya bermanfaat untuk mengatasi
kondisi Irritable Bowel Syndrome (IBS). IBS adalah kondisi saat usus besar
mengalami gangguan akibat kontraksi otot yang tidak normal. Akibatnya, orang
dengan IBS akan mengalami berbagai gejala seperti:
·
Sakit perut
·
Kembung
·
Diare
·
Kram perut
·
Sembelit
Dengan kandungan antispasmodiknya, temulawak bisa menjadi
salah satu obat alami yang bisa membantu meringankan gejala IBS. Biasanya,
sebagai obat, antispasmodik dikonsumsi 30 hingga 60 menit sebelum makan.
Efek samping temulawak
perut mual setelah makan
Selain memiliki manfaat, temulawak juga bisa menyebabkan
efek samping. Secara umum, temulawak aman jika digunakan sebagai obat dalam
waktu singkat, yaitu hingga maksimal sekitar 18 minggu. Namun, jika
digunakan lebih dari itu, bahan alami
ini juga bisa membawa berbagai efek samping, terutama iritasi perut dan mual.
Untuk itu, Anda juga perlu berkonsultasi terlebih dahulu
ke dokter sebelum mengonsumsi temulawak sebagai obat. Pasalnya, meski berasal
dari bahan alami, tidak menutup kemungkinan bahwa temulawak bisa memberikan
efek negatif untuk tubuh.
Selain itu, untuk Anda yang memiliki penyakit hati dan
masalah empedu, sebaiknya hindari untuk mengonsumsi bahan alami yang satu ini.
Masalahnya, temulawak dapat meningkatkan produksi empedu yang akan memperburuk
kondisi kesehatan Anda. Jika Anda memiliki batu empedu, berkonsultasilah
terlebih dahulu ke dokter sebelum mengonsumsi temulawak.
Resep jamu temulawak
obat flu alami
Untuk mendapatkan manfaat temulawak, herbal yang satu ini
biasanya diolah sebagai jamu atau minuman. Sekarang mungkin sudah tersedia
beberapa temulawak kemasan yang praktis.
Namun, jika ada mau mencoba membuatnya sendiri, tak perlu
bingung. Berikut berbagai resep jamu temulawak yang bisa Anda coba di rumah:
Resep 1
Bahan-bahan
·
50 gr temulawak
·
20 gr asam kawak tanpa biji
·
25 gr kencur
·
10 gr jinten
·
100 ml air matang
·
100 gr gula aren
·
2 lembar daun pandan
·
1 liter air
Cara membuat
·
Iris temulawak dan kencur, sangrai dalam wajan.
·
Campur temulawak, asam kawak, kencur, jinten, dan 100 ml
air matang menggunakan blender, sisihkan.
·
Didihkan air dengan gula dan daun pandan hingga gula
larut.
·
Campurkan campuran temulawak dengan rebusan air gula,
aduk rata kemudian saring.
·
Sajikan dalam keadaan hangat atau dingin sesuai selera.
Resep 2
Bahan-bahan
·
30 gr temulawak
·
2 jari asam jawa
·
7 siung bawang putih
·
30 gr sambiloto
·
500 ml air
Cara membuat
Cucilah semua bahan hingga bersih.
Haluskan temulawak dan bawang putih dengan cara diparut
atau menggunakan blender.
Masukkan bahan yang dihaluskan ke dalam panci berisi air.
Didihkan kemudian saring.
Sajikan selagi hangat.
Resep 3
Bahan-bahan
·
2 jari rimpang temulawak segar
·
1 sdm madu
·
Cara membuat
·
Kupas kulit rimpang temulawak.
·
Cuci hingga bersih dengan air matang.
·
Parut rimpang temulawak dan sisihkan hasil parutan ke
dalam gelas.
·
Tambahkan 1/2 gelas air panas.
·
Saring ampasnya.
·
Tambahkan madu dan aduk rata.
·
Sajikan selagi hangat.
·
Dosis penggunaan temulawak
·
manfaat susu kunyit
Dosis temulawak yang tepat biasanya bergantung pada
beberapa faktor, dari mulai dari usia orang yang hendak mengonsumsinya,
kesehatan, dan kondisi lain. Untuk itu, dosis temulawak pada tiap orang tidak
bisa disamaratakan. Selain itu, sebenarnya tidak ada takaran pasti untuk
mengonsumsi herbal, dalam hal ini tentu saja temulawak.
Ingat, tidak semua produk alami aman. Untuk itu, Anda
wajib berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum mengonsumsinya. Jika Anda
menggunakan esktrak temulawak yang sudah dalam bentuk suplemen, pastikan untuk
membaca petunjuk penggunaannya terlebih dahulu.
Temulawak bukan pengganti obat dokter
memilih obat antidepresan terbaik ampuh
Meski memiliki segudang manfaat, temulawak tidak bisa
menggantikan obat dan perawatan dari dokter. Pasalnya, masih dibutuhkan
penelitian lanjutan untuk membuktikan manfaat herbal yang satu ini. Tanaman
obat biasanya digunakan hanya untuk terapi penunjang, bukan untuk menyembuhkan
penyakit.
Apalagi, jamu yang terbuat dari tumbuhan herbal juga
tidak memiliki standar dosis yang tetap. Oleh karena itu, efeknya pun akan berbeda
pada tiap orangnya. Meski beberapa manfaat temulawak telah dibuktikan melalui
penelitian, belum tentu hal ini akan bekerja efektif pada semua orang. Kembali
lagi, ini karena dosis, resep, dan cara penggunaannya berbeda-beda pada tiap
orang.
Anda wajib berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter jika
ingin menggunakan temulawak sebagai pengobatan pendamping. Sekalipun terbuat
dari bahan alami, temulawak juga bisa berinteraksi negatif dengan obat-obatan
yang sedang Anda konsumsi.
Selain itu, pastikan juga bahwa Anda tidak memiliki
alergi terhadap temulawak atau tanaman yang masuk dalam keluarganya, seperti
kunyit. Reaksi alergi parah bisa saja menyebabkan syok anafilaktik.
Syok anafilaktik merupakan kondisi gawat medis yang perlu
penanganan dokter dengan segera. Itu sebabnya, mengetahhi riwayat alergi Anda
sangat penting untuk mencegah dan menghindari reaksi alergi.
Untuk itu, konsultasikan dengan dokter sebelum Anda
meminum jamu, suplemen, dan ekstrak temulawak lainnya. Dokter akan melakukan
pengecekan terlebih dahulu untuk melihat apakah tanaman herbal yang satu ini
baik untuk Anda atau tidak.
Jika dokter tidak mengizinkan Anda untuk meminumnya,
patuhi aturan tersebut dan jangan melanggarnya. Percayakan pengobatan Anda pada
dokter ahli demi kondisi kesehatan yang jauh lebih baik.
Oleh Widya Citra Andini
Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh:
dr. Damar Upahita - Dokter Umum
0 komentar:
Posting Komentar