15 Cara Hidup Sehat
Rasulullah yang Harus Kita Tiru
Sebagai manusia tentunya kita menginginkan tubuh yang
sehat dan kuat. Untuk mendapatkan hal tersebut tentu saja manusia perlu pola
hidup dan kebiasaan yang baik. Untuk itu, menjaga kesehatan adalah bagian
dari Tujuan Penciptaan Manusia, Proses
Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , dan Konsep Manusia dalam
Islam.
Masalah kesehatan ternyata sudah Islam atur dan juga
contohkan melalui apa yang Rasulullah lakukan. Rasulullah SAW bukan saja mencontohkan
dalam ibadah spiritual, tetapi hingga kebiasaan hidup dan gaya hidup pun telah
dicontohkannya. Hal ini menunjukkan bahwa agama islam adalah agama yang
rahmatan lil alamin dan membawakan banyak maslahat ataau manfaat bagi manusia.
Kesehatan bagi manusia bukan hanya berdampak pada fitnya
badan, melainkan juga pada ketahanan tubuh, usia, dan tentunya kemampuan untuk
beraktifitas. Semakin rendah tingkat kesehatan kita, maka akan rendah pula
aktifitas yang bisa kita lakukan. Sedangkan, untuk berkarya dan memberikan
manfaat yang besar bagi masayrakat, tentu saja membutuhkan kesehatan yang baik.
Sangat disayangkan jika kita tidak bisa beraktifitas dan
berkarya hanya karena kita tidak bisa menjaga kesehatan diri kita dengan benar.
Padahal Allah tetap menitipkan amanah tubuh ini pada manusia agar dapat dijaga,
dirawat, dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Mengenai masalah ini, berikut adalah 15 cara hidup sehat
Rasulullah yang bisa kita contoh. Tentunya perilaku ini sangat universal dan
sangat baik jika kita contoh dalam kehidupan sehari-hari.
Cara Sehat Rasulullah yang Wajib Kita Ikuti
Rasulullah SAW bukan hanya teladan dalam aspek ibadah
spiritual. Beliau pun sebagai seorang Nabi, menjalankan pola hidup sehat agar
tetap produktif beribadah dan berjuang untuk Islam. Berikut adalah 15 cara
Rasulullah dalam menjalankan hidup sehat.
Makan Sebelum Lapar dan Berhenti Sebelum Kenyang
“Kami adalah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila
kami makan tidak pernah kekenyangan”(HR Bukhari Musim).
Rasulullah menyampaikan bahwa hendaknya kita makan
sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang. Dari aspek kesehatan ini sangat
berarti karena makan sebelum lapar menghindarkan kita dari sakit lambung dan
berhenti sebelum kenyang akan membuat kita tidak berlebihan dalam makan.
Menghindari makan sebelum kenyang membuat kita jauh dari sakit pencernaan.
Untuk itu, makanlah sesuai waktu dan pola yang telah kita bentuk.
Makan Secukupnya, Tidak Berlebihan
Dari Aisyah RA, “Dahulu Rasulullah tidak pernah
mengenyangkan perutnya dengan dua jenis makanan. Ketika sudah kenyang dengan
roti, beliau tidak akan makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma,
beliau tidak akan makan roti.”
Makan secukupnya artinya Rasul memilih makan sesuai
kebutuhan dan tidak berlebihan. Perintah ini mengartikan bahwa kita harus
menakar kebutuhan makan kita agar tidak terjadi penumpukan, tidak habis saat
makan, dan menjadi sumber penyakit jika makanan yang dimakan tidaklah sehat
atau terlalu banyak.
Di zaman sekarang ini, terkadang makanan bukan hanya untuk
memenuhi rasa lapar namun terkadang menjadi kebutuhan harga diri, pamer, dan
menjadi kebangaan jika harus makan untuk suatu yang mahal. Padahal, intinya
makanan yang dibutuhkan manusia adalah sehat dan dapat memberikan gizi seimbang
bagi tubuh manusia.
“Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek
dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan
tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya)
dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi
untuk pernafasan” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).
Hadist ini menunjukkan bahwa hendaknya manusia
benar-benar bisa mengisi perutnya dengan makanan, minuman, dan udara yang
seimbang. Jika perut manusia penuh dengan makanan dan minuman semua, tentunya
tidak ada ruang bernafas atau ruang udara dalam perut. Tentu tidak akan sehat,
akan penuh sesak, dan menimbulkan penyakit bagi tubuh kita.
Tidak Makan Makanan yang Haram
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi,
(daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang
terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang
sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk
berhala.” (QS. Al Maidah: 3)
Tidak makan-makanan yang haram bukan hanya perilaku yang
dilakukan oleh Rasulullah SAW, melainkan telah menjadi ketetapan Allah yang
tidak bisa berubah. Untuk itu, Allah memerintahkan manusia agar tidak makan dan
minum sesuatu yang kharam. Alasan yang paling logis dan masuk akal adalah
karena makanan haram memiliki kandungan yang tidak sehat dan membuat tubuh
manusia menjadi rusak jika terus mengkonsumsi hal tersebut.
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)
khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, yang
adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaithan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaithan
itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu
lantaran (meminum) khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat
Allah dan shalat, maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)” (QS
Al Maidah : 90-91)
Sebagaimana makanan yang haram, minuman yang haram
seperti khamr pun juga dilarang. Khamr adalah minuman memabukkan dan dapat
merusak otak manusia. Untuk itu, jika dilakukan maka akan mengganggu sistem
tubuh manusia.
Berpuasa
“Berpuasalah kamu supaya sehat tubuhmu” (HR Bukhari)
Selain ada perintah puasa Ramadhan, terdapat juga sunnah
Rasulullah lainya mengenai puasa. Puasa sunnah seperti puasa daud, puasa
muharam, puasa senin dan kamis, dan lain sebagainya dapat kita lakukan. Selain
karena menjadi ibadah dan pahala bagi kita, puasa juga merupakan proses detoks
bagi kita. Dari proses tersebut maka akan keluar segala racun-racun dalam
tubuh, timbunan lemak, dan juga zat-zat yang tidak sehat lainnya.
Mengenai puasa juga dapat mempelajari tentang : Hukum
Puasa Muharram dan Dalilnya atau Hukum Puasa 1 Muharram dan Dalilnya, Keutamaan
Puasa Muharam yang Luar Biasa, Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh, dan Hikmah Puasa
Daud Bagi Wanita dan Manfaatnya
Tidak Tidur Setelah Ashar dan Sebelum Magrib
“Aku heran dengan orang yang terbaring dan tidur sesudah
‘Ashar.” “Barangsiapa yang tidur setelah ashar kemudian akalnya hilang, maka
janganlah ia menyalahkan kecuali dirinya sendiri.”.
Rasulullah menyarankan agar kita tidak tidur setelah
ashar dan sebelum magrib. Hal ini dikarenakan waktu-waktu tersebut adalah waktu
produktif untuk tetap masih bisa bekerja. Sedangkan, akal atau otak juga masih
bisa digunakan sebelum waktu beristirahat. Jika digunakan beristirahat,
khawatir saat malam akan sulit tidur padahal justru istirahat yang baik adalah
saat malam hari.
Bangun dan Shalat di Sepertiga Malam
“Wahai orang yang berselimut, bangunlah untuk melakukan
shalat di malam hari.”
Perintah ini diberikan oleh Allah untuk kita bisa
melaksanakan shalat di malam hari atau shalat qiyamulail atau shalat tahajud.
Shalat seperti ini tentunya membuat kita akan lebih sehat karena bangun di
lebih pagi, dan udara atau kondisi di waktu ini adalah waktu-waktu terbaik.
Olahraga dengan Berkuda, Memanah dan Berenang
“Ajarkan putera-puteramu berenang dan memanah”. (HR.
Ath-Thahawi).
Rasulullah juga mengajarkan kita untuk berolahraga. Olahraga
yang dianjurkan oleh Rasulullah adalah berkuda, memanah, dan berenang. Olahraga
tentunya sangat dibutuhkan dan juga tubuh membutuhkan untuk mengeluarkan segala
macam zat yang tidak dibutuhkan lewat olahraga.
Tidur Miring ke Kanan
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kamu
mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu
berbaringlah pada sisi kanan badanmu” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tidur seperti ini disarankan oleh Rasulullah karena
dengan tidur berbaring ke kanan dapat memperlancar kerja jantung dan hati.
Proses metabolisme tubuh dan juga detoksifikasi saat tidur akan lebih mudah
jika dilakukan dengan berbaring ke sisi kanan badan.
Tidak Tidur Tengkurap
Untuk menjaga gaya hidup sehat pula, Rasulullah tidak
tidur dengan tengkurap. Rasulullah tidak tidur dengan tengkurap karena tidur
tengkurap dianggap seperti tidurnya setan dan membuat pernafasan tidaklah
lancar. Padahal, tidur juga membutuhkan pernafasan yang baik serta proses
metabolisme tubuh yang harus lancar.
“Andaikan aku tidak memberatkan ummatku, niscaya aku akan
menyuruh mereka bersiwak (menyikat gigi) setiap kali berwudhu.” (HR Bukhari dan
Muslim)
Untuk menjaga kesehatan gigi, Rasulullah juga
mencontohkan untuk bersiwak dan menyikat gigi. Tentu saja hal ini akan membuat
gigi kita lebih sehat dan bersih, serta segar. Kebersihan dan kesehatan gigi
lebih terawat dan tidak akan banyak kuman yang terus menempel.
Bersuci dari Hadast
Allah dan Rasulullah juga telah memberikan informasi
mengenai berhadast. Dalam fiqih islam segala najis harus dihapuskan dengan cara
berhadast dan tidak meninggalkan sedikipun najis dalam tubuh atau pakaian kita.
Untuk itu selama shalat 5kali dalam sehari, maka kita diperintahkan untuk terus
bersuci, berwudhu bahkan bertayamum jika tidak ada air.
Islam sangat memerintahkan untuk menjaga kebersihan dan
kesucian. Mereka yang tidak taat ini tentu saja akan menyesal, karena
kebersihan dan kesehatan bermula dari perilaku kita dalam bersuci dan
berhadast.
Menjaga Kebersihan diri dan Lingkungan
Agar pola hidup sehat didapatkan, maka menjaga kebersihan
diri adalah kewajiban. Bukan hanya diri sendiri namun juga lingkungan kita.
Sebagaimana Rasulullah yang tidak malas mandi, membersihkan tempat tidur, dan
juga memperhatikan kesehatan di lingkungan tersdekatnya.
Memotong kuku dan Bulu-Bulu atau Rambut di Bagian Tubuh
“Waktu untuk memotong kumis, memotong kuku, mencabut bulu
ketiak dan mencukur bulu kemaluan hendaknya tidak melebihi 40 hari.” (HR Muslim
dan Tirmidzi)
Ayat ini menunjukkan bahwa hendaknya muslim dan muslimah
memperhatikan hal ini dan bisa menerapkannya dalam keseharian. Bulu-bulu yang
tumbuh tentunya tidak semuanya baik dan ada yang tidak sehat jika tidak pernah
dicukur dan dibiarkan. Untuk itu, menjadi kewajiban bagi kita seorang muslim
untuk terus rajin memotongnya.
Semoga hal-hal diatas dapat kita laksanakan, karena
sunnah Rasulullah tersebut sesuai dengan
rukun islam, rukun iman, fungsi agama islam, dan Fungsi Al-quran Bagi
Umat Manusia.
0 komentar:
Posting Komentar