7 Cara Hidup Sehat
dan Bahagia Melalui Ajaran Islam
Kesehatan merupakan hal yang sudah seharusnya kita jaga.
Tidak dipungkiri bahwa orang yang sehat jiwa dan raganya akan dapat selalu
memberikan pengaruh yang positif bagi orang disekitar serta lingkungannya.
Orang dikatakan sehat jika kondisi fisik dan mentalnya
tidak terganggu. Bisa dikatakan orang yang sehat juga merupakan orang yang
bahagia yang senantiasa bersyukur dengan keadaan dirinya. Orang yang sehat
biasanya akan bekerja lebih produktif dibanding orang yang kesehatan jasmani
atau jiwanya terganggu.
Defenisi SehatCara Hidup Sehat Islami
Memulai Sesuatu Dengan Niat yang BaikHidup sehat Melalui
Makanan dan Minuman yang Halal serta BergiziKonsumsi Makanan atau Minuman
dengan Cara yang BenarJangan MarahSelalu BeryukurBersedekahMenyerahkan semua
urusan kepada Allah SWT dan percaya kesembuhan datang hanya dari Allah SWT
(melalui ikhtiar kita untuk sembuh)
Menurut penulis orang yang cacat juga termasuk orang yang
sehat, jika kecacatannya ini tidak membuat ia kehilangan optimisme untuk
mencapai apa yang dicita-citakan serta di dalam tubuhnya tidak terdapat
penyakit yang dapat memperburuk keadaan jasmaninya.
Misalkan orang yang kebetulan tidak memiliki tangan atau
kaki akibat kecelakaan atau bawaan sejak lahir, orang yang tidak memiliki
penglihatan namun secara jasmani dan mental dia tidak memiliki penyakit yang
dapat menurunkan kondisi tubuhnya.
Tidak hanya sehat secara jasmani, namun kesehatan batin
juga merupakan syarat seseorang disebut sehat.
Cara Hidup Sehat
Menurut badan kesehatan dunia WHO sehat didefenisikan
sebagai kondisi fisik, mental dan sosial seseorang dalam keadaan baik tidak
hanya bebas dari penyakit atau fisik yang lemah. Defenisi sehat ini telah
dikeluarkan sejak tahun 1970 dan tahun 1980, serta variabel lainnya juga telah
ditambahkan, yaitu : intelektual, lingkungan dan spiritual.
Tidak hanya itu, dalam perkembangannya, akhir-akhir ini
juga telah ditambahkan faktor lainnya yaitu kemampuan untuk mencapai kehidupan
sosial dan ekonomi yang produktif.
Defenisi kesehatan menurut WHO ini sebenarnya memilki
banyak kesamaan atau benang merah dengan ajaran Islam yang disampaikan melalui
Alquran beserta hadist Rasulullah SAW.
Bedanya pada defenisi kesehatan WHO ini tidak dibedakan
antara kesehatan mental dengan kesehatan spiritual serta hal yang disampaikan
masih terlalu global (ideal / kurang realitis) serta kurang memperhatikan
kebutuhan masing-masing individu.
Kesehatan mental adalah kondisi emosi dan psikologi
seseorang di mana setiap individu dapat menggunakan kemampuan kognitif dan
kemampuan emosionalnya, dalam fungsi sosial dan dapat memenuhi pola kebutuhan
hidupnya sehari-hari.
Sedangkan kesehatan Spiritual di sisi lain diartikan
sebagai kepribadian seseorang serta kemampuan untuk membedakan antara benar dan
salah dan bertekad untuk menjadi orang yang hidup dalam kebenaran, terbebas
dari tipu muslihat, ketidakjujuran, dan sifat egois.
Dalam kehidupan beragama sehari-hari, Islam mengedepankan
kesehatan spiritual selain juga kesehatan lainnya termasuk fisik, emosional dan
mental.
Kesehatan di dalam ajaran agama Islam merupakan hal yang
tidak terpisahkan di dalam kehidupan beragama dan kehidupan sehari-hari.
Islam mengajarkan manusia untuk hidup optimis dengan
berusaha dan bekerja namun tetap secara ikhlas menerima hasilnya sesuai
ketentuan Allah SWT, bersyukur, menjaga kebersihan, berbuat baik terhadap
sesama serta menjaga dan memelihara diri sendiri baik secara fisik maupun
rohani (iman), tidak berbuat curang, makan makanan yang halal, makan makanan
yang baik dan bergizi (seperti sayuran, buah, hewan), tidak makan berlebihan,
tidak makan atau minum sambil berdiri seperti yang dicontohkan rasul SAW,
berlaku adil dan tidak meninggalkan keimanan, dan lain sebagainya.
Semua ini sudah merupakan satu kesatuan yang merupakan
inti untuk hidup secara sehat dan bahagia.
Kita lihat banyak orang yang terlihat sehat secara fisik,
namun pada kenyataannya melakukan perbuatan curang seperti korupsi atau tidak
jujur dan yang lebih parah orang ini masih bisa tersenyum tanpa terlihat adanya
rasa penyesalan.
Jika kita berpedoman pada ajaran Islam, ini merupakan
tanda-tanda penyakit hati serta tanda rusaknya iman, karena orang tersebut
telah berbuat tidak sesuai dengan tujuan hidup yang tersirat dalam Quran dan
hadist agar manusia senantiasa taat
beribadah, termasuk selalu berbuat baik sesuai dengan ketentuan agama
Islam.
Jika perbuatan seseorang tidak sejalan dengan perintah
Allah dan sunnah Rasul maka selain berdosa juga dapat berdampak negatif pada
kondisi mental dan fisiknya. Ia akan senantiasa dibebani perasaan berdosa serta
rasa bersalah sehingga dapat menyebabkan pikiran yang tidak jernih dan gangguan
fisik akibat stres. Tidak hanya itu hubungan dengan masyarakat serta beban
pikiran atau perasaan karena telah berbuat salah juga dapat mempengaruhi
kondisi mental seseorang.
Dalam Islam, kesehatan diajarkan baik secara tersirat
maupun yang tidak tersirat yang merupakan satu kesatuan untuk dapat hidup sehat
serta bahagia dunia dan akhirat.
Meskipun mungkin tidak dapat dijabarkan semuanya di sini
namun penulis mencoba merangkum secara garis besar cara hidup sehat menurut
ajaran Islam yang dapat dijadikan pengingat atau pun referensi pembaca dan
penulis dalam menjalankan hidup sehat serta bahagia :
Cara Hidup Sehat Islami
Memulai Sesuatu Dengan Niat yang Baik
Niat yang baik akan selalu membuat pikiran kita positif.
Dengan pikiran yang positif maka tubuh kita juga akan lebih sehat karena secara
umum kesehatan kita ditunjangan oleh pikiran yang positif. Islam menganjurkan
kita agar selalu memulai sesuatu dengan niat yang baik melalu sabda Rasulullah
SAW. :
Dari Amirul Mukminin, Abu Hafshah, Umar bin al-Khattab
ra. Yang menyatakan, aku mendengar Rasulullah SAW. Bersabda :
“Beberapa amal perbuatan ditentukan oleh niat. Setiap
orang akan mendapat balasan amal sesuai niatnya. Siapa yang berhijrah hanya
karena Allah dan Rasulnya, maka hijrahnya itu benar-benar karena Allah dan
Rasulnya. Siapa yang berhijrah karena dunia yang ia harapkan atau karena wanita
yang ingin ia nikahi, maka ia hanya mendapatkan sebatas apa yang ia tuju.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Hidup sehat Melalui Makanan dan Minuman yang Halal serta
Bergizi
Makanan dan minuman yang halal merupakan makanan dan
minuman yang boleh dikonsumsi menurut dasar hukum syariat Islam. Dasar hukum
yang memerintahkan kita untuk mengkonsumsi makanan atau minuman yang halal
adalah QS surat an Nahl : 114, yang artinya : “Maka makanlah yang halal lagi
baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat
Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.”
Makanan dan minuman yang baik (halal dan bergizi) akan
membawa manfaat yang baik pula terhadap tubuh dan aktifitas kita, demikian juga
sebaliknya. Menurut beberapa ulama dalam Islam, makanan atau barang yang haram
dapat dibagi menjadi :
Makanan atau benda yang haram disebabkan oleh karena
memang barang tersebut haram seperti tertera pada Alquran dan hadist seperti :
daging babi, darah dan bangkai serta minuman yang memabukkan (mengandung kadar
alkohol yang memabukkan).
Makanan atau benda yang haram akibat memiliki sebab
tertentu sehingga benda tersebut menjadi haram, seperti barang curian atau
rampasan, makanan yang diperoleh dari uang hasil perjudian, atau hasil korupsi.
Selain makan makanan yang halal kita juga dianjurkan
mengkonsumsi makanan atau minuman yang bergizi atau berdampak baik bagi
kesehatan. Apa saja makanan atau minuman yang berdampak baik bagi kesehatan
menurut Islam ?
Berikut ini anjuran mengkonsumsi makanan sehat seperti
biji-bijian, sayur-sayuran, buah-buahan termasuk anggur, zaitun, kurma seperti
yang tertera pada Alquran:
“Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian
Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi
itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan pohon kurma, kebun-kebun yang lebat,
dan buah-buahan, serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk
binatang-binatang ternakmu.” (QS. ‘Abasa:24-32)
Jauh sebelum diungkapkan oleh ilmu kesehatan akan manfaat
buah tin, Alquran telah mengungkapkan keistimewaan buah Tin melalui ayat
berikut :
“Demi (buh) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai
“.(Qs. At Tin:1-2).
Demi memperingkas artikel kali ini, penulis hanya akan
menyebutkan nama makanannya beserta referensi ayatnya, berikut ini makanan
lainnya yang direkomendasikan berdasarkan Alquran :
·
Buah Delima (QS. Ar rahman: 68)
·
Madu (Qs.An Nahl:68-69)
·
Pisang (Qs Al Waqiah:27-29)
·
Air Kafur dan Jahe (QS.Al Insan:5)
·
Ikan (Qs.An Nahl:14)
·
dll
Konsumsi Makanan atau Minuman dengan Cara yang Benar
Selain mengatur makanan yang boleh dimakan dan tidak
serta berdampak naik bagi kesehatan, Allah SWT dan Rasulnya (Muhammad SAW) juga
mengatur agar umatnya mengkonsumsi makanan dan minuman dengan cara yang benar.
Berikut kutipan hadist Rasulullah SAW yang terkait dengan tata cara makan dan
minum yang benar :
Makan dan minum dengan cara yang tidak berlebihan (QS
al-A’raf : 31)
Usahakan makan dengan menggunakan tangan (referensi
hadist Muslim No. 2032 dan lainnya). Menurut penelitian makan dengan tangan
memiliki beberapa alasan yang akan membuat kita lebih sehat dan makanan lebih
mudah dicerna.
Makan dan minumlah dalam keadaaan duduk. Menurut hadist
riwayat HR. Muslim dan Turmidzi Rasulullah melarang umatnya makan dan minum
sambil berdiri. Dalam ilmu kesehatan diketahui bahwa makan dan minum lebih
sehat dilakukan sambil duduk dikarenakan alat pencernaan akan lebih siap
menerima makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh kita.
Makan dan minum di lantai (iq’a, bertumpu pada kedua
lutut dan punggung telapak kaki, duduk di atas kaki kiri dan menegakkan kaki
kanan) akan lebih sehat daripada makan dan minum di kursi (klik referensi).
Makan lah buah sebelum makan makanan utama (refrensi Alquran
dan Hadist).
Jangan Marah
Dari Abu Hurairah Ra., yang mengisahkan bahwa ada
seseorang yang meminta nasihat kepada Nabi Muhammad SAW. Orang itu mengatakan,
“Berikan saya sebuah wasiat!” Lalu Nabi SAW., bersabda,”Jangan marah!” Beliau
mengulanginya sampai tiga kali. (HR. Imam al-Bukhari)
Jadi jika ada masalah sebaiknya fokus kepada solusi atau
bertanya kepada orang yang bisa memberikan solusi dan bukan marah-marah. Baca
juga : Cara Mengatasi Marah.
Selalu Beryukur
“Dan karena rahmat-Nya Dia jadikan untuk mu malam dan
siang, supaya kamu ber-istirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari
sebagian dari Karunia-Nya pada siang hari dan agar kamu ber-syukur
kepada-Nya.“(QS.Al Qashash,28:73).
Selain diperintahkan / dianjurkan dalam Islam Manfaat
bersyukur dalam kesehatan ternyata sangat besar. Beberapa diantaranya adalah
dapat meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan mental serta menjaga
kesehatan jantung. Seseorang yang tidak pandai bersyukur akan mudah dihinggapi
pikiran negatif sehingga dapat membuat tubuhnya kurang bersemangat dan
melemahkan mental serta fisiknya. Resiko terserang berbagai penyakit juga akan
menjadi lebih besar dibandingkan orang yang pandai bersyukur serta selalu
berpikiran positif.
Bersedekah
Bersedekah tidak harus selalu dengan uang. Bersedekah
dapat berupa perbuatan baik yang berguna bagi orang lain baik itu senyuman yang
tulus, ilmu yang bermanfaat untuk kebaikan, berbuat adil, membantu orang buta
menyeberang jalan, memberi tempat duduk pada wanita atau orangtua dalam bis, berkata
baik, dan lain-lain.
Dari Abu Hurairoh Ra. Yang berkata bahwa Rasulullah SAW.
Bersabda, “Tiap anggota tubuh manusia setiap harinya ketika matahari telah
terbit ada sedekahnya. Kamu berbuat adil kepada dua orang yang sedang
berselisih adalah sedekah. Kamu menolong orang lain naik ke atas kendaraannya
atau mengangkatkan barang bawaannya itu termasuk sedekah. Dan setiap langkah
Anda menuju sholat termasuk sedekah. Menyingkirkan sesuatu yang mengganggu
jalan termasuk sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ketika orang memberi, beramal, bersedekah, atau apa pun
itu sebutannya, dia telah mengaktifkan daerah otak yang terkait dengan
kesenangan, hubungan sosial, dan kepercayaan. Para ilmuwan percaya perilaku
memberi telah memicu terlepasnya endorfin di otak. Tidak heran dalam tubuh kita
akan muncul perasaan positif seperti layaknya pelari yang memenangi perlombaan.
Menurut penelitian yang dilakukan Michael Norton,
profesor Harvard Business School, tahun 2008 yang meneliti perilaku 638 orang
yang mengalokasikan pendapatan bulanannya. Hasilnya orang-orang yang
menyisihkan pendapatannya untuk membantu orang lain jauh lebih bahagia daripada
orang yang menghabiskan pendapatannya hanya untuk diri sendiri. Sudahkan Anda
menyisihkan sebagian rezeki bulanan Anda untuk bersedekah ? Yuk niatkan mulai
saat ini untuk menyisihkan sebagian penghasilan bulanan kita untuk orang yang
membutuhkan dengan niat yang tulus karena Allah dan bonusnya Insya Allah
mendapat balasan rezki dan kesehatan. Wallahu A’lam..
Menyerahkan semua urusan kepada Allah SWT dan percaya
kesembuhan datang hanya dari Allah SWT (melalui ikhtiar kita untuk sembuh)
“Dan bila aku sakit. Dialah yang menyembuhkan”
(QS.Assyuara [26]:80)
Demikianlah sebagian yang dapat disampaikan penulis
mengenai hal-hal yang terdapat dalam ajaran Agama Islam yang dapat membuat kita
bahagia dan sehat. Masih banyak hal lainnya yang belum dapat penulis sampaikan
saat ini. Mudah-mudah di artikel lainnya akan dapat dibahas lebih lanjut
mengenai ajaran Islam lainnya yang erat kaitannya dengan kesehatan tubuh dan
hidup bahagia. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin..
0 komentar:
Posting Komentar