Mengungkap
Kebenaran Wahyu Melalui Fakta Ilmiah
Dr. Zakir Naik, seorang ulama India dan dai ahli
perbandingan agama yang kerap menyampaikan dakwah lewat debat dan ceramah di
seluruh dunia, menulis buku berjudul Miracle of Al-Qur’an & As-Sunnah. Buku
ini berisi tentang fenomena-fenomena yang ada di alam semesta ini sebagaimana
tertuang di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, yang kemudian di zaman sekarang ini
terbukti berdasarkan penelitian ilmiah.
Pada 1400 tahun yang lalu banyak orang kafir meragukan
ungkapan di dalam hadist tentang bulan terbelah. Bahkan orang kafir Quraisy
yang melihat langsung fenomena tersebut ketika meminta Nabi Muhammad
Shalallaahu ‘Alahi Wasallam membuktikan kenabiannya, tetap masih dalam
ketidakpercayaan atas kejadian tersebut. Mereka justru menyatakan, kejadian itu
hanya merupakan sihir belaka. Padahal di belahan wilayah lain di India dan
China, para sejarawan masa lalu ada yang sempat mencatat peristiwa tersebut.
Di masa kini fenomena bulan terbelah telah dibuktikan
secara ilmiah oleh NASA yang telah banyak melakukan penelitian ruang angkasa.
Para ilmuwan NASA yang di antaranya telah melakukan pengamatan terhadap bulan,
telah menemukan bukti ilmiah bahwa bulan pernah terbelah. Fakta yang mereka
temukan, dahulu kala bulan pernah terbelah menjadi dua, kemudian menyatu
kembali. Ada banyak bukti nyata yang bisa mengungkapkan hal ini berdasarkan
penelitian pada permukaan bulan.
Dalam hadist yang disampaikan Anas bin Malik r.a
menceritakan bahkan penduduk Makkah meminta Rasulullah Shalallaahu ‘Alahi
Wassalam untuk menunjukkan kepada mereka sebuah mukjizat, kemudian beliau
menunjukkan kepada mereka bahwa bulan terbelah. (HR Bukhari).
Umat Islam juga meyakini fenomena adanya bulan terbelah
berdasarkan ayat Al-Qur-an. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Telah dekat
datangnya saat itu (Kiamat) dan bulan telah terbelah. Dan jika mereka
(orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan
berkata, ‘(Ini adalah) sihir yang terus menerus.’ Mereka mendustakan (Nabi) dan
mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya.
Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya
terdapat peringatan (dari kekafiran). Itulah suatu hikmah yang sempurna. Maka,
peringatan-peringatan itu tidak berguna (bagi mereka).” (Al-Qamar: 1-5).
Zakir Naik menuliskan banyak aspek disiplin ilmu yang
telah menemukan bukti-bukti ilmiah dari apa-apa yang telah disebutkan di dalam
Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dari aspek astronomi, para ahli astrofisika telah
mengungkapkan fenomena ‘Big Bang’ tentang terciptanya alam semesta. Menurut
teori Big Bang, seluruh alam semesta pada awalnya berbentuk satu massa yang
besar (Nebula Primer). Kemudian terjadi ‘Big Bang’ (Ledakan Pemisah Sekunder)
yang mengakibatkan pembentukan galaksi. Kemudian, terbentuk dan terbagi dalam
bentuk bintang, planet, matahari, bulan, dan lain-lain.
Berkenaan dengan fakta ini, Al-Qur’an telah berbicara
dalam ayatnya, “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan
bumi keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan Kami
jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air. Maka mengapa mereka tidak
juga beriman?” (Al-Anbiya’: 30).
Kemudian Sir Francis Drake adalah orang pertama yang
membuktikan bumi bulat. Kesimpulan itu ia dapatkan setelah berlayar
mengelilingi bumi pada 1597. Sebelumnya banyak orang takut bepergian terlalu
jauh karena khawatir jatuh dari ‘tepian’ bumi.
Allah berfirman dalam Az-Zumar ayat 5, “Dia menciptakan
langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia memasukkan malam atas siang dan
memasukkan siang atas malam, serta menundukkan matahari dan bulan,
masing-masing beredar menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah, Dialah Yang Maha
Mulia lagi Maha Pengampun.” Kata bahasa Arab ‘Kawwara’ yang digunakan pada ayat
ini berarti tumpang tindih atau menggulung seperti jalinan surban yang
dililitkan di kepala. Tumpang tindih antara siang dan malam hanya akan terjadi
jika bumi itu bulat.
Dari aspek fisika, Al-Qur’an telah menyebut dharrah
(Saba’: 3), yakni suatu partikel yang lebih kecil dari atom. Ilmu pengetahuan
moderen pun telah menemukan bahwa ada materi yang lebih kecil dari atom. Dalam
aspek geologi, Al-Qur’an menyebut gunung-gunung sebagai pasak (An-Naba’: 6-7),
kemudian buku sains ‘Earth’ yang menjadi rujukan ilmu geologi telah
menggambarkan gunung berbentuk pasak.
Demikian pula Al-Qu’ran telah menyebut beberapa hal lain,
yang telah terbukti secara ilmiah dalam disiplin ilmu geografi, oseanologi,
biologi, zoologi, embriologi, fisiologi, dan lainnya. Ini membuktikan kebenaran
wahyu yang telah disampaikan Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada utusannya Nabi
Muhammad Shalallaahu ‘Alahi Wasallam pada 14 abad yang silam. Kebenaran wahyu
tersebut juga banyak yang telah terbuktikan sebagaimana tertuang di dalam As-Sunnah.
Dengan berkesesuasiannya antara risalah wahyu dari Allah
dan fakta ilmiah, tentu saja diharapkan semakin memudahkan orang dalam meyakini
kebenaran agama Islam. Tidak ada sesuatu yang mengetahui seluruh kejadian di
alam semesta ini, kecuali Allah. Dan Allah melalui Rasul-Nya telah mengabarkan
jauh sebelum fakta-fakta ilmiah membuktikan. Semua hal yang telah dibuktikan
secara ilmiah tersebut, akan menjadi rahmat bagi umat Islam, dan menjadi
pengajaran bagi seluruh umat manusia yang bersedia membuka hati dan pikirannya
akan kebenaran wahyu dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.*
Judul Buku :
Miracle of Al-Qur’an & As-Sunnah
Penulis: Dr.
Zakir Naik
Penerbit: Aqwam,
Solo, Januari 2016, Tebal 224 halaman
Rep: Insan Kamil
Editor: Syaiful
Irwan
0 komentar:
Posting Komentar