Kapan Waktu
Lailatul Qadar 2019? Ini Prediksi Para Ulama
Lailatul Qadar adalah malam yang lebih utama dari 1000
bulan. Malam ini senantiasa menjadi buruan orang-orang salih di bulan Ramadhan.
Mencari Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir di
bulan yang pada sepuluh pertamanya adalah rahmat, sepuluh tengahnya adalah
ampunan dan sepuluh akhirnya adalah bebas dari neraka. Walau pun hakikatnya
tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan terjadinya Lailatul Qadar, kecuali
Allah SWT.
Hanya saja, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
mengisyaratkan dalam sabdanya:
“Carilah Lailatul Qadar itu pada sepuluh hari terakhir
Ramadhan.” (Muttafaqun ‘alaihi dari Aisyah radhiyallahu ‘anha)
Dalam kitab Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim
disebutkan, dari Aisyah Radhiyallahu anha, ia berkata:
“Bila masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan,
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengencangkan kainnya (menjauhkan diri
dari menggauli isterinya), menghidupkan malamnya dan membangunkan
keluarganya.” Demikian menurut lafadz
Al-Bukhari.
Dalam riwayat lain, Imam Muslim meriwayatkan dari Aisyah
Radhiyallahu anha:
“Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
bersungguh-sungguh dalam sepuluh hari akhir bulan Ramadhan, hal yang tidak
beliau lakukan pada bulan lainnya.”
Dalam shahihain disebutkan, dari Aisyah Radhiyallahu
Anha:
“Bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam senantiasa
beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir dari Ramadhan, sehingga Allah mewafatkan
beliau.”
Lebih khusus lagi, adalah malam-malam ganjil sebagaimana
sabda beliau:
“Carilah Lailatul Qadar itu pada malam-malam ganjil dari
sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan).” (HR. Al-Bukhari dari Aisyah
radhiyallahu ‘anha)
Dan lebih khusus lagi adalah malam-malam ganjil pada
rentang tujuh hari terakhir dari bulan tersebut. Beberapa shahabat Nabi pernah
bermimpi bahwa Lailatul Qadar tiba di tujuh hari terakhir. Maka
Rasulullah bersabda:
“Aku juga bermimpi sama sebagaimana mimpi kalian bahwa
Lailatul Qadar pada tujuh hari terakhir, barangsiapa yang berupaya untuk
mencarinya, maka hendaknya dia mencarinya pada tujuh hari terakhir. ”
(Muttafaqun ‘alaihi dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma)
Dalam riwayat Muslim dengan arti
“Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir, jika
salah seorang dari kalian merasa lemah atau tidak mampu, maka janganlah sampai
terlewatkan tujuh hari yang tersisa dari bulan Ramadhan. ” (HR. Muslim dari
Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma)
Yang lebih khusus lagi adalah malam 27 sebagaimana sabda
Nabi tentang Lailatul Qadar:
“(Dia adalah) malam ke-27. ” (HR. Abu Dawud, dari
Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu ‘anhuma, dalam Shahih Sunan Abi Dawud.
Sahabat Ubay bin Ka’b radhiyallahu ‘anhu menegaskan:
Demi Allah, sungguh aku mengetahui malam (Lailatul Qadar)
tersebut. Puncak ilmuku bahwa malam tersebut adalah malam yang Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk menegakkan shalat
padanya, yaitu malam ke-27. (HR. Muslim)
Dengan demikian dapat diberi kesimpulan bahwa Lailatul
Qadar itu ada pada sepuluh akhir Ramadan, terutama pada malam tanggal ganjil.
Dalam hadis Abu Dzar disebutkan:
“Bahwasanya Rasulullah melakukan shalat bersama mereka
(para sahabat) pada malam dua puluh tiga (23), dua puluh lima (25), dan dua
puluh tujuh (27) dan disebutkan bahwasanya beliau mengajak shalat keluarga dan
isteri-isterinya pada malam dua puluh tujuh (27).”
Para ulama kemudian berusaha meneliti pengalaman mereka
dalam menemukan lailatul qadar, dan di antara ulama yang tegas mengatakan bahwa
ada kaidah atau formula untuk mengetahui itu adalah Imam Abu Hamid Al-Ghazali
(450 H- 505 H) dan Imam Abu Hasan as Syadzili. Bahkan dinyatakan dalam sebuah
tafsir surat al-Qadr, bahwa Abu Hasan semenjak baligh selalu mendapatkan
Lailatul Qadar dan menyesuai dengan kaidah ini.
Menurut Imam Al Ghazali Cara Untuk mengetahui Lailatul
Qadar bisa dilihat dari permulaan atau malam pertama bulan Ramadan :
1.
Jika hari pertama jatuh pada malam Ahad atau Rabu maka
Lailatul Qadar jatuh pada malam tanggal 29 Ramadan
2.
Jika malam pertama jatuh pada Senin maka Lailatul Qadar
jatuh pada malam 21 Ramadan
3.
Jika malam pertama jatuh pada Kamis maka Lailatul Qadar
jatuh pada malam 25 Ramadan
4.
Jika malam pertama jatuh pada malam Sabtu maka Lailatul
Qadar jatuh pada malam 23 Ramadan
5.
Jika malam pertama jatuh pada Selasa atau Jumat maka
Lailatul Qadar jatuh pada malam 27 Ramadan.
Kaidah ini tercantum dalam kitab-kitab para ulama
termasuk dalam kitab-kitab fiqh Syafi’iyyah. Rumus ini teruji dari kebiasaan
para tokoh ulama’ yang telah menemui Lailatul Qadar. Formula ini diceritakan
Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin; juga terdapat dalam kitab Hasyiah Sulaiman Al
Kurdi juz hal 188; Tafsir Shawi; kitab I’anah at-Thalibin II/257; Syaikh
Ibrahim al Bajuri dalam Kitabnya Hasyiah ‘Ala Ibn Qasim Al Ghazi juz I halaman
304; as Sayyid al Bakri dalam Kitabnya I’anatuth Thalibin Juz II halaman
257-258; juga kitab Mathla`ul Badrain karangan Syaikh Muhammad bin Ismail Daud
al-Fathoni.
Wallahu A’lam.
Ustadz Yusuf
Suharto
1 komentar:
Mainkan dan menangkan hadiah nya bersama kami di ARENADOMINO beragam permainan POKER menanti anda semua fair play silahkan di add WA +855 96 4967353
Posting Komentar