Keajaiban Puasa Bagi Kesehatan Tubuh
Bulan suci Ramadhan menjadi momentum yang sangat
dinantikan bagi umat muslim di seluruh penjuru dunia. Bagi seorang muslim,
mempersiapkan diri secara kesehatan menjadi hal utama yang harus diperhatikan,
mengingat selama satu bulan tubuh ini akan menahan rasa haus dan lapar.
Mungkin sebagian dari kita hanya mengetahui, ibadah puasa
yang kita jalani selama 1 bulan lamanya ini merupakan bentuk keimanan dan takwa kita sebagai muslim dalam menjalani
Rukun Islam ke 4 tersebut. Tapi tahukah Anda? Di lihat dari sisi kesehatan,
kegiatan puasa justru akan meningkatkan kesehatan kita, dan menjauhkan kita
dari penyakit-penyakit yang berbahaya.
Ketika perintah berpuasa di bulan Ramadhan Allah Swt
sampaikan di surat Al Baqaroh ayat 183 (“Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa”), maka bagi orang beriman itu merupakan panggilan
keimanan kepada Allah SWT. Sehingga ketika menjalankan ibadah puasa di bulan
Ramadhan harus diyakini pastilah ada manfaatnya, termasuk dalam aspek kesehatan
atau menyehatkan walaupun kita belum mengetahuinya.
Puasa dalam ilmu kedokteran dan kesehatan berarti
mengistirahatkan saluran pencernaan (usus) beserta enzim dan hormon, yang
biasanya bekerja untuk mencerna makanan terus menerus selama kurang lebih 14-18
jam.
Dalam surat Al Baqarah ayat 184 Allah Swt berfirman, “…..
Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Para ahli kedokteran dan kesehatan sejak zaman dahulu
sampai sekarang berusaha mengungkapkan manfaat dari menjalankan puasa untuk
kesehatan manusia, bahkan menjadikan puasa sebagai bagian dari terapi atau
pengobatan penyakit. Agar mendapatkan manfaat kesehatan dari menjalankan puasa,
dianjurkan paling sedikit kita menjalankan ibadah puasa 30-40 hari dalam
setahun.
Dokter Yahmin Setiawan, Direktur Utama Rumah Sehat
Terpadu (RST) Dompet Dhuafa menjelaskan, menurut ilmu kedokteran dari beberapa
penelitian, ternyata ditemukan beberapa manfaat menjalankan puasa untuk
kesehatan, diantaranya adalah sebagai berikut :
Pertama, ketika seseorang menjalankan ibadah puasa selama 12-14
jam, sesungguhnya tubuh kita dapat melakukan proses detoksifikasi (pembuangan
zat-zat / racun yang tidak diperlukan tubuh) secara optimal. Proses
detoksifikasi ini berlangsung secara optimal karena organ tubuh tidak dibebani
untuk mengolah makanan yang kita masukan waktu siang hari atau cemilan lainnya.
Zat-zat yang sudah tidak diperlukan lagi dalam tubuh kita (sisa dan sampah
hasil metabolisme tubuh) seperti gula, kholesterol, trigleserida dan garam
dapat dibuang dengan optimal sehingga tidak menimbulkan penyakit kencing manis
dan darah tinggi.
Kedua, selain proses detoksifikasi yang optimal, ketika
menjalankan ibadah puasa, sel-sel dalam organ tubuh kita dapat melakukan proses
regenerasi (pembaharuan sel) dengan baik. Artinya sel-sel baru pada organ tubuh
kita dapat terbentuk dengan baik dan pada akhirnya membuat organ tubuh kita
menjadi “baru” dan lebih optimal bekerjanya. Hal ini menyebabkan kita menjadi
awet muda.
Ketiga, orang yang menjalankan ibadah puasa, dituntut dan
dibiasakan untuk lebih sabar atau tidak mudah marah. Dengan lebih sabar,
sesungguhnya kadar zat kathekolamin dalam tubuh kita akan rendah. Apabila kadar
zat kathekolamin dalam tubuh kita tinggi, akan berakibat terjadinya peningkatan
tekanan darah karena denyut jantung akan meningkat, pembuluh darah akan
menyempit dan alirannya akan terhambat. Dengan tekanan darah yang semakin
tinggi akan menyebabkan kemungkinan terjadinya stroke.
Dengan lebih sabar dan terus berdzikir kepada Allah Swt,
sesungguhnya akan merangsang sistem imun atau kekebalan tubuh kita menjadi
lebih kuat. Sehingga kita menjadi tidak mudah menjadi sakit.
Keempat, dengan berpuasa
dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dimana fungsi dari sel-sel getah bening
akan membaik 10 kali lipat. Sel-sel yang bertanggungjawab dalam sistem
kekebalan tubuh spesifik kita bertambah banyak dan sel-sel kekebalan tubuh
lainnya juga bertambah banyak. Hal-hal tersebut akan meningkatkan reaksi
ketahanan tubuh terhadap berbagai penyakit.
Kelima, bagi penderita sakit maag (terutama jenis dyspepsia
fungsional), dengan berpuasa sesungguhnya akan menyembuhkan penyakitnya. Secara
statistik, penderita sakit maag tipe fungsional (sebenarnya terjadi karena
faktor stress, suka cemilan, makan tidak teratur dan merokok) jumlahnya lebih
banyak dibandingkan penderita sakit maag tipe organik (terjadi karena memang
ada luka dalam lambung atau saluran pencernaannya). Sehingga dengan menjalankan
ibadah puasa, penderita sakit maag dapat sembuh dan terbebas dari keluhan yang
dirasakannya.
Terbukti sudah, bahwa puasa itu menyehatkan. Dan
Rasulullah Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Berpuasalah, maka engkau akan
sehat (HR. Thabrani)”. Semoga keyakinan kita semakin kuat dalam menjalankan
ibadah puasa di bulan Romadhon ini dan menjalankan ibadah puasa dengan baik dan
tepat. (Yahmin Setiawan, uyang)
1 komentar:
Izin ya admin..:)
Mainkan dan menangkan hadiah nya bersama kami di ARENADOMINO beragam permainan POKER menanti anda semua fair play silahkan di add WA +855 96 4967353
Posting Komentar