10 Keutamaan Bulan
Suci Ramadhan
KIBLAT.NET – Ramadhan merupakan bulan agung dalam Islam.
Ia memiliki beragam keistimewaan yang tidak bisa didapatkan bulan-bulan yang
lainnya. Syaikh Shalih Muhammad Al-Munajjid mengungkapkan di antara bentuk
keistimewaan tersebutk ialah:
Allah Azza wa Jalla menjadikan puasa di Bulan Ramadhan
Sebagai rukun keempat dari rukun Islam. Sebagaimana firman-Nya:
شَهْرُ
رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدىً لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ
الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْه
“(Beberapa
hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu,” (QS.
Al-Baqarah: 185)
Dalam
riwayat Ibnu Umar disebutkan bahwa Nabi sallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
“Islam
dibangun atas lima (rukun); Bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah
melainkan Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya,
mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan dan haji ke
Baitullah.” (HR. Bukhari Muslim)
Allah
menurunkan Al-Qur’an di dalam Bulan Ramadan
Sebagaiamana
firman Allah Ta’ala:
“(Beberapa
hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil),” (QS. Al-Baqarah: 185)
Allah
Ta’ala juga berfirman:
“Sesungguhnya
Kami turunkan (Al-Qur’an) pada malam Lailatur Qadar.” (QS. Al-Qadar: 1)
Allah
menetapkan Lailatul Qadar pada bulan tersebut, yaitu malam yang lebih baik dari
seribu bulan, sebagaimana firman Allah Ta’ala:
“Sesungguhnya
Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan, Dan tahukah kamu
apakah malam kemuliaan itu? Malam
kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun
malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur
segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar,” (QS.
Al-Qadar : 1-5).
Allah telah
mengistimewakan bulan Ramadhan dengan adanya Lailaul Qadar. Untuk
menjelaskan keutamaan malam yang barokah
ini, Allah turunkan surat Al-Qadar. Keterangan ini juga dijelaskan oleh
Rasulullah sallallahu ’alaihi wa sallam:
“Bulan
Ramadhan telah tiba menemui kalian, bulan (penuh) barokah, Allah wajibkan
kepada kalian berpuasa. Pada bulan itu pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu
(neraka) jahim ditutup, setan-setan durhaka dibelenggu. Padanya Allah memiliki
malam yang lebih baik dari seribu bulan, siapa yang terhalang mendapatkan
kebaikannya, maka sungguh dia terhalang (mendapatkan kebaikan yang banyak).”
(HR. Nasa’I dan Ahmad)
Allah
menjadikan puasa dan shalat yang dilakukan dengan keimanan dan mengharapkan
(pahala) sebagai sebab diampuninya dosa.
Nabi
sallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
من صام رمضان إيمانا واحتسابا
غفر له ما تقدم من ذنبه
“Barangsiapa
yang berpuasa (di Bulan) Ramadhan (dalam kondisi) keimanan dan mengharapkan
(pahala), maka dia akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu,” (HR. Bukhari
Muslim)
Dalam
riwayat lain, Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang berdiri (menunaikan
shalat) di bulan Ramadan dengan iman dan mengharap (pahala), maka dosa-dosanya
yang telah lalu akan diampuni,” (HR. Bukhari Muslim)
Imam Nawawi
telah menyebutkan bahwa maksud dari qiyam di bulan Ramadhan adalah shalat
Taraweh, Artinya dia mendapat nilai qiyam dengan menunaikan shalat Taraweh.
Allah
membuka pintu-pintu surga, menutup pintu-pintu neraka dan membelenggu
setan-setan.
Rasulullah
sallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة , وغلقت أبواب النار ,
وصُفِّدت الشياطين
“Ketika
datang (bulan) Ramadan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup
dan setan-setan dibelenggu,” (HR. Bukhari-Muslim)
Pada setiap
malam (bulan Ramadan) ada yang Allah bebaskan dari (siksa) neraka.
Nabi
sallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
لله عند كل فطر عتقاء
“Pada
setiap (waktu) berbuka, Allah ada orang-orang yang dibebaskan (dari siksa
neraka)” (HR, Ahmad)
Puasa pada
bulan Ramadan (merupakan) sebab terhapusnya dosa-dosa setahun yang lampau.
Sebagaimana
terdapat riwayat dalam shahih Muslim, no. 233, sesungguhnya Nabi
sallallahu’alaihi wasallam bersabda:
الصلوات الخمس , والجمعة إلى الجمعة , ورمضان إلى رمضان ,
مكفرات ما بينهن إذا اجتنبت الكبائر
“Dari
shalat (ke shalat) yang lima waktu, dari Jum’at ke Jum’at, dari Ramadan ke
Ramadhan, semua itu dapat menghapuskan (dosa-dosa) di antara waktu tersebut,
jika menjauhi dosa-dosa besar.” (HR, Muslim)
Orang yang
menunaikan taraweh bersama imam hingga selesai, dicatat baginya seperti qiyamul
lail semalam (penuh).
Keterangan
ini sebagaimana terdapat dalam riwayat Abu Daud, no. 1370 dari Abu Dzar
radhiallahu ’anhu, dia berkata: Rasulullah sallallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Bahwasiapa
menunaikan qiyamul lail bersama imam hingga selesai, dicatat baginya (pahala)
qiyamul lail semalam (penuh),” (Dishahihkan oleh Al-Albany dalam kitab ‘Shalat
Taraweh’, hal. 15)
Puasa di
bulan Ramadan senilai puasa sepuluh bulan.
Diriwayatkan
dari hadits Abu Ayub Al-Anshary, bahwa Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
من صام رمضان , ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر
“Barangsiapa
yang berpuasa (pada bulan Ramadhan) kemudian diikuti (puasa) enam (hari) pada
bulan Syawwal, maka hal itu seperti puasa setahun.” (HR. Muslim, no. 1164)
Diriwayatkan
oleh Imam Ahmad, no. 21906, bahwa Nabi sallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
“Siapa yang
berpuasa (pada bulan) Ramadan, maka satu bulan sama seperti sepuluh bulan. Dan
(siapa yang berpuasa setelah itu) berpuasa selama enam hari sesudah Id
(Syawal), hal itu (sama nilainya dengan puasa) sempurna satu tahun,” (HR.
Ahmad)
Melaksanakan
umrah pada bulan Ramadan, pahalanya sama seperti haji.
Diriwayatkan
dari Ibnu Abbas radhiallahu ’anhuma, dia berkata: Rasulullah sallallahu ’alaihi
wasallam bersabda kepada wanita dari Anshar:
”Apa yang
menghalangi anda melaksanakan haji bersama kami?” Dia berkata: ”Kami hanya
mempunyai dua ekor onta untuk menyiram tanaman. Bapak dan anaknya menunaikan
haji dengan membawa satu ekor onta dan kami ditinggalkan satu ekor onta untuk
menyiram tanaman.” Beliau bersabda: “Jika datang bulan Ramadan tunaikanlah
umrah, karena umrah (di bulan Ramadhan) seperti haji”. Dalam riwayat Muslim:
“(seperti) haji bersamaku,” (HR. Bukhari, no. 1782, dan Muslim, no. 1256)
Demikian
beberapa keutamaan bulan Ramadhan yang terdapat dalam Al-Quran dan Hadis.
Semoga bisa terus menginspirasikan kita untuk memaksimalkan ibadah di bulan
yang agung ini.
Redaktur: Fakhruddin
sumber: islamqa.info
0 komentar:
Posting Komentar