Jumat, 10 Agustus 2018

Sebelum Shalat Shubuh Lakukanlah Satu Amalan Dahsyat Ini


Sebelum Shalat Shubuh Lakukanlah Satu Amalan Dahsyat Ini


 Assalamu’alaikum Wr Wb.

Santrigaul – Dari sekian banyaknya shalat-shalat sunnah yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW salah satunya adalah shalat sunnah fajar atau shalat sunnah qobliyah shubuh. Shalat sunnah fajar yaitu shalat 2 raka’at sebelum pelakasanaan shalat shubuh atau yang biasa disebut shalat rawatib. Sholat rawatib adalah shalat yang rutin dikerjakan sebelum atau sesudah shalat wajib. Shalat sunnah fajar ini memiliki keutamaan yang sangat besar, sampai-sampai ketika Rasulullah SAW melakukan perjalanan jauh Rasulullah SAW tetap terus-menerus menjaganya.

Mengapa Rasulullah SAW begitu menjaga shalat sunnah fajar sebegitu hebatnya? Apa rahasia dibalik sholat sunnah fajar tersebut?

Dalil yang menunjukkan bahwa shalat sunnah fajar atau sholat sunnah qobliyah dilakukan oleh Rasulullah SAW dengan 2 raka’at yang ringan, dalam hadist disebutkan bahwa Ummul Mukminin Hafshoh pernah mengabarkan, “Rasulullah SAW dahulu diam di antara adzannya muadzin sampai shalat shubuh, sebelum shalat shubuh dimulai beliau dengan dua raka’at ringan.” (HR Bukhori dan Muslim).

Dalam lafazh lainnya ‘Aisyah juga mengatakan hal yang sama, “Rasulullah SAW setelah mendengar adzan beliau melaksanakan shalat 2 raka’at ringan” (HR Muslim)

Dan sekali lagi bahwa shalat ringan juga bukan berarti tidak membaca surat sama sekali. Sebagian ulama salaf mengatakan bahwa tidak mengapa jika shalat sunnah fajar tersebut dipanjangkan, karena anjurannya diperingankannya shalat fajar tersebut. Rasulullah memiliki kebiasaan yaitu memanjang shalat beliau, tetapi untuk sholat sunnah fajar, beliau meringakan shalat tersebut.

Inilah alasan mengapa Rasulullah begitu menjaga shalat sunnah fajar atau shalat sunnah qobliyah:

Dua Raka’at Shalat Fajar Lebih Baik Daripada Dunia dan Seisinya

uang tidak sebanding dengan dunia dan seisinya

Dalam hadist shohih dijelaskan, “Dua raka’at fajar lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR Muslim)

Misalkan, jika seorang manusia ditawari uang sebesar Rp. 1 Juta, syarat untuk mendapatkan uang tersebut hanyalah dengan mengerjakan suatu pekerjaan ringan, tetapi hanya dibatasi oleh waktu yang sedikit. Itu baru uang sebesar Rp 1 Juta, belum uang Rp 100 Juta atau Rp 1 Milyar, pastinya orang tersebut ingin sekali mendapatkan uang tersebut.
Tetapi apa daya jika kemudian dia tidak mendapatkan uang tersebut hanya karena menunda-nunda waktu yang sedikit hingga terlewat sudah waktu kesempatan dia untuk mendapatkan uang tersebut. Uang tersebut yang sudah ada di depan mata hilang begitu saja, sekiranya apa yang akan dia rasakan? Dia akan mengalami sebuah penyesalan yang amat sangat mendalam dan bahkan sampai berteriak keras-keras untuk sekedar mengatakan “Waa….h! Rugi besar aku….! Bagaimana tidak rugi, uang sebesar itu hilang begitu saja depan mata!”

Akan menyesal bagi orang yang mengtahui ganjaran shalat fajar tetapi tidak mengamalkannya

Disaat Allah SWT menjanjikan kita rizki yang jauh lebih besar dari uang, yaitu dunia beserta isinya. Berapakah harga dunia dan isinya jika dirupiahkan, maka hasilnya akan sangat tak terhingga. Apakah kalian yakin pada janji itu? Allah telah menjanjikan kepada kita, dengan berimannya kita kepada Allah SWT maka harus sepatutnya kita percaya akan janji Allah SWT. Allah SWT telah bersabda di surat Luqman ayat 33 “….Sesungguhnya janji Allah itu benar…”

Padahal Allah telah memberikan banyak janji-janji yang nyata, jika kita mengamalkan semua perintah-perintahnya. Lalu mengapa kita tidak berusaha untuk mendapatkan janjinya, melebihi janji-janji manusia di bumi ini?

Bayangkan, ketika kita kehilangan sebuah kesempatan besar untuk mendapakan sebuah uang yang sangat banyak dan itu semua hilang begitu saja, apalagi rizki Allah SWT yang sebegitu besarnya yang akan diberi kepada kita tetapi kita malah membiarkan rizki tersebut lenyap begitu saja hanya karena kelalaian yang kecil, sungguh sangat merugi jika mengetahui kenikmatan besar yang diberikannya.

Karena Allah SWT maha Pengasih lagi maha penyayang kepada seluruh ummatnya, maka ia memberi kesempatan setiap hari kepada ummatnya untuk mendapatkan rizkinya tersebut, kita masih diberikan kesempatan untuk hidup untuk menjalankan pekerjaan yang Allah SWT janjikan tersebut, yaitu shalat sunnah fajar atau shalat sunnah qobliyah, hanya 2 raka’at yang dikerjakan sebelum didirikannya shalat shubuh.

Orang yang memahami ganjaran yang akan diberikan kepadanya oleh Allah SWT, maka dia sangat tekun untuk mengamalkannya setiap hari, itulah yang dicontohkan Rasulullah SAW beserta para sahabat-sahabatnya. Bahkan ketika mereka sempat tidak bisa mengerjakan shalat sunnah fajar, maka mereka akan menqodho’ shalat tersebut dan menjalankannya setelah shalat shubuh, karena mereka merasakan kerugian yang amat sangat besar jika tidak mengerjakannya.

“Suatu ketika Rasulullah SAW pernah melihat seorang lelaki yang sedang mengerjakan shalat 2 raka’t lagi setelah shalat shubuh. Maka Rasulullah SAW bersabda, “Shalat shubuh itu hanya 2 raka’at.” Laki-laki tersebut menjawab, “Sesungguhnya saya belum mengerjakan shalat sunnah 2 raka’at yang seharusnya dikerjakan sebelumnya (shalat shubuh), karena itu saya mengerjakannya sekarang ini.” Maka Rasulullah SAW hanya terdiam. (HR Abu Dawud).

Shalat qobliyah yang terpaksa diqodho’ dengan mengerjakannya setelah shalat yang wajib diperbolehkan jika dia memang sudah konsisten dalam melaksanakan sholat qobliyah tersebut tepat pada waktunya. Hanya jika dikarenakan kondisi yang tidak bisa ditinggalkan menyebabkan dia terlepas dari menjalankannya tepat waktu.

Selama nyawa masih ada di badan kita mari kita bersama menjalankan semua amalan-amalannya yang penuh pahala dan tetap dalam lindungan Allah SWT, Aamin.
Wassalamu’alaikum Wr Wb.



1 komentar:

Izin ya admin..:)
Mainkan dan menangkan hadiah nya bersama kami di ARENADOMINO beragam permainan POKER menanti anda semua fair play silahkan di add WA +855 96 4967353

Posting Komentar