Senin, 06 Agustus 2018

Kisah Hikmah Membaca Al Quran Dan Berbagai Pahala Dunia Bagi Yang Membaca Al Quran


Kisah Hikmah Membaca Al Quran Dan Berbagai Pahala Dunia Bagi Yang Membaca Al Quran

hikmah-membaca-al-quran

HIKMAH MEMBACA AL QURAN DAN PAHALA MEMBACA AL QURAN. 

Sahabat Quran yang senantiasa mengharapkan ridho Allah SWT. Puji syukur ke hadirat-Nya karena sebentar lagi kita akan segera memasuki bulan penuh rahmat, pahala dan keberkahan, yaitu bulan suci Ramadhan. Semoga Allah SWT memberikan kita usia hingga dapat menikmati kembali bulan penuh jamuan Allah SWT tersebut, Aamiin.

Bulan Ramadhan adalah bulannya Al Quran, karena di bulan tersebut Allah pertama kali menurunkan Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Sebagaimana Allah SWT menyampaikan dalam surat Al-Baqarah yang artinya :

“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang haq dan yang batil” (QS Al-Baqarah: 185).

Oleh sebab itu sudah selayaknya selama bulan Ramadhan kita sebagai umat muslim memperbanyak bacaan Quran kita sekaligus mengkaji Al Quran. Sungguh Al Quran itu merupakan mukjizat terbesar sekaligus rahmat bagi umat nabi Muhammad SAW.  Banyak sekali keutamaan membaca Al Quran dan menghafalkannya, baik di dunia terutama sebagai bekal akhirat kelak.

Berikut ini merupakan sebuah pengalaman dari Ustadz H. Bobby Herwibowo. Lc, dari Yayasan Askar Kauny sekaligus penemu metode menghafal Al Quran dengan tagline “Menghafal Al Quran Semudah Tersenyum“. Beliau menceritakan kisahnya, saat diberi kesempatan untuk bertemu dengan seseorang yang sangat luarbiasa.

Orang ini ternyata mengamalkan amalan dengan istiqamah yaitu memperbanyak aktifitas membaca Al quran dalam keseharian, yang ternyata memberikan hikmah luar biasa dalam hidupnya. Beginilah kisah hikmah membaca Al Quran dari Ustadz Bobby Herwibowo, yang penulis tulis ulang dari artikel beliau pada website Askar Kauny.

Pada suatu kesempatan, Ustadz Bobby diundang untuk memberikan ceramah pada sebuah keluarga di daerah Radio Dalam Jakarta Selatan. Saat itu setelah selesai menyampaikan tausiyahnya, Ustadz Bobby pun dipersilahkan untuk mencicipi hidangan yang telah disiapkan oleh tuan rumah.

Saat hendak menikmati sajian hidangan tersebut, Ustadz Bobby berbarengan dengan salah seorang sesepuh yang ada di acara tersebut dan beliau mempersilahkan orang tersebut untuk mengambil makanan yang disajikan tersebut terlebih dahulu.

Karena posisi Ustadz Bobby tepat berada di posisi kedua, dibelakang orang tua sesepuh tersebut, maka beliau bisa dengan jelas melihat makanan apa saja yang diambil oleh orang tua tersebut. Jelas sekali terlihat bahwa orang tua itu mengambil semua hidangan yang disajikan tanpa terkecuali.

Hal ini jelas berbeda dengan Ustadz Bobby sendiri yang hanya mengambil hidangan sayur dan buah-buahan. Kondisi ini disebabkan memang pada masa itu, seperti dijelaskan oleh Ustadz Bobby dalam artikelnya, beliau sedang berada pada kondisi kesehatan yang kurang mendukung.

Pada masa itu, beliau sedang dalam kondisi pengobatan. Kandungan trigliserid yang ada dalam darahnya sudah melewati 3 kali lipat dari batas normal. Hal ini seringkali membuatnya meradang karena vertigo. Dunia seperti jungkir balik dan beliaupun berobat dengan seorang profesor.

Hasilnya, ada beberapa obat yang perlu dikonsumsi dan diet beberapa jenis makanan terlarang. Beliau dengan ‘terpaksa’ akhirnya mengikuti anjuran sang profesor tersebut, untuk lebih banyak mengkonsumsi buah dan sayuran, demi kesembuhannya.

Kembali kepada kisah orang tua yang menjadi perhatian Ustadz Bobby tadi, akhirnya Ustadz Bobby pun sengaja duduk di sisi orang tua tersebut setelah mengambil makanan. Sungguh pemandangan yang disaksikannya saat itu membuat beliau berdecak kagum, masya Allah…!

Piring sang orang tua itu ternyata penuh dengan makanan, jauh berbeda dengan piringnya yang hanya berisikan seperempatnya saja, itu pun hanya diisi dengan sayur dan buah. Padahal usia Ustadz Bobby, jelas sekali jauh di bawah usia si orang tua tersebut. Maka semakin heran dan kagum serta irilah beliau melihat fenomena tersebut.

Saat duduk di sampingnya, Ustadz Bobby pun bertanya, “Belum ada pantangan makan ya, pak?!” Beliau tersenyum dan berkata, “Coba ustad terka berapa umur saya?”

Ustadz Bobby pun menjawab dengan senyum seraya menerka, “Enam puluh tiga… Enam puluh lima… Enam puluh tujuh….” Anehnya, setiap kali beliau coba menerka umur, orang tua itu selalu menggeleng dan tersenyum sambil berkata bahwa terkaan Ustadz Bobby salah.

Setelah tiga kali menerka dan selalu salah, Ustadz Bobby pun menampakkan mimik bingung di wajahnya. Demi Allah, paras dan tubuhnya memberikan isyarat bahwa umur orang tua itu tidak lebih dari kisaran 60 tahunan, demikian gumam Ustadz Bobby dalam hatinya.

Rupanya si orang tua itu menikmati sekali permainan tebak umur itu. Dalam kebingungan yang dialami oleh Ustadz Bobby, akhirnya orang tua itupun tersenyum dan mulai memberikan penjelasan dan berkata, “Coba ustad lihat di rambut kepala saya. Adakah uban di sana? Kacamata yang saya pakai ini bukan minus atau plus. Mata saya masih awas dan terang, Alhamdulillah. Ini saya gunakan hanya untuk menangkal sinar terik matahari saja” ujarnya menjelaskan.

“Umur saya Alhamdulillah baru 83 tahun!!!” ia melanjutkan perkataanya.
hikmah-membaca-al-quran-untuk-kesehatan

Masya Allah, seketika Ustadz Bobby terperanjat mendengar perkataan orang tua itu. Sangat tidak masuk akal seseorang dengan usia 83 tahun, ternyata tidak memiliki satupun uban di kepalanya. Sementara Ustadz Bobby yang masih berusia 30-an, sudah memiliki cukup banyak uban yang bertaburan di kepalanya. Bahkan Ustadz Bobby pun sudah menggunakan kacamata minus yang cukup tebal pula.

Merasa tertarik dengan fakta tersebut, Ustad Bobby pun melanjutkan pertanyaannya, “Apa resepnya bisa hidup sehat seperti itu, pak?” Beliau tersenyum dan membalas pertanyaan Ustadz Bobby dengan sebuah pertanyaan, “Ustadz suka baca Al quran?”.

Tentu saja Ustadz Bobby merasa aneh dengan pertanyaan ini. Dalam batinnya ia pun berkata, “Saya ini ustadz…. masa ditanya kayak begituan?” Beliaupun menjawab, “Ya, saya suka baca Alquran!”

“Berapa kali dalam sehari…?” kejar orang tua itu. “Minimal, sekali dalam sehari. Rutin ba’da subuh saya membacanya,” ujar Ustad Bobby. “Oooo…, cuma sekali. Jadi lebih banyak makan dong daripada baca Alquran?” lanjutnya.

Mendengar perkataan itu jelas Ustadz Bobby pun merasa sedikit terhina, akan tetapi beliau pun dengan refleks langsung bertanya, “Apa hubungan baca Alquran dengan hidup sehat dan awet muda?”

Orang tua itu pun menjawab pertanyaan Ustadz Bobby dengan bijak sambil menjelaskan, “Ustadz, sampai kini guru saya masih hidup. Beliau tinggal di Sumatera Barat. Umur beliau saat ini 97 tahun, dan Alhamdulillah ke mana pun ia masih menyetir mobil sendiri. Beliau sehat di usianya yang senja. Resep ini saya dapat dari beliau. Resep yang amat mudah dan simple; yaitu MEMPERBANYAK BACA DARI KANAN KE KIRI bukan sebaliknya….”

Subhanallah….Ustadz Bobby bergumam, karena kagum dan rasa syukur karena telah mendapatkan sebuah ilmu berharga tentang kesehatan dari seorang kakek di siang itu. Saat itu beliaupun baru menyadari sebuah hikmah mengapa Allah pilih bahasa Arab untuk Alquran. Rupanya ayat ke-2 dalam surat Yusuf yang sering beliau baca, baru kali ini beliau pahami salah satu hikmahnya.

“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya”. (QS. Yusuf : 2)

PENDAPAT PARA ULAMA TENTANG HIKMAH MEMBACA AL QURAN DAN PAHALA MEMBACA AL QURAN

Ternyata memperbanyak membaca Al Quran memiliki hikmah efek terhadap kesehatan manusia. Kisah di atas adalah bukti nyata dari keajaiban dan hikmah membaca Al Quran ini. Selain beberapa keutamaan membaca dan menghafalkan Al Quran yang sudah penulis tulis pada artikel tentang keutamaan membaca dan menghafalkan Al Quran, para ahli tafsir dan ulama terdahulu pun menyampaikan beberapa pendapatnya tentang hikmah ataupun pahala membaca Al Quran sebagai berikut :

pahala-membaca-al-quran

Berkata Abdul Malik bin Umair :

“Satu-satunya manusia yang tidak tua adalah orang yang selalu membaca Al-qur’an”.

“Manusia yang paling jernih akalnya adalah para pembaca Al-qur’an”.

Berkata Al-imam Qurtubi:

“Barang siapa yang membaca Al-qur’an, maka Allah akan menjadikan ingatannya segar meskipun umurnya telah mencapai 100 tahun”.

Imam besar Ibrahim al-Maqdisi memberikan wasiat pada muridnya Abbas bin Abdi Daim rahimahullah :

“Perbanyaklah membaca Al-qur’an jangan pernah kau tinggalkan, kerana sesungguhnya setiap yang kamu inginkan akan di mudahkan setara dengan yang kamu baca”.

Berkata Ibnu Solah:

“Bahwasannya para Malaikat tidak diberi keutama’an untuk membaca Al-qur’an, maka oleh karena itu para Malaikat bersemangat untuk selalu mendengar saja dari baca’an manusia”.
Berkata Abu Zanad:

“Di tengah malam, aku keluar menuju masjid Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam sungguh tidak ada satu rumahpun yang aku lewati melainkan pada nya ada yang membaca Al-qur’an”.

Berkata Shaikhul Islam ibnu Taimiyyah:

“Tidak ada sesuatu yang lebih bisa memberikan nutrisi otak, kesegaran jiwa, dan kesehatan tubuh serta mencakup segala kebahagiaan melebihi dari orang yang selalu melihat kitabullah ta’ala”.

Berkata sebagian ahli tafsir

“Manakala kita menyibukkan diri dengan Al-qur’an maka kita akan di banjiri oleh sejuta keberkahan dan kebaikan di dunia”.

Jadi sahabat sekalian pembaca pondok islami, mari kita sambut bulan Ramadhan nan suci dan penuh dengan rahmat serta keberkahan Allah SWT dengan memperbanyak membaca Al Quran, mulai dari hari ini dan mulai saat ini juga. Insya Allah kita akan mendapatkan banyak hikmah, pahala dan keberkahan, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak.

Allah berfirman yang artinya :

“Ini adalah kitab yang kami turunkan kepadamu yang penuh keberkahan agar mereka mau mentadaburi ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran (yang baik).” (QS. Shad : 29)

Semoga artikel tentang Kisah Hikmah Membaca Al Quran Dan Berbagai Pahala Dunia Bagi Yang Membaca Al Quran ini dapat bermanfaat dan memberikan semangat bagi kita untuk terus mencintai Al Quran dan bersemangat selalu membaca, menghafalkan dan mempelajarinya. Aamiin Ya Rabbal Alaamin.
                                                                                                                                                  Salam.


0 komentar:

Posting Komentar