Kisah Hikmah
Membaca Al Quran Dan Berbagai Pahala Dunia Bagi Yang Membaca Al Quran
hikmah-membaca-al-quran
HIKMAH MEMBACA AL QURAN DAN PAHALA MEMBACA AL QURAN.
Sahabat Quran yang senantiasa mengharapkan ridho Allah SWT. Puji syukur ke
hadirat-Nya karena sebentar lagi kita akan segera memasuki bulan penuh rahmat,
pahala dan keberkahan, yaitu bulan suci Ramadhan. Semoga Allah SWT memberikan
kita usia hingga dapat menikmati kembali bulan penuh jamuan Allah SWT tersebut,
Aamiin.
Bulan Ramadhan adalah bulannya Al Quran, karena di bulan
tersebut Allah pertama kali menurunkan Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW
melalui malaikat Jibril. Sebagaimana Allah SWT menyampaikan dalam surat
Al-Baqarah yang artinya :
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
Al-Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda antara yang haq dan yang batil” (QS Al-Baqarah: 185).
Oleh sebab itu sudah selayaknya selama bulan Ramadhan
kita sebagai umat muslim memperbanyak bacaan Quran kita sekaligus mengkaji Al
Quran. Sungguh Al Quran itu merupakan mukjizat terbesar sekaligus rahmat bagi
umat nabi Muhammad SAW. Banyak sekali
keutamaan membaca Al Quran dan menghafalkannya, baik di dunia terutama sebagai
bekal akhirat kelak.
Berikut ini merupakan sebuah pengalaman dari Ustadz H.
Bobby Herwibowo. Lc, dari Yayasan Askar Kauny sekaligus penemu metode menghafal
Al Quran dengan tagline “Menghafal Al Quran Semudah Tersenyum“. Beliau
menceritakan kisahnya, saat diberi kesempatan untuk bertemu dengan seseorang
yang sangat luarbiasa.
Orang ini ternyata mengamalkan amalan dengan istiqamah
yaitu memperbanyak aktifitas membaca Al quran dalam keseharian, yang ternyata
memberikan hikmah luar biasa dalam hidupnya. Beginilah kisah hikmah membaca Al
Quran dari Ustadz Bobby Herwibowo, yang penulis tulis ulang dari artikel beliau
pada website Askar Kauny.
Pada suatu kesempatan, Ustadz Bobby diundang untuk
memberikan ceramah pada sebuah keluarga di daerah Radio Dalam Jakarta Selatan.
Saat itu setelah selesai menyampaikan tausiyahnya, Ustadz Bobby pun
dipersilahkan untuk mencicipi hidangan yang telah disiapkan oleh tuan rumah.
Saat hendak menikmati sajian hidangan tersebut, Ustadz
Bobby berbarengan dengan salah seorang sesepuh yang ada di acara tersebut dan
beliau mempersilahkan orang tersebut untuk mengambil makanan yang disajikan
tersebut terlebih dahulu.
Karena posisi Ustadz Bobby tepat berada di posisi kedua,
dibelakang orang tua sesepuh tersebut, maka beliau bisa dengan jelas melihat
makanan apa saja yang diambil oleh orang tua tersebut. Jelas sekali terlihat
bahwa orang tua itu mengambil semua hidangan yang disajikan tanpa terkecuali.
Hal ini jelas berbeda dengan Ustadz Bobby sendiri yang
hanya mengambil hidangan sayur dan buah-buahan. Kondisi ini disebabkan memang
pada masa itu, seperti dijelaskan oleh Ustadz Bobby dalam artikelnya, beliau
sedang berada pada kondisi kesehatan yang kurang mendukung.
Pada masa itu, beliau sedang dalam kondisi pengobatan.
Kandungan trigliserid yang ada dalam darahnya sudah melewati 3 kali lipat dari
batas normal. Hal ini seringkali membuatnya meradang karena vertigo. Dunia
seperti jungkir balik dan beliaupun berobat dengan seorang profesor.
Hasilnya, ada beberapa obat yang perlu dikonsumsi dan
diet beberapa jenis makanan terlarang. Beliau dengan ‘terpaksa’ akhirnya
mengikuti anjuran sang profesor tersebut, untuk lebih banyak mengkonsumsi buah
dan sayuran, demi kesembuhannya.
Kembali kepada kisah orang tua yang menjadi perhatian
Ustadz Bobby tadi, akhirnya Ustadz Bobby pun sengaja duduk di sisi orang tua
tersebut setelah mengambil makanan. Sungguh pemandangan yang disaksikannya saat
itu membuat beliau berdecak kagum, masya Allah…!
Piring sang orang tua itu ternyata penuh dengan makanan,
jauh berbeda dengan piringnya yang hanya berisikan seperempatnya saja, itu pun
hanya diisi dengan sayur dan buah. Padahal usia Ustadz Bobby, jelas sekali jauh
di bawah usia si orang tua tersebut. Maka semakin heran dan kagum serta irilah
beliau melihat fenomena tersebut.
Saat duduk di sampingnya, Ustadz Bobby pun bertanya,
“Belum ada pantangan makan ya, pak?!” Beliau tersenyum dan berkata, “Coba ustad
terka berapa umur saya?”
Ustadz Bobby pun menjawab dengan senyum seraya menerka,
“Enam puluh tiga… Enam puluh lima… Enam puluh tujuh….” Anehnya, setiap kali
beliau coba menerka umur, orang tua itu selalu menggeleng dan tersenyum sambil
berkata bahwa terkaan Ustadz Bobby salah.
Setelah tiga kali menerka dan selalu salah, Ustadz Bobby
pun menampakkan mimik bingung di wajahnya. Demi Allah, paras dan tubuhnya
memberikan isyarat bahwa umur orang tua itu tidak lebih dari kisaran 60
tahunan, demikian gumam Ustadz Bobby dalam hatinya.
Rupanya si orang tua itu menikmati sekali permainan tebak
umur itu. Dalam kebingungan yang dialami oleh Ustadz Bobby, akhirnya orang tua
itupun tersenyum dan mulai memberikan penjelasan dan berkata, “Coba ustad lihat
di rambut kepala saya. Adakah uban di sana? Kacamata yang saya pakai ini bukan
minus atau plus. Mata saya masih awas dan terang, Alhamdulillah. Ini saya
gunakan hanya untuk menangkal sinar terik matahari saja” ujarnya menjelaskan.
“Umur saya Alhamdulillah baru 83 tahun!!!” ia melanjutkan
perkataanya.
hikmah-membaca-al-quran-untuk-kesehatan
Masya Allah, seketika Ustadz Bobby terperanjat mendengar
perkataan orang tua itu. Sangat tidak masuk akal seseorang dengan usia 83
tahun, ternyata tidak memiliki satupun uban di kepalanya. Sementara Ustadz
Bobby yang masih berusia 30-an, sudah memiliki cukup banyak uban yang
bertaburan di kepalanya. Bahkan Ustadz Bobby pun sudah menggunakan kacamata
minus yang cukup tebal pula.
Merasa tertarik dengan fakta tersebut, Ustad Bobby pun
melanjutkan pertanyaannya, “Apa resepnya bisa hidup sehat seperti itu, pak?”
Beliau tersenyum dan membalas pertanyaan Ustadz Bobby dengan sebuah pertanyaan,
“Ustadz suka baca Al quran?”.
Tentu saja Ustadz Bobby merasa aneh dengan pertanyaan
ini. Dalam batinnya ia pun berkata, “Saya ini ustadz…. masa ditanya kayak
begituan?” Beliaupun menjawab, “Ya, saya suka baca Alquran!”
“Berapa kali dalam sehari…?” kejar orang tua itu.
“Minimal, sekali dalam sehari. Rutin ba’da subuh saya membacanya,” ujar Ustad
Bobby. “Oooo…, cuma sekali. Jadi lebih banyak makan dong daripada baca
Alquran?” lanjutnya.
Mendengar perkataan itu jelas Ustadz Bobby pun merasa
sedikit terhina, akan tetapi beliau pun dengan refleks langsung bertanya, “Apa
hubungan baca Alquran dengan hidup sehat dan awet muda?”
Orang tua itu pun menjawab pertanyaan Ustadz Bobby dengan
bijak sambil menjelaskan, “Ustadz, sampai kini guru saya masih hidup. Beliau
tinggal di Sumatera Barat. Umur beliau saat ini 97 tahun, dan Alhamdulillah ke
mana pun ia masih menyetir mobil sendiri. Beliau sehat di usianya yang senja.
Resep ini saya dapat dari beliau. Resep yang amat mudah dan simple; yaitu MEMPERBANYAK
BACA DARI KANAN KE KIRI bukan sebaliknya….”
Subhanallah….Ustadz Bobby bergumam, karena kagum dan rasa
syukur karena telah mendapatkan sebuah ilmu berharga tentang kesehatan dari
seorang kakek di siang itu. Saat itu beliaupun baru menyadari sebuah hikmah
mengapa Allah pilih bahasa Arab untuk Alquran. Rupanya ayat ke-2 dalam surat
Yusuf yang sering beliau baca, baru kali ini beliau pahami salah satu
hikmahnya.
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan
berbahasa Arab, agar kamu memahaminya”. (QS. Yusuf : 2)
PENDAPAT PARA ULAMA TENTANG HIKMAH MEMBACA AL QURAN DAN
PAHALA MEMBACA AL QURAN
Ternyata memperbanyak membaca Al Quran memiliki hikmah
efek terhadap kesehatan manusia. Kisah di atas adalah bukti nyata dari
keajaiban dan hikmah membaca Al Quran ini. Selain beberapa keutamaan membaca
dan menghafalkan Al Quran yang sudah penulis tulis pada artikel tentang
keutamaan membaca dan menghafalkan Al Quran, para ahli tafsir dan ulama
terdahulu pun menyampaikan beberapa pendapatnya tentang hikmah ataupun pahala
membaca Al Quran sebagai berikut :
pahala-membaca-al-quran
Berkata Abdul Malik bin Umair :
“Satu-satunya manusia yang tidak tua adalah orang yang
selalu membaca Al-qur’an”.
“Manusia yang paling jernih akalnya adalah para pembaca
Al-qur’an”.
Berkata Al-imam Qurtubi:
“Barang siapa yang membaca Al-qur’an, maka Allah akan
menjadikan ingatannya segar meskipun umurnya telah mencapai 100 tahun”.
Imam besar Ibrahim al-Maqdisi memberikan wasiat pada
muridnya Abbas bin Abdi Daim rahimahullah :
“Perbanyaklah membaca Al-qur’an jangan pernah kau
tinggalkan, kerana sesungguhnya setiap yang kamu inginkan akan di mudahkan
setara dengan yang kamu baca”.
Berkata Ibnu Solah:
“Bahwasannya para Malaikat tidak diberi keutama’an untuk
membaca Al-qur’an, maka oleh karena itu para Malaikat bersemangat untuk selalu
mendengar saja dari baca’an manusia”.
Berkata Abu Zanad:
“Di tengah malam, aku keluar menuju masjid Rasulullah
shallallaahu alaihi wa sallam sungguh tidak ada satu rumahpun yang aku lewati
melainkan pada nya ada yang membaca Al-qur’an”.
Berkata Shaikhul Islam ibnu Taimiyyah:
“Tidak ada sesuatu yang lebih bisa memberikan nutrisi
otak, kesegaran jiwa, dan kesehatan tubuh serta mencakup segala kebahagiaan
melebihi dari orang yang selalu melihat kitabullah ta’ala”.
Berkata sebagian ahli tafsir
“Manakala kita menyibukkan diri dengan Al-qur’an maka
kita akan di banjiri oleh sejuta keberkahan dan kebaikan di dunia”.
Jadi sahabat sekalian pembaca pondok islami, mari kita
sambut bulan Ramadhan nan suci dan penuh dengan rahmat serta keberkahan Allah
SWT dengan memperbanyak membaca Al Quran, mulai dari hari ini dan mulai saat
ini juga. Insya Allah kita akan mendapatkan banyak hikmah, pahala dan
keberkahan, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak.
Allah berfirman yang artinya :
“Ini adalah kitab yang kami turunkan kepadamu yang penuh
keberkahan agar mereka mau mentadaburi ayat-ayatnya dan supaya mendapat
pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran (yang baik).” (QS. Shad : 29)
Semoga artikel tentang Kisah Hikmah Membaca Al Quran Dan
Berbagai Pahala Dunia Bagi Yang Membaca Al Quran ini dapat bermanfaat dan
memberikan semangat bagi kita untuk terus mencintai Al Quran dan bersemangat
selalu membaca, menghafalkan dan mempelajarinya. Aamiin Ya Rabbal Alaamin.
Salam.
0 komentar:
Posting Komentar