Mau 70 Ribu
Malaikat Memintakan Ampunan Untukmu?
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta
alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-,
keluarga dan para sahabatnya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala menugaskan sebagian dari
malaikatnya, bahkan yang termulia dari mereka para pemikul ‘Arsy, untuk
memintakan ampunan bagi orang-orang beriman di muka bumi. Tentunya, istighfar
mereka memiliki keutamaan yang lebih tinggi daripada istighfar manusia untuk
sesamanya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala,
الَّذِينَ
يَحْمِلُونَ العَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ
وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ
كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا
سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الجَحِيمِ
“(Malaikat-malaikat)
yang memikul Arasy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji
Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang
yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau
meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat
dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang
menyala-nyala.” (QS. Ghafir: 7)
تَكَادُ السَّمَوَاتُ
يَتَفَطَّرْنَ مِنْ فَوْقِهِنَّ وَالمَلَائِكَةُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ
وَيَسْتَغْفِرُونَ لِمَنْ فِي الأَرْضِ أَلَا إِنَّ اللهَ هُوَ الغَفُورُ
الرَّحِيمُ
“Hampir
saja langit itu pecah dari sebelah atasnya (karena kebesaran Tuhan) dan
malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhannya dan memohonkan ampun bagi
orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Allah Dia-lah Yang
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Syuura: 5)
Istighfarnya
para malaikat untuk kaum mukminin bukti bahwa malaikat lebih sayang kepada
manusia daripada manusia kepada sesamanya. Bukan hanya istghfar, malaikat juga
mendoakan kebaikan untuk mereka dengan rahmat, masuk surga, dan agar
dihindarkan dari keburukan-keburukan (QS. Ghafir: 8-9). Berbeda dengan manusia,
seringnya, sebagian manusia bermusuhan kepada sebagian yang lain. Sebagian
mendoakan keburukan atas lainnya. Bahkan, terkadang, ada orang yang tega
mendoakan keburukan kepada dirinya, istrinya, anaknya, dan hartanya. Wal’iyadhu
billah!
Istighfar
para malaikat lebih kuat dikabulkan karena mereka mendoakan dari tempat yang
tidak dilihat dan tidak diketahui manusia yang didoakannya. Dan doa semaca ini,
dalam hadits shahih, lebih kuat dikabulkan.
دَعْوَةُ الْمَرْءِ
الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ
مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ
آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ
“Doa
seorang muslim untuk saudaranya (muslim lainnya) yang tidak berada di
hadapannya akan dikabulkan oleh Allah. Di atas kepala orang muslim yang berdoa
tersebut terdapat seorang malaikat yang ditugasi menjaganya. Setiap kali orang
muslim itu mendoakan kebaikan bagi saudaranya, niscaya malaikat yang menjaganya
berkata, “Amin (semoga Allah mengabulkan) dan bagimu hal yang serupa.” (HR.
Muslim)
Ini tidak
lain, karena malaikat melihat dosa-dosa yang dilakukan manusia dan mereka juga
tahu dampak buruk akibat dari dosa-dosa tersebut. Sehingga istighfar untuk kaum
mukminin yang lebih dahulu mereka lakukan, kemudian doa-doa kebaikan untuk
mereka.
Di antara
sebab supaya mendapat istghfar dari malaikat adalah menjenguk orang sakit.
Bukan satu atau dua malaikat, tapi puluhan ribu malaikat memintakan ampunan
untuknya.
Dari Ali
bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَعُودُ
مُسْلِمًا غُدْوَةً إِلَّا صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى
يُمْسِيَ وَإِنْ عَادَهُ عَشِيَّةً إِلَّا صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُونَ أَلْفَ
مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ وَكَانَ لَهُ خَرِيفٌ فِي الْجَنَّةِ
"Tidaklah
seorang muslim yang menjenguk muslim lainnya di pagi hari kecuali ada 70 ribu
malaikat yang mendoakannya hingga sore hari. Dan jika menjenguknya di sore
hari, ada 70 ribu malaikat yang mendoakannya hingga pagi, dan baginya satu
kebun di surga." (HR. Al-Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani dalam
Shahih al-Tirmidzi)
Siapa
jenguk orang sakit di pagi hari, duduk disampingnya menghiburnya, mendoakan
kesembuhan untuknya, maka 70 ribu malaikat memintaan ampunan untuknya sampai
tiba waktu sore. Amalan ringan tapi memiliki keutamaan yang sangat besar. Ini
karena orang tadi menunjukkan sifat rahmat (kasih sayang) kepada sesamanya
sehingga Allah juga limpahkan rahmat-Nya kepadanya.
Dari Jabir
bin Abdillah, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ عَادَ مَرِيضًا لَمْ
يَزَلْ يَخُوضُ فِي الرَّحْمَةِ حَتَّى يَجْلِسَ فَإِذَا جَلَسَ اغْتَمَسَ فِيهَا
"Siapa
yang mejenguk orang sakit, ia terus dalam naungan rahmat sehingga duduk. Maka
apabila ia duduk, ia tenggelam ke dalamnya." (HR. Ahmad. Dishahihkan
Al-Albani dalam al-Silsilah al-Shahihah, no. 2504)
Sifat mulia
ini masuk dalam keumuman sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ
الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا أهل الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ أهل السَّمَاء
“Orang-orang
yang penyayang niscaya akan disayangi pula oleh ar-Rahman (Allah). Maka
sayangilah penduduk bumi niscaya penghuni langit pun akan menyayangi kalian.”
(HR. Ahmad)
. . . Siapa
jenguk orang sakit di pagi hari, duduk disampingnya menghiburnya, mendoakan
kesembuhan untuknya, maka 70 ribu malaikat memintaan ampunan untuknya sampai
tiba waktu sore. . .
Maka orang
yang banyak memintakan ampunan dan mendoakan kebaikan untuk saudara seiman akan
lebih banyak mendapatkan istighfar dan doa kebaikan dari malaikat Allah. Bahkan
dari hadits Muslim di atas, doa seorang muslim untuk saudaranya tanpa
diketahuinya akan diaminkan Malaikat yang ada di sisinya. Allah juga siapkan
pahala melalui setiap mukmin yang didoakan ampunan olehnya. [Mau Pahala
Semiliar dalam Sekejap?]
Sabda Nabi
Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
مَنِ اسْتَغْفَرَ
لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ كَتَبَ اللهُ لَهُ بِكُلِّ مُؤْمِنٍ
وَمُؤْمِنَةٍ حَسَنَةً
“Siapa yang
beritighfar (memintakan ampunan) untuk orangporang beriman laki-laki dan
perempuan maka Allah mencatat kebaikan untuknya sebanyak kaum muminin dan
mukminat.”(HR. al-Thabrani dan dihassankan Syaikh Al-Albani dalam Shahih
al-Jami’. Al-Haitsami berkata tentangnya dalam Majma’ al-Zawaid: sanadnya baik)
Masih pelit
untuk memberikan kebaikan kepada suadara seiman? Masih enggan memintakan
ampunan atas kesalahan-kesalahan saudara seislam? Masihkah terasa berat
melangkahkan kaki menjenguk suadara yang terbaring sakit? Wallahu A’lam.
[PurWD/voa-islam.com]
Oleh: Badrul Tamam
1 komentar:
Izin ya admin..:)
Yuk dapatkan hadiah ny dengan modal 20rb saja sudah bisa menikmati semua permainan poker di ARENADOMINO loh yuk langsung saja.. WA +855 96 4967353
Posting Komentar