Orang Miskin Bisa
Mengalahkan Orang Kaya yang Berhaji
Siapa pun ingin berhaji. Namun karena keterbatasan dana,
tentu tidak semuanya bisa berangkat. Tetapi apakah orang miskin selamanya tidak
bisa berhaji? Atau ada amalan yang bisa membuat orang miskin mengalahkan orang
kaya yang berhaji?
عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – قَالَ جَاءَ الْفُقَرَاءُ إِلَى النَّبِىِّ –
صلى الله عليه وسلم – فَقَالُوا ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ مِنَ الأَمْوَالِ
بِالدَّرَجَاتِ الْعُلاَ وَالنَّعِيمِ الْمُقِيمِ ، يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّى ،
وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ ، وَلَهُمْ فَضْلٌ مِنْ أَمْوَالٍ يَحُجُّونَ بِهَا ،
وَيَعْتَمِرُونَ ، وَيُجَاهِدُونَ ، وَيَتَصَدَّقُونَ قَالَ « أَلاَ أُحَدِّثُكُمْ
بِأَمْرٍ إِنْ أَخَذْتُمْ بِهِ أَدْرَكْتُمْ مَنْ سَبَقَكُمْ وَلَمْ يُدْرِكْكُمْ أَحَدٌ
بَعْدَكُمْ ، وَكُنْتُمْ خَيْرَ مَنْ أَنْتُمْ بَيْنَ ظَهْرَانَيْهِ ، إِلاَّ مَنْ
عَمِلَ مِثْلَهُ تُسَبِّحُونَ وَتَحْمَدُونَ ، وَتُكَبِّرُونَ خَلْفَ كُلِّ
صَلاَةٍ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ » . فَاخْتَلَفْنَا بَيْنَنَا فَقَالَ بَعْضُنَا
نُسَبِّحُ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ ، وَنَحْمَدُ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ ،
وَنُكَبِّرُ أَرْبَعًا وَثَلاَثِينَ . فَرَجَعْتُ إِلَيْهِ فَقَالَ « تَقُولُ
سُبْحَانَ اللَّهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، حَتَّى يَكُونَ
مِنْهُنَّ كُلِّهِنَّ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ »
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Ada orang-orang miskin datang menghadap Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka berkata, orang-orang kaya itu pergi
membawa derajat yang tinggi dan kenikmatan yang kekal. Mereka shalat
sebagaimana kami shalat. Mereka puasa sebagaimana kami berpuasa. Namun mereka
memiliki kelebihan harta sehingga bisa berhaji, berumrah, berjihad serta
bersedekah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Maukah kalian
aku ajarkan suatu amalan yang dengan amalan tersebut kalian akan mengejar orang
yang mendahului kalian dan dengannya dapat terdepan dari orang yang setelah
kalian. Dan tidak ada seorang pun yang lebih utama daripada kalian, kecuali
orang yang melakukan hal yang sama seperti yang kalian lakukan. Kalian bertasbih,
bertahmid, dan bertakbir di setiap akhir shalat sebanyak tiga puluh tiga kali.”
Kami pun
berselisih. Sebagian kami bertasbih tiga puluh tiga kali, bertahmid tiga puluh
tiga kali, bertakbir tiga puluh empat kali. Aku pun kembali padanya. Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ucapkanlah subhanallah wal hamdulillah
wallahu akbar, sampai tiga puluh tiga kali.” (HR. Bukhari no. 843).
Abu Shalih
yang meriwayatkan hadits tersebut dari Abu Hurairah berkata,
فَرَجَعَ فُقَرَاءُ
الْمُهَاجِرِينَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالُوا سَمِعَ
إِخْوَانُنَا أَهْلُ الأَمْوَالِ بِمَا فَعَلْنَا فَفَعَلُوا مِثْلَهُ. فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ
يَشَاءُ »
“Orang-orang
fakir dari kalangan Muhajirin kembali menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam, mereka berkata, “Saudara-saudara kami yang punya harta (orang kaya)
akhirnya mendengar apa yang kami lakukan. Lantas mereka pun melakukan semisal
itu.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian mengatakan, “Inilah
karunia yang Allah berikan kepada siapa saja yang ia kehendaki.” (HR. Muslim
no. 595).
Hadits di
atas menunjukkan bagaimanakah bentuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Itulah yang
terjadi pada orang-orang Muhajirin yang berhijrah bersama Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam ke Madinah.
Lihatlah
ketika itu orang miskin tidak bisa melakukan seperti apa yang dilakukan orang
kaya yang bisa berhaji dan berumrah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
memberikan solusi dengan melakukan dzikir sesudah shalat. Ada dua cara yang
bisa dipilih sesuai dalam hadits di atas:
1- Membaca
subhanallah 33 kali, alhamdulillah 33 kali, Allahu Akbar 33 kali.
2- Membaca
subhanallah wal hamdulillah wallahu akbar, 33 kali.
atau bisa
ditambahkan dalam hadits lainnya disebutkan:
–
Subhanallah 33 kali, alhamdulillah 33 kali, Allahu Akbar 33 kali, dilengkapi
dengan “laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu,
wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir”.
–
Subhanallah 33 kali, alhamdulillah 33 kali, Allahu Akbar 34 kali.
Dzikir di
atas berarti memiliki keutamaan, mudah dilakukan dan tidak menyusahkan diri.
Namun
sayangnya orang-orang kaya pun bisa mengetahui apa yang disarankan oleh Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan membaca dzikir di atas. Lalu Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata bahwa itu sudah jadi karunia Allah.
Maksudnya karena taufik dan kehendak Allah-lah, mereka orang-orang kaya bisa
melakukan seperti itu.
Intinya,
bahasan yang kita maksudkan menunjukkan akan keutamaan dzikir sesudah shalat
yang dimaksud. Seandainya orang-orang kaya yang telah berhaji dan berumrah
tidak melakukannya, maka orang miskin yang membaca dzikir tersebut bisa
mengalahkan orang kaya.
Marilah
bersemangat berlomba-lomba dalam kebaikan.
—
Penulis:
Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel
Muslim.Or.Id
1 komentar:
Izin ya admin..:)
silahkan langsung saja bermain bersama kami di Arenadomino(com) ditunggu kehadiran anda semua hadiah nyata menanti anda semua silahkan.. WA +855 96 4967353
Posting Komentar