Lima Bukti Seorang
Muslim yang Mencintai Rasulullah
REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA -- Sebagian Muslim mengaku paling mencintai Nabi karena selalu
merayakan kelahirannya. Sebagian yang lain mengaku paling mencintai karena
selalu melaksanakan sunahnya. Mereka tentu jauh lebih baik dari orang yang
tidak mencintai Nabi, tidak merayakan kelahirannya, dan tidak pula melaksanakan
sunahnya.
Di luar Muslim, ada beberapa orang yang menghina, menuduh
penipu, pembohong, gila seks karena memiliki banyak istri, rakus harta, serta
banyak tuduhan dan penghinaan lainnya. Penghinaan terhadap beliau tidak hanya
berlangsung saat ini saja.
Ketika beliau masih hidup pun, jauh lebih parah dan
menyakitkan. Namun ada pula yang mengakui kemuliaan akhlaknya, mengagumi sikap
kepemimpinannya, kelembutan hati Nabi, bahkan menempatkannya sebagai “Top One”,
orang paling berpengaruh di dunia.
Jika seorang Muslim mencintai sang Nabi, harus
membuktikan kecintaannya tersebut. Bukti cinta kepada Nabi, di antaranya,
pertama,
berkeinginan kuat untuk bertemu dan berkumpul bersama Nabi. Bagi Muslim
generasi setelah sahabat termasuk generasi sekarang yang tidak memiliki
kesempatan bertemu dengan sang Nabi mesti berharap agar dikumpulkan bersama
Nabi di Jannah Firdaus yang Allah SWT janjikan kepada orang-orang saleh dan
muttaqin. Yakni, dengan cara melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi
setiap larangan-Nya.
Kedua, menaati beliau dengan menjalankan sunahnya dan
mengikuti setiap ajarannya. Allah SWT menegaskan, dengan menaati Nabi, berarti
telah menaati Allah. Melaksanakan sunah Nabi memiliki keistimewaan dan memberi
kebahagiaan tersendiri. Selain merasa dekat dengan Nabi, secara saintis
sunah-sunah Nabi memiliki efek menyehatkan.
Shalat Tahajud misalnya, sebuah penelitian membuktikan
bahwa aktivitas selepas bangun tidur pada waktu sepertiga malam (kira-kira
pukul 02.00 sampai pukul 04.00) dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi
kesehatan. Shalat Tahajud menjadi terapi pengobatan terbaik dari berbagai macam
penyakit. Karena itu, orang-orang yang membiasakan diri untuk Tahajud akan
memiliki daya tahan tubuh sehingga tak mudah terserang penyakit.
Nabi SAW bersabda, “Dirikanlah shalat malam karena itu
adalah tradisi orang-orang saleh sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada
Allah, pencegah dari perbuatan dosa, penghapus kesalahan, dan pencegah segala
macam penyakit dari tubuh.” (HR Tirmidzi).
Ketiga, memperbanyak shalawat kepadanya. Nabi bersabda, “Barang
siapa bershalawat atasku sekali, niscaya Allah bershalawat atasnya sepuluh
kali.” (HR Muslim). Allah SWT senantiasa melindungi dan merahmati mereka yang
bershalawat kepada Nabi. Bahkan dengan memperbanyak shalawat, mempermudah
setiap urusan duniawi.
Keempat, mencintai orang-orang yang dicintai Nabi. Jika Nabi
mencintai para sahabatnya, seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, dll, serta
para istri dan keturunannya, sudah sepatutnya seorang Muslim mencintai mereka
pula.
Kelima, mengikuti akhlaknya. Tidak dimungkiri bahwa Nabi SAW
memiliki akhlak yang mulia. Firman Allah SWT dalam QS al-Qalam ayat 4, “Dan
sesungguhnya engkau (Muhammad) berakhlak yang agung.” Salah satu tugas Nabi
diutus, yakni untuk menyempurnakan akhlak. Nabi bersabda, “Sesungguhnya aku
hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR Bukhari)
Bukti-bukti cinta ini perlu diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari setiap Muslim. Keluhuran akhlak beliau dapat menjadi
standar dasar akhlak yang harus dimiliki. Dengan menunjukkan bukti mencintai
Nabi, semoga kelak dikumpulkan bersamanya di jannah Allah nanti. Wallahu a’lam.
Oleh: Cecep Supriadi
1 komentar:
Izin ya admin..:)
Halloo kami dari ARENADOMINO ingin mengajak anda semua pecinta games poker untuk bermain disini permainan fairplay menanti anda semua dan 100% no robot player vs player
yuk silahkan langsung bermain dengan kami proses mudah cepat dan nyaman jika kesulitan dalam pendaftaran dapat juga dibantu ya bisa dari live chat ataupun dari WA +855 96 4967353 silahkan ..
Posting Komentar