Keutamaan Shalat
Fajar yang Luar Biasa
Shalat Fajar merupakan salah satu sholat sunnah yang
sangat dianjurkan baginda Nabi saw yang dilaksanakan pada shubuh saat bangun
tidur. Keutamaan dari shalat fajar ini sangatlah besar sehingga Nabi Muhammad
saw juga menganjurkan untuk menjalankan shalat fajar dibandingkan dengan shalat
sunnah yang lain. Ini mengartikan jika keutamaan yang bisa didapat dari shalat
fajar memang sangat besar.
Shalat sunnah fajar adalah 2 raka’at sebelum melakukan
shalat subuh yakni diantara shalat rawatib. Shalat fajar yang juga sering
disebut dengan shalat sunnah rawatib qabliyah ini sudah dijanjikan keutamaan
istimewa oleh Allah, sehingga tidak ada lagi alasan untuk menunda atau
meninggalkan shalat ini hanya karena tidak sempat, masih mengantuk atau malas.
Berikut ini akan kami berikan beberapa keutamaan shalat fajar yang akan membuat
kamu lebih giat dan berlomba-lomba dalam menunaikan salah satu shalat sunnah
ini.
1. Keutamaan Akhirat Dibandingkan Dunia
Shalat sunnah fajar dikatakan lebih baik dari dunia dan
juga isinya, ini mengartikan jika 2 raka’at tersebut lebih wajib diutamakan
dibandingkan dengan kegiatan duniawi lainnya seperti main, makan, tidur,
berlibur dan sebagainya. Kenikmatan dunia yang kita rasakan tersebut tidak akan
kekal dan akan hilang suatu saat nanti.
Namun, akhirat menjadi tujuan utama bagi kita umat Muslin
dan untuk mendapatkan keutamaan nikmatnya shalat fajar memang tidak mudah,
sebab harus melawan rasa mengantuk dan malas. Akan tetapi perlu diketahui, jika
Allah sudah menunggu kita untuk bersujud pada-Nya di sajadah.
2. Pahala Yang Tidak Terbatas
Pahala yang akan didapatkan saat melaksanakan shalat
fajar ini sangatlah besar dan ini terbukti dari perkataan Aisyah radhiyallahu ‘anha jika Nabi Muhammad
saw tidak pernah sekalipun meninggalkan kedua raka’at tersebut.
3. Melihat Allah SWT
Ini merupakan hal teristimewa dari begitu banyak
keistimewaan lainnya dan yang berhak mendapatkan kenikmatan ini adalah bagi
mereka yang menjaga shalat kedua raka’at tersebut.
Seperti yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim dari
Jabir bin Abdullah, Rasulullah SAW bersabda, “kami sedang duduk bersama
Rasulullah SAW, ketika melihat bulan purnama. Beliau berkata, ‘sungguh, kalian
akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan yang tidak terhalang
dalam melihatnya. Apabila kalian mampu, janganlah kalian menyerah melakukan
shalat sebelum terbit matahari dan shalat sebelum terbenam matahari. Maka
lakukanlah”. (HR Al-Bukhari dan Muslim).
4. Waktu Yang Dijadikan Saksi
Waktu ini merupakan waktu yang dijadikan saksi yakni
waktu yang disaksikan hamba Allah SWT yang mulia yakni para malaikat. Sebab di
saat subuh, semua malaikat akan turun ke bumi untuk menyaksikannya.
5. Mendapat Lindungan Allah SWT
Rasulullah Saw berjanji jika shalat fajar tersebut
dikerjakan, maka Allah SWT juga akan memberikan perlindungan selama satu hari
penuh.
Hal ini seperti yang diriwayatkan Jundab bin Sufyan,
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa melaksanakan shalat Subuh maka ia dalam
jaminan ALLAH SWT. Maka jangan coba-coba membuat ALLAH SWT membuktikan
janji-NYA. Barangsiapa membunuh orang yang menunaikan shalat Subuh, ALLAH SWT
akan menuntutnya, sehingga ia akan membenamkan mukanya kedalam neraka.” (HR
Muslim).
6. Tempat Berkumpulnya Iman dan Ilmu
Rasulullah Saw juga menjadikan shalat fajar ini sebagai
kesempatan untuk mengajarkan kebaikan untuk sahabatnya. Shalat fajar dijadikan
tempat atau sarana penting untuk tarbiyah, sebab ini adalah saat dimana pikiran
serta hati sedang jernih, sehingga juga akan membuat otak bisa menangkap lebih
mudah.
7. Menghapus Dosa Setengah Usia
Dalam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,
“Shalat lima waktu, jum’at ke jum’at dan Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus
dosa diantara keduanya, apabila menjauhi dosa-dosa besar.” (HR Muslim).
Masa diantara shalat isya dan shalat shubuh adalah waktu
yang paling lama dibandingkan dengan shalat lainnya, sehingga membuat shalat
fajar menjadi penghapusan dosa setengah hari dan mengartikan shalat fajar
menjadi penghapus dari dosa setengah umur untuk yang menjalankannya.
8. Berkah Untuk Tiap Langkah
Berkah bisa didapatkan saat pagi. Jam pertama di pagi
hari sesudah shalat shubuh adalah waktu terbarakah selama satu hari penuh dan
tidak ada 1 orang pun yang bisa memanfaatkanya kecuali orang yang bangun pagi
hari untuk melakukan shalat fajar. Sesudah itu, ia akan mengawali hari dengan
memakai waktu dari awal sehingga Allah memberikan berkah di segala hal baik
yang kamu laksanakan selama berjihad di jalan Allah.
9. Sumber Cahaya Saat Kiamat
Shalat fajar dikatakan sebagai sumber cahaya saat kiamat
dimana pada hari tersebut semua cahaya di dunia akan padam dan manusia
dibangkitkan pada keadaan yang gelap gulita. Pada saat itulah manusia
membutuhkan cahaya supaya bisa lewat sirath dan cahaya tersebut berasal dari
amalan yang dilakukan di dunia dan diantaranya adalah shalat fajar.
10. Akan Dibangunkan Rumah Untuknya di Surga
Bagi siapa pun yang melaksanakan shalat fajar, maka kelak
di surga ia akan membangunkan baginya rumah dan ini sesuai dengan yang tertulis
di dalam hadist Nabi.
Ummu Habibah Radhiallaahu anha berkata, “Aku telah
men-dengar Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda, Barangsiapa salat
dalam sehari semalam dua belas rakaat akan dibangun untuknya rumah di Surga,
yaitu; empat rakaat sebelum Dhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat
sesudah maghrib, dua rakaat sesudah Isya dan dua rakaat sebelum salat Subuh.””
(HR. At-Tirmidzi, ia mengatakan, hadits ini hasan shahih).
11. Diharamkan Dari Api Neraka
Tidak hanya akan dibangunkan rumah di surga kelak, akan
tetapi shalat fajar juga memiliki keutamaan lain yakni Allah SWT akan
mengharamkan api neraka baginya dan tertulis dalam hadist Nabi.
Ibnu Umar Radhiallaahu anhu berkata, “bahwa Nabi
shallallahu alaihi wasalam bersabda : “Semoga Allah memberi rahmat bagi orang
yang salat empat rakaat sebelum Ashar.”(HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, ia
mengatakan, hadits ini hasan).
Dalil Shalat Fajar
Dengan Dua Raka’at
Dalil yang memperlihatkan jika shalat fajar dilakukan
dengan raka’at ringan adalah dari hadist berikut ini.
·
Hadist Nafi dari Ibnu ‘Umar yang berkata jika Ummul
Mukminin Hafshoh pernah memberikan kabar, ““Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam dahulu diam antara adzannya muadzin hingga shalat Shubuh. Sebelum shalat
Shubuh dimulai, beliau dahului dengan dua raka’at ringan.” (HR. Bukhari no. 618
dan Muslim no. 723).
·
Dalam lafazh lain juga menunjukkan bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam melaksanakan shalat Sunnah Fajar dengan raka’at yang ringan..
·
Dari Ibnu ‘Umar, dari Hafshoh ia berkata, ““Ketika terbit
fajar Shubuh, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah shalat kecuali
dengan dua raka’at yang ringan” (HR. Muslim no. 723).
·
Aisyah juga berkata hal yang serupa, ““Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah mendengar adzan, beliau melaksanakan
shalat sunnah dua raka’at ringan” (HR. Muslim no. 724).
·
Aisyah juga berkata dalam lafazh lainnya, ““Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu shalat sunnah fajar (qobliyah shubuh)
dengan diperingan. Sampai aku mengatakan apakah beliau di dua raka’at tersebut
membaca Al Fatihah?” (HR. Muslim no. 724).
Hal yang perlu diperhatikan, ringan disini bukan
mengartikan tidak membaca surat apapun, namun hanya memperlihatkan jika
ringannya shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jika dibandingkan dengan
kebiasaan yang beliau selalu lakukan yakni memanjangkan shalat pada malam dan
shalat sunnah yang lain.
Imam Nawawi rahimahullah juga berkata, “Sebagian ulama
salaf mengatakan tidak mengapa jika shalat sunnah fajar tersebut dipanjangkan
dan menunjukkan tidak haramnya, serta jika diperlama tidak menyelisihi anjuran
memperingan shalat sunnah fajar. Namun sebagian orang mengatakan bahwa itu
berarti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak membaca surat apa pun ketika
itu, sebagaimana diceritakan dari Ath Thohawi dan Al Qodhi ‘Iyadh. Ini jelas
keliru.
Karena dalam hadits shahih telah disebutkan bahwa ketika
shalat sunnah qobliyah shubuh, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca
surat Al Kafirun dan surat Al Ikhlas setelah membaca Al Fatihah. Begitu pula
hadits shahih menyebutkan bahwa tidak ada shalat bagi yang tidak membaca surat
atau tidak ada shalat bagi yang tidak membaca Al Qur’an, yaitu yang dimaksud
adalah tidak sahnya.” (Syarh Shahih Muslim, 6: 3).
Demikian ulasan yang bisa kami berikan mengenai keutamaan
shalat fajar, dimana walau hanya amalan yang sunnah namun ternyata tidak pernah
ditinggalkan oleh Rasulullah. ini menyimpulkan jika sangat penting kedudukan
shalat sunnah fajar selain tentunya shalat 5 waktu yang memang wajib hukumnya.
Semoga kita semua selalu menjadi hamba Allah yang selalu bertakwa.
1 komentar:
Izin ya admin..:)
Main dan Menangkan permainan bersama kami di ARENADOMINO 8 permainan poker online tanpa robot silahkan main dan buktikan sendiri jika kesulitan bisa
dibantu dalam pendaftaran silahkan langsung bergabung untuk info lebih jelas WA +855 96 4967353
Posting Komentar