Wanita Lebih Mudah
Masuk Surga
Bismillaahirrahmaanirrahiim. Washshalaatu wassalaam ‘ala
Rasulillaah.
Allah Ta‘ala berfirman (yang artinya), “Dan pergaulilah
kaum wanita itu dengan baik-baik” (QS. an-Nisaa’: 19).
Sungguh sempurna agama ini. Islam memuliakan wanita,
sebagaimana penggalan ayat di atas. Islam memberi perhatian terhadap kaum
wanita, baik dalam penjagaan hak-hak, maupun dalam bermu’amalah. Banyak hal
yang diwasiatkan kepada wanita, tetapi tidak diwasiatkan kepada laki-laki.
Bahkan dalam khutbah Rasulullah shallaallaahu ‘alaihi wa sallam di ‘Arafah,
beliau memberikan pengarahan khusus untuk wanita. Ini menunjukkan bentuk
penghormatan dan perlindungan serta mulianya seorang mukminah dalam pandangan
Islam. Keistimewaan ini mustahil akan didapatkan kesamaannya dari agama lain.
Dengan kebijaksanaan-Nya, Allah Ta‘ala memberlakukan dan
membedakan syari’at antara laki-laki dan wanita sesuai dengan fitrah
masing-masing. Meskipun demikian, Allah Ta‘ala tidak menjadikan jenis kelamin
sebagai ukuran kemuliaan manusia. Akan tetapi, Allah mengukur kemuliaan dari
ketakwaan yang ada di dalam hati dan tercermin dalam amalan. Dalilnya adalah:
Firman Allah Ta‘ala (yang artinya) “Wahai manusia, Kami
ciptakan kalian dari laki-laki dan perempuan, serta Kami jadikan kalian
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal. Sesungguhnya
yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa di
antara kalian” (QS. al-Hujuraat: 13).
Kemudahan Ibadah Seorang Wanita
Seringkali kita melupakan kedudukan kita sebagai seorang
wanita. Betapa tidak, kita lupa bahwa Islam telah memberikan kita kemudahan
dalam beribadah, tanpa harus keluar rumah dan turun ke jalan-jalan.
Bahkan kemuliaan sebagai mukminah atas kedudukan kita
baik sebagai ibu, anak, saudara perempuan, bibi, istri, maupun wanita asing,
telah dapat memberikan ladang bagi kita untuk beribadah dalam rangka meraih
surga Allah Ta‘ala. Begitu besar karunia dan kemurahan Allah terhadap seorang
wanita.
Menetapnya Seorang Wanita di Rumah
Seorang wanita dapat menggunakan rumahnya sebagai lahan
untuk beribadah. Seperti dengan membantu orang tuanya, membereskan rumah,
bahkan hanya sekedar duduk berdiam di rumahnya karena taat terhadap perintah
Allah Ta‘ala. Sebab, menetap di rumah adalah suatu ibadah bagi seorang wanita.
Sebagaimana firman Allah Ta‘ala (yang artinya), “Dan
hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku
seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah
zakat, dan taatilah Allah dan Rasul-Nya” (QS. al-Ahzaab: 33).
Menetapnya seorang wanita di rumah memiliki manfaat yang
besar, baik untuk pribadi, maupun keluarga dan masyarakat sekitarnya. Di antara
manfaat tersebut adalah:
1. Sebagai wujud ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya,
yang akan mendatangkan ridha dan pertolongan Allah.
2. Fokus untuk melayani suami. Seorang wanita akan lebih
memahami apa yang membuat suaminya senang maupun marah, serta ia akan lebih
mudah menunaikan kewajibannya sebagai seorang istri dalam melayani suaminya.
3. Berkonsentrasi mengasuh dan mendidik anak, sehingga
tidak perlu mengalihkan tugas mulia ini kepada pengasuh.
4. Lebih cermat dan tanggap dalam memahami kebutuhan
rumah tangga.
5. Menjaga waktu. Waktu merupakan sesuatu yang paling
berharga. Waktu adalah umur, siapa saja yang menjaga waktu, berarti ia telah
menjaga umurnya. Sebaliknya, siapa yang menyia-nyiakan waktu, berati ia
menyia-nyiakan umurnya.
Waktu yang ada bisa dimanfaatkan untuk membaca buku,
mendengarkan kaset yang bermanfaat, membaca al-Qur’an, maupun menghafalkannya,
sehingga keimanan dan keilmuannya akan meningkat.
6. Terhindar dari keletihan fisik akibat keluar rumah dan
berpergian.
7. Menjadi teladan yang baik bagi kerabat dan tetangga
wanita yang lain. Hal ini akan membawa manfaat dan pahala bagi yang
bersangkutan.
Menetap di rumah akan menjaga agama dan kehormatan
seorang wanita. Dengan menetap di rumah, wanita aman dari ancaman pelecehan
seksual di luar rumah, baik berupa pandangan lelaki iseng, perkataan kotor,
maupun dari berdesak-desakan dengan lelaki di jalan. Selain itu juga
bentuk-bentuk pelecehan lain yang lebih parah sebagaimana yang banyak menimpa
kaum wanita di tempat-tempat umum.
Adapun jika seorang wanita harus keluar rumah, maka
hendaknya ia memperhatikan adab keluar rumah. Adab-adab keluar rumah seperti
memakai jilbab yang syar’i, meminta izin suami -bila telah menikah-, menjaga
pandangan, serta menjaga dirinya agar terhindar dari fitnah. Karena hal
tersebut akan lebih menjaga kemuliaan dan kesucian seorang wanita.
Tidak Ada Kewajiban Jihad bagi Wanita
Islam menetapkan syari’at –meliputi hak dan kewajiban-
bagi wanita, disesuaikan dengan sifat kewanitaan, kelemahan, kekurangan, juga
rendahnya kesigapan mereka menghadapi segala bahaya dan kesulitan.
Berbeda dengan laki-laki, wanita tidak memiliki kewajiban
jihad dalam berperang. Sebagaimana hadits ‘Aisyah Ummul-Mu’miniin radhiyallaahu
‘anha, beliau bertanya, ”Wahai Rasulullah, kami mengetahui bahwa jihad adalah
amalan yang paling utama. Bolehkah kami ikut berjihad?” Maka beliau menjawab,
“Tidak, akan tetapi sebaik-baik jihad (bagi wanita) adalah haji yang mabrur”.
(HR. Bukhari)
Kemudahan dalam Berpuasa
Adanya keringanan untuk tidak berpuasa bagi wanita hamil
jika khawatir akan kesehatan janin dalam kandungannya serta wanita menyusui
yang takut terhadap bayi yang dia sapih. Nabi shallaallaahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya Allah meringankan separuh shalat dari musafir, juga
puasa dari wanita hamil dan menyusui” (HR. an-Nasa’i dan Ahmad, hadits hasan).
Namun tetap wajib bagi wanita hamil dan menyusui untuk:
1. puasa meng-qadha’ saja
2. menunaikan fidyah saja
3. puasa meng-qadha’ dan menunaikan fidyah.
Terdapat perselisihan ulama dalam hal ini. Adapun
pendapat yang kuat yakni menunaikan fidyah saja
(ustadzaris.com/qadha-atau-fidyah). Akan tetapi jika tidak berpuasa karena
haid/ sakit/ safar maka wajib meng-qadha’ puasa, tidak bisa digantikan dengan
membayar fidyah (ustadzaris.com/mengganti-puasa-ramadhan-karena-hamil).
Kunci Pintu Surga bagi Wanita
Rasulullah shallaallaahu ‘alaihi wa sallam telah
merangkum kunci surga muslimah dalam empat perkara. ‘Abdurrahman bin Auf
berkata, “Rasulullah shallaallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Jika seorang
wanita menjaga shalat lima waktu, berpuasa pada bulannya, menjaga kehormatannya
dan menaati suaminya, niscaya dia masuk surga dari pintu mana saja yang dia
inginkan’.” (HR. Ahmad, hadits hasan lighairihi)
Kunci Pertama, Menjaga Shalat Wajib
Hendaknya kaum muslimin khususnya seorang wanita, menjaga
shalat lima waktu. Shalat adalah ibadah teragung, merupakan satu-satunya ibadah
yang tidak menerima alasan ‘tidak mampu’. Shalat wajib dikerjakan dalam keadaan
apa pun. Bahkan dalam sebuah hadits, shalat dikatakan sebagai pembatas antara
seseorang dengan kekafiran.
Sebaiknya seseorang tidak meremehkan dan menunda-nunda
melaksanakan shalat. Jangan biarkan ibadah shalat terlalaikan karena kesibukan
hidup, bekerja, memasak, mengurusi rumah tangga, mengurusi anak-anak dan suami,
serta sibuk dengan kegiatan lainnya.
Allah Ta‘ala berfirman (artinya), “Hai orang-orang
beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat
Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang
merugi” (QS. al-Munaafiquun: 9).
Kunci Kedua, Berpuasa
Seorang muslimah juga harus memperhatikan perkara qadha’
puasa Ramadhan di hari-hari lain jika dia mendapatkan halangan pada bulan
Ramadhan sehingga tidak mungkin berpuasa secara penuh. Jangan sampai Ramadhan
berikutnya hadir sementara dia belum melunasi hutang puasanya.
Perkara meng-qadha’ puasa di hari lain ini sering
terlupakan atau terabaikan karena kesibukan hidup. Padahal ia adalah hutang
yang jika tidak dibayar maka seorang muslimah tidak bisa dikatakan telah
berpuasa di bulannya. Selanjutnya muslimah tersebut gagal meraih kunci kedua
dari kunci-kunci masuk surga. Bersikap hati-hati dengan menyegerakan qadha’
adalah sikap bijak karena penundaan terkadang merepotkan dan menyulitkan.
Kunci Ketiga, Menjaga Kehormatan
Surga hanya bisa diraih dengan keshalihan. Hanya wanita
shalihah yang akan masuk surga. Shalihnya seorang wanita dibuktikan dengan
beberapa sifat dan akhlak. Salah satunya dan yang terpenting adalah menjaga
kehormatan diri.
Allah subhaanahu wa Ta‘ala berfirman (artinya), “…wanita
yang shalih ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya
tidak ada karena Allah telah memelihara (mereka)…”(QS. an-Nisaa’: 34).
Menjaga kehormatan berarti membentengi diri dari
perkara-perkara yang mencoreng dan merusak kehormatan, yang menodai dan
menggugurkan kemuliaan. Hal itu dapat diperoleh dengan tetap bersikap dan
bertingkah laku dalam koridor tatanan syari’at yang suci lagi luhur.
Hendaknya seorang muslimah menimbang dan mengukur setiap
seruan dan ajakan dengan timbangan dan ukuran syar’i yang baku dan menyeluruh.
Hal ini agar dia selamat dan tidak terjerumus ke dalam perkara-perkara yang
merusak kemuliaan dan kehormatannya.
Kunci Keempat, Menaati Suami
Menaati suami merupakan lahan dan medan besar lagi luas
bagi seorang muslimah. Ia merupakan ladang ibadah bagi seorang muslimah yang
sesungguhnya, setelah penghambaannya kepada Rabbnya.
Allah Ta‘ala berfirman (artinya) “Kaum lelaki itu adalah
pemimpin-pemimpin atas kaum wanita -isteri-isterinya-, karena Allah telah
melebihkan sebagian mereka dari yang lainnya, juga karena kaum lelaki itu telah
menafkahkan dari sebagian hartanya. Oleh sebab itu kaum wanita yang shalihah
ialah yang taat serta menjaga dirinya di waktu ketiadaan suaminya…” (An-Nisaa’:
34).
Di antara sifat istri shalihah adalah menghormati
suaminya, mengetahui kedudukan, serta hak dan kewajiban sebagai istri. Di
antara hak suami terhadap istri adalah:
1. Taat kepada suaminya selain dalam hal bermaksiat
kepada Allah. Hak suami lebih besar daripada hak kedua orang tua si istri
terhadap istri tersebut.
2. Istri mengontrol rumah dan keluarga. Seorang perempuan
adalah pemimpin di rumah suaminya dan bertanggung jawab terhadap apa yang
dipimpinnya.
3. Tidak boleh berpuasa sunnah kecuali dengan izin
suaminya.
4. Tidak boleh mengizinkan seorang pun masuk ke rumahnya
kecuali dengan izin suaminya.
5. Tidak keluar rumah kecuali atas izin suaminya.
6. Menjaga agama dan kehormatan suaminya.
Ketataan kepada suami adalah wajib, namun tak ada
ketataan ketika melanggar syari’at Allah Ta‘ala.
Saudariku… Islam telah memberikan kemuliaan bagi
mukminah. Bahkan dikatakan dalam sebuah hadits bahwa sebaik-baik perhiasan
dunia adalah wanita shalihah. Jangan biarkan keindahan dan kemuliaan perhiasan
itu luntur. Hendaknya kita dapat menghiasi kemuliaan itu dengan rasa malu
terhadap Allah ta‘aalaa yang senantiasa mengawasi. Mari kita ber-istighfar dan
memohon perlindungan kepada Allah agar kita terhindar dari fitnah dunia yang
fana.
Allah ta‘aalaa berfirman (yang artinya), “Wahai
orang-orang yang beriman, bertaubatlah kalian kepada Allah dengan taubat
nashuha. Mudah-mudahan Rabb kalian menghapuskan kesalahan-kesalahan kalian dan
memasukkan kalian ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,
pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman
bersamanya, sedang cahaya mereka memancar di depan dan di sebelah kanan mereka,
seraya mereka berdoa, ‘Wahai Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami
dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu’.” (QS.
at-Tahriim: 8).
***
Referensi:
1. Terjemah
al-Qur’an.
2. Ummu ‘Abdillah
al-Wadi’iyyah. 2010. Untukmu Muslimah Kupersembahakan Nasihatku. Terjemahan.
Maktabah al-Ghuroba’.
3. Syaikh
Muhammad Asy-Syarif. 40 Hadits Wanita: Bunga Rampai Hadits Fikih dan Akhlak.
Terjemahan. Aqwam Jembatan Ilmu.
4. Imam Nawawi.
Shahih Riyadhush-Shalihin. Takhrij: M Nashiruddin Al Albani. Terjemahan.
Pustaka Azzam.
6. Beberapa
Rekaman Kajian: “Sifat Wanita Teladan“ oleh Ustadz Dzukarnain M. Sanusi;
“Nasehat bagi Wanita Muslimah“ dan ”Wanita Ilmu dan rumah Tangga” oleh Ustadz
Abu Zubair.
Penulis: Lining
Haspian
Artikel Buletin
Zuhairoh
1 komentar:
Promo Fans^^poker :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Posting Komentar