Obati Pasien dengan
Terapi Sehat Ala Rasul
Sehat itu mahal. Pepatah itu tepat disandingkan di jaman
ini dimana biaya pengobatan semakin tinggi. Biaya pengobatan semakin tidak
terjangkau bagi si miskin. Namun, sakit datang bukan dengan sendirinya. Dia datang
dari pola makan dan kebiasaan hidup yang tidak sesuai.
Saat ini banyak pengobatan yang menggunakan pendekatan
berbasis obat kimia. Tapi tidak pada Zaidul Akbar. Pria asal Jambi ini
menggunakan pendekatan berbasis agama pada pasiennya.
“Saya menyampaikan kepada pasien-pasien bahwa sakit
adalah ujian dan nikmat dari Allah SWT sehingga itu menjadikan jiwa atau iman
mereka meningkat. Sehingga dari situ mereka akan meningkatkan lagi iman mereka
sehingga dari situ mereka akan memperbaiki diri mereka”, kata Zaidul ketika
ditemui di rumahnya di Kelapa Gading beberapa waktu lalu.
Penyakit tidak hanya dilihat secara fisik. Zaidul
melanjutkan bahwa penyakit juga merupakan cara Allah SWT untuk membuat orang
yang sakit lebih dekat kepadaNya.
Makanan adalah puncak dari segala penyakit. Artinya, jika
seseorang terkena penyakit pasti ada sesuatu yang salah dengan apa yang
dimakannya setiap hari. “Jadi, kita menyarankan kepada mereka untuk memperbaiki
pola makan”, lanjutnya.
Dalam hal ini, kita bisa mencontoh pola makan dan gaya
hidup sang teladan, Rasulullah SAW. Rasul selalu memakan buah sebelum makan
makanan besar. Rasul juga tidak pernah makan hingga kenyang. Dalam pola
makannya, Rasul selalu membagi porsi lambungnya untuk makanan padat, cairan,
dan gas, sehingga makanan yang ia makan hanya 1/3 dari kemampuan maksimal
lambungnya.
Ketika sakit, pasien pun tidak diberi obat kimia. Zaidul
lebih menganjurkan untuk berbekam yang memang rutin dijalankan oleh Rasul.
Setelah itu, kalau dimungkinkan, diberi juga herbal.
“Prinsipnya adalah bagaimana selain kita menyentuh aspek
kejiwaan dan aspek ruhiyah dari pasien tadi, kita juga memberika herbal juga
terapi yang cocok sesuai dengan apa yang mereka keluhkan”, kata ketua Asosiasi Bekam Indonesia ini.
Indonesia sendiri adalah negara yang kaya akan tanaman
herbal. Sayangnya, potensi ini belum dikembangkan secara maksimal. Bangsa
Indonesia yang mayoritas muslim pun juga belum sadar dengan khasiat puasa,
tahajud, bahkan sedekah.
“Yuk kita kembali pada pengobaran islam, pengobatan yang
sudah disampaikan oleh rasul dan sudah dicontohkan. Sebagai orang yang sangat
sempurna dalam kesehatan, beliau cuma dua kali sakit. Jadi tinggal kita
mencontoh beliau bagaiman sehatnya dan bagaimana cara beliau menjaga kesehatan.
Selain dengan herbal tadi ada juga puasa, tahajud, sedekah. Itu semua mempunyai
manfaat yang luar biasa kepada tubuh”, ajak Zaidul.
Hal itu tidak hanya Zaidul terapkan pada pasiennya tetapi
juga pada keluarganya. Bapak beranak tiga ini selalu mengecek salat,tilawah,
dan kegiatan anak-anaknya.
“Thibbunnabawi dari rumah harus di mulai dilakukan. Kami
berdua juga sama-sama dokter. Sebelum sakit semua diwajibkan untuk minum madu
setiap hari. Kurma selalu ada di rumah karena mencegah lebih baik daripada
mengobati. Tapi pada saat nanti saya atau anak-anak sakit itu juga awalnya
diberi herbal-herbal dulu untuk menguatkan daya tahan tubuhnya. Obat dipakai
kalau sudah perlu sekali seperti panas atau demam tinggi. Kalau bekam dan
herbal sudah dilakukan, mungkin kita akan tambahkan sedikit obat”, jelas Efanna
Yogiyanti, istri Zaidul yang juga seorang dokter.
Mensyiarkan praktik sehat ala Rasulullah atau
thibbunabawi, itulah yang dilakukan Zaidul Akbar selama beberapa tahun ini.
Menerapkan pola hidup sehat yang juga berarti meminimalisir sakit di masa
depan. Sakit yang juga berarti membutuhkan biaya besar untuk pengobatan. Namun,
hal itu bisa diatasi dengan menerapkan sehat ala Rasulullah.
Oleh karena itulah, Dompet Dhuafa memberikan apresiasi
dalam bidang Kesehatan pada gelaran
Dompet Dhuafa Awards 2015, sebagai tokoh inspiratif dalam pengembangan
kesehatan Islam.
“Jujur, dalam benak saya sejak terjun dalam dunia
Kesehatan islam ini hingga terbit dua buku, Jurus sehat Rasulullah dan manusia
karatan adalah sebuah harapan besar dan keinginan dimana kesehatan islam yang
saya dan teman teman perjuangkan ini, memiliki kelayakan dan kepantasan yang
sama dengan pengobatan modern masa kini, meski dalam berbagai diskusi, kami
mengedepankan dalil, namun ternyata di era jaman modern saat ini, dalil tidak
cukup, bahkan dalil yang berasal dari Alquran dan Al-hadits seringkali hanya
sekedar bacaan saja namun belum lah menjadi sebuah landasan keyakinan bagi
banyak ilmuwan, sebuah tantangan pastinya, karena di zaman Rasulullah,
tantagannnya justru malah jauh lebih berat dari saat ini”, tulisanya dalam
website pribadinya.
Zaidul berharap masyarakat indonesia khususnya bisa jauh
lebih sehat dengan apa yang sudah Allah tumbuhkan di sini, khususnya tanaman
tumbuhan obat atau herbal. Ia pun yakin suatu saat pengobatan Islam suatu hari
kelaka akan sejajar dengan pengobatan konvensional tanpa perlu bersinggungan
karena semua punya porsi masing-masing.Pengobatan herbal dan konvensional pun
suatu saat bisa bersinergi sehingga masyrakat bisa mempunyai pilihan pengobatan.
“Mungkin bisa jadi kedepannya bisa ada rumah sakit-rumah
sakit yang lebih mengkhususkan kepada penggunaan obat-obatan herbal khususnya
herbal islami”, tutup
Zaidul. (Erni)
Zaidul Akbar,
1 komentar:
Promo Fans^^poker :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Posting Komentar