Hadis hadis
Keutamaan Shalawat kepada Nabi Saw.
BincangSyariah.Com – Di dalam kitab Lubbabul Hadis bab
keempat, imam As-Suyuthi (w. 911) menuliskan sepuluh hadis tentang fadhilah
atau keutamaan membaca shalawat kepada Nabi saw. yang perlu kita perhatikan
sebagaimana berikut.
Hadis Pertama:
قال
النبي صلى الله عليه وسلم: {مَنْ صَلَّى عَليَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
عَشْرًا}.
Nabi saw.
bersabda, “Siapa yang membaca shalawat atasku satu kali, maka Allah akan
bershalawat (memberikan rahmat) untuknya sepuluh kali.”
Hadis
Kedua:
وقال النبي صلى الله عليه
وسلم: {مَنْ صَلَّى عَلَيَّ أَلْفَ مَرَّةٍ لَمْ يَمُتْ حَتَّى يُبَشَّرَ لَهُ
بِالجَنَّةِ}.
Nabi saw.
bersabda, “Siapa yang membaca shalawat atasku seribu kali, maka ia tidak akan
meninggal dunia sampai diberikan kabar gembira masuk surga untuknya.”
Hadis
Ketiga:
وقال صلى الله عليه وسلم:
{مَنْ صَلَّى عَليَّ صَلاَةً وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا،
وَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ عَشْرًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا ماِئَةً، وَمَنْ
صَلَّى عَلَيَّ مِائَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا ألْفًا، وَمَنْ صَلَّى
عَلَيَّ ألْفًا لَمْ تَمسَّهُ النَّارُ}.
Nabi saw.
bersabda, “Siapa yang membaca shalawat atasku sekali, maka Allah akan
bershalawat untuknya sepuluh kali, siapa yang membaca shalawat atasku sepuluh
kali, maka Allah akan bershalawat atasnya seratus kali, siapa yang bershalawat
atasku seratus kali, Maka Allah akan bershalawat untuknya seribu kali, dan
siapa yang shalawat atasku seribu kali, maka api neraka tidak akan
menyentuhnya.”
Hadis
Keempat:
وقال
صلى الله عليه وسلم: {مَنْ نَسِيَ الصَّلاَةَ عَلَيَّ فَقَدْ أَخْطَأَ طَرِيْقَ
الجَنَّةِ}.
Nabi saw.
bersabda, “Siapa yang lupa membaca shalawat atasku (dengan sengaja), maka
sungguh ia telah salah (dalam melewati) jalan surga.”
Hadis
Kelima:
وقال صلى الله عليه وسلم:
{إنَّ أوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ القِيَامَةِ أكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلاَةً}.
Nabi saw.
bersabda, “Sungguh manusia yang paling pertama bersamaku di Hari Kiamat adalah
yang paling banyak bershalawat atasku.”
Hadis
Keenam:
وقال صلى الله عليه وسلم:
{صَلاَتُكُمْ عَلَيَّ مَحَّاقَةٌ}.
Nabi saw.
bersabda, “Shalawat kalian atasku adalah dapat menjadi pelebur (dosa-dosa
kalian).”
Hadis
Ketujuh:
وقال صلى الله عليه وسلم:
{مَنْ صَلَّى عَلَيَّ في كُلِّ جُمُعَةٍ أرْبَعِينَ مَرَّةً مَحَا الله ذُنُوبَهُ
كُلَّهَا}.
Nabi saw.
bersabda, “Siapa yang shalawat atasku di setiap hari Jumat empat puluh kali
maka Allah akan menghapus dosanya semuanya.”
Hadis
Kedelapan:
وقال صلى الله عليه وسلم:
{مَا مِنْ دُعاءٍ إلا بَيْنَهُ وَبَيْنَ السَّماءِ حِجَابٌ حَتَّى يُصَلِّيَ عَلَيَّ
، فإذا صَلَّى عَلَيَّ انْخَرَقَ ذالِكَ الحِجَابُ وَرُفِعَ الدُّعَاءُ}.
Nabi saw.
bersabda, “Tidak ada doa kecuali antaranya dan langit terdapat penghalang
sampai ia bershalawat atasku, jika ia bershalawat atasku maka hijab
(penghalang) itu akan terkoyak dan doa akan diangkat (tembus ke langit).”
Hadis
Kesembilan:
وقال صلى الله عليه وسلم:
{مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِيْ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ قَضَى اللهُ لَهُ مِائَةَ
حَاجَةٍ سَبْعِيْنَ مِنْهَا لِآخِرَتِهِ وَثَلاَثِيْنَ مِنْهَا لِدُنْيَاهُ}.
Nabi saw.
bersabda, “Siapa yang bershalawat atasku dalam sehari seratus kali, maka Allah
akan menyelesaikan kebutuhannya tujuh puluh di antaranya untuk akhiratnya dan
tiga puluh darinya untuk dunianya.:
Hadis
Kesepuluh:
وقال صلى الله عليه وسلم:
{مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَمَلاَئِكَتُهُ
عِشْرِيْنَ مَرَّةً وَلَمْ يَمُتْ حَتَّى يُبَشَّرَ بِالجَنَّةِ}.
Nabi saw.
bersabda, “Siapa yang bershalawat atasku shalawat satu kali, maka Allah dan
malaikat akan bershalawat atasnya sebanyak dua puluh kali dan ia tidak akan
meninggal dunia sampai diberikan kabar gembira dengan surga.”
Demikianlah
sepuluh hadis yang telah dijelaskan oleh imam As-Suyuthi tentang keutamaan
membaca shalawat kepada Nabi saw. di dalam kitabnya yang berjudul Lubbabul
Hadits. Di mana di dalam kitab tersebut, beliau menjelaskan empat puluh bab dan
setiap bab beliau menuliskan sepuluh hadis dengan tidak menyantumkan sanad
untuk meringkas dan mempermudah orang yang mempelajarinya. Meskipun begitu, di
dalam pendahuluan kitab tersebut, imam As-Suyuthi menerangkan bahwa hadis nabi,
atsar, maupun riwayat yang beliau sampaikan adalah berdasarkan sanad yang
shahih (meskipun menurut imam An-Nawawi ketika mensyarah kitab ini di dalam
kitab Tanqihul Qaul Al-Hatsits mengatakan ada hadis dhaif di dalamnya, hanya
saja masih bisa dijadikan pegangan untuk fadhailul a’mal dan tidak perlu
diabaikan sebagaimana kesepakatan ulama). Wa Allahu A’lam bis Shawab.
0 komentar:
Posting Komentar