Solusi Islam dalam Meningkatkan Imunitas Tubuh
Islam adalah agama yang memberikan rahmad dan menebar
kasih sayang pada seluruh umat manusia. Sebagai agama rahmat maka seluruh
ajaran Islam memberikan kebaikan dan menjadi solusi atas semua masalah yang dihadapi
manusia. Sebagaimana fitrahnya, agama Islam hadir di tengah-tengah umat manusia
untuk memberikan solusi. Di saat Rasulllah SAW menghadapi masalah, maka Allah
SWT menurunkan ayatnya untuk membimbing Rasulullah, sehingga seluruh tindakan
Rasulullah tiada lain kecuali atas bimbingan wahyu. Sebagaimana Allah sebutkan
dalam FirmanNya :
وَمَا
يَنطِقُ عَنِ ٱلۡهَوَىٰٓ
dan
tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut keinginannya. (QS. An-Najm,
Ayat 3)
Karakteristik
dari seluruh ajaran Islam adalah membawa kebaikan kepada manusia dan sebagai
solusi atas persoalan yang dihadapinya. Ajaran Islam berisi perintah dan
larangan. Setiap perintah yang Allah SWT tetapkan pastilah memberikan manfaat
yang besar bagi umat manusia apabila dikerjakannya. Sebaliknya di balik setiap
larangan pasti mengandung mafsadat (kerusakan) apabali manusia mengerjakannya.
Sebagaimana disebutkan dalam qaidah fiqih (qawaidul fiqhiyah) bahwa :
الشَّارِعُ لاَ يَأْمُرُ
إِلاَّ بِمَا مَصْلَحَتُهُ خَالِصَةٌ أَوْ رَاجِحَةٌ وَلاَ يَنْهَى إِلاَّ عَمَّا
مَفْسَدَتُهُ خَالِصَةٌ أَوْ رَاجِحَةٌ
Allah
Subhanahu wa Ta’ala Dan Rasul-Nya, tidaklah memerintahkan sesuatu kecuali yang
murni mendatangkan maslahat atau maslahatnya dominan. Dan tidaklah melarang
sesuatu kecuali perkara yang benar-benar rusak atau kerusakannya dominan.
Artinya
seluruh ajaran Islam yang berupa perintah atau anjuran pasti memberikan banyak
kemanfaatan bagi manusia, sebaliknya setiap larangan pasti akan merusak dan
menghancurkan kehidupan manusia. Pada saat dunia sedang dilanda pandemi wabah
virus COVID-19 (tahun 2020) semua orang hidup dalam ketakutan dan kekhawatiran.
Maka Islam hadir sebagai solusi, yaitu ajaran Islam memberikan bimbingan kepada
manusia bagaimana cara keluar dari masalah ini.
Sebagaimana
diketahui bahwa virus corona ini dapat menyerang siapa saja yang memiliki
tingkat imun yang rendah. Lalu pertanyaannya, adakah dari ajaran Islam yang
dapat memberikan solusi atas persoalan ini ?. Maka sebagai seorang yang
beriman, pastilah akan secara spontan menjawab, “ada” dan pasti memberikan
solusi. Bahkan seluruh ajaran Islam apabila dikerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh akan menenangkan jiwa manusia bahkan pula menyehatkan fisiknya
serta menjadi solusi bagi masyarakat dalam kehidupan bersama.
Apa saja
dari ajaran Islam yang mampu menguatkan imunitas seseorang ? Baik, mari kita
bahas sekilas satu-persatu, antara lain:
Pertama,
konsepsi keimanan Islam adalah menenangkan hati dan memuaskan pikiran karena
sesuai dengan rasionalitas, yaitu tentang konsepsi Taqdir. Di saat seseorang
dilanda suatu persoalan, maka Islam memberikan suatu arahan bahwa setiap
realitas hidup sejatinya adalah yang terbaik bagi diri manusia seburuk apapun.
Karena tidak ada satupun realitas yang tidak berada dibawah kendali Allah.
Sementara Allah SWT adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, sehingga segala
apapun ketetapan dan peristiwanya maka pastilah hal itu yang terbaik menurut
Allah SWT untuk kita. Serta informasi yang datang dari Allah SWT pasti benar
adanya. Bahwa dalam setiap masalah pasti ada kemudahan yang menyertai. Hal
demikian apabila diyakini dengan baik akan menjadikan ketenangan dalam pikiran.
Dan tentu pula akan menguatkan imunitas pada diri manusia.
Kedua,
membaca Alquran dapat meningkatkan imunitas tubuh seseorang. Berdasarkan hasil
penelitian dari para ahli kedokteran Islam di Amerika terhadap 210 pasien
sukarela selama 48 kali pengobatan yang dibarengi dengan pembacaan Alquran atau
memperdengarkannya. Hasilnya, 77% dari sampel acak yang terdiri dari muslim dan
non muslim menampakkan adanya gejala pengenduran saraf yang tegang dan
selanjutnya ini menimbulkan ketenangan jiwa. Dengan kondisi yang demikian tentu
akan meningkatkan imunitas tubuh seseorang. Benarlah apa yang disampaikan oleh
Rasulullah SAW :
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ
عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ : مَا اجْتَمَعَ
قَوْمٌ فِيْ بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ الله وَ
يَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ و
غَشِيَتْهُمُ لرَّحْمَةُ وَ حَفَّتْهٌمُ الْمَلاَئِكَةُ ذَكَرَهُمُ للهُ فِيْمَنْ
عِنْدَهُ
“Dan
tiadalah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) membaca
kitabullah (Alquran) dan mempelajarinya kecuali akan dikelilingi malaikat,
dianugrahi ketenangan, diliputi rahmat dan disebut-sebut Allah di hadapan
makhluk yang dekat kepadanya.” (HR. Muslim)
Ketiga,
melakukan dzikir dengan penuh khusyuk kepada Allah SWT akan menenangkan jiwa.
Berdzikir berarti mengulang-ulang kata dan kalimat yang baik (thayyibah), untuk
selanjutnya mampu memprovokasi pikiran untuk bersedia menerima dan kemudian
tentu akan menenangkan jiwanya. Dengan jiwa yang tenang akan muncul imunitas
tubuh yang kuat. Sebagaimana Firman Allah SWT :
ٱلَّذِينَ امَنُوا۟
وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ
ۗٱللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
“(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS.
Ar- Ra’d : 13).
Keempat,
salat dapat mengisi hati seorang mukmin yang mengerjakannya dengan iman,
optimisme, dan ketenangan jiwa sehingga memicu giatnya sistem kekebalan tubuh
dan meningkatkan tingkat imunitasnya. Hasil penelitian yang diadakan oleh Badan
Riset Islam Amerika melaporkan bahwa ketenangan jiwa yang dihasilkan dalam
shalat memberikan efek kepada sistem kekebalan tubuh, sehingga bisa mempercepat
kesembuhan. Hal ini tentu tidak diragukan lagi.
Kelima,
anjuran bersedekah dalam Islam ternyata tidak hanya sekedar membuat orang lain
merasa bahagia bahkan seseorang yang memberi pun akan turut merasakan
kebahagiaan yang serupa. Pada jiwa yang bahagia maka pikiran akan menjadi
tenang dan tentunya akan meningkatkan imunitas seseorang. Sebagaimana
disebutkan:
“Obatilah
orang-orang sakit dengan sedekah, bentengilah hartamu dengan zakat, dan
sesungguhnya zakat itu menolak peristiwa mengerikan dan penyakit.” (HR
Ad-Dailami dari Ibnu Umar).
Keenam,
silaturrahim adalah menjalin hubungan dengan orang lain yang memutuskannya.
Silaturrahim berarti seseorang bertemu dengan orang, tentu dalam bertemu itu
akan diperoleh interaksi yang semakin dekat, saling berbincang membangun
komunikasi keterbukaan sehingga memungkinkan seseorang menyelesaikan persoalan
hidupnya dan keruwetan pikiran dengan mudah. Dikatakan bahwa seseorang yang terbuka
dan mengungkapkan persoalan dirinya adalah separuh dari penyelesaian masalah.
Artinya dengan bersilaturrahim maka seseorang akan merasakan kegembiraan dan
tentu akan menenangkan pikiran. Inilah awal membangun kekuatan imunitas tubuh
seseorang. Benarlah sabda Nabi :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – قَالَ: قَالَ
رَسُولُ اَللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ
عَلَيْهِ فِي رِزْقِهِ, وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ, فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Dari Abu
Hurairah Radhiyallahu anhu , dia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, ‘Barangsiapa ingin dilapangkan rezekinya, dan agar diakhirkan
sisa umurnya, maka hendaknya ia menyambung tali rahimnya (tali silaturahim).
(HR. Al-Bukhâri)
Intinya
bahwa seluruh ajaran Islam apabila dikerjakan oleh seseorang maka pasti akan
menenangkan jiwa dan pikirannya. Sehingga dengan pikiran yang tenang akan dapat
meningkatkan imunitas tubuh seseorang. Oleh karena itu jika kita ingin dijaga
diri kita (jiwa dan raga) maka jagalah agama Allah SWT. Ihfadhillaaha
yahfadhka.
*Pengasuh
Pesantren Mahasiswa Tanwir al Afkar, Dosen FISIP UB, Motivator Nasional,
Penulis Buku Produktif, Sekretaris KDK MUI Provinsi Jawa Timur. Setiap hari
menulis untuk nusadaily.com induk dari imperiumdaily.com
Oleh: Akhmad
Muwafik Saleh
0 komentar:
Posting Komentar