Menjaga Imun Sesuai Tuntunan Nabi
SIDOARJO (chenghoo.co): Hingga saat ini, pada
kenyataannya penyebaran virus covid-19 ada. Bahkan di Indonesia dapat dikata
terus meningkat. Belakangan berkisar 10.000 per harinya oaring yang terinfeksi.
Bertolak pada kenyataan ini, meningkatkan imun untuk “melawan” virus tersebut
sangatlah diperlukan. Lalu bagaimana menjaga imun itu sendiri? Rasulullah sudah
memberikan contoh pada kita bagaimana imun kita kuat, sehingga kita menjadi
sehat.
Demikian dikatakan dr Tjatur Prijambodo, M. Kes, Direktur
Rumah Sakit (RS) Aisyiyah Siti Fatimah, Tulangan Sidoarjo pada pengajian Jumat
Subuh di Masjid Raudhatul Jannah, Perum Wisma Permai, Pepelegi, Waru, Sidoarjo,
Jumat (12/2/2021). “Melawan virus covid-19 tak ada jalan lain kecuali kita
kembali kepada tuntunan Nabi Muhammad SAW,” katanya dihadapan sekitar 80 orang
Jemaah masjid tersebut.
Pada masa pandemi ini, ada dua hal besar yang harus kita
pahami. Kita harus meninjau (memahaminya) secara medis dan teologis
(keagamaan). Untuk mencari solusi bagaimana kita terhindar dari viru itu,
keduanya tak bisa dipisahkan. Contoh secara medis yakni vaksinansi. Dalam
vaksinasi ini, kita harus memperhatikan medis dan agama.
“Dilihat dari segi medis, yakni bagaimana efektivitas
vaksin itu sendiri. Kalau dilihat dari segi agama, bagaimana kehalalan vaksin
itu sendiri. Kalau keduanya berjalan benar, Insya Allah vaksinasi itu
berhasil,” katanya.
Lalu mengapa Allah menciptakan corona? Tentang ini dokter
yang juga ustad ini mengatakan, tak ada yang diciptakan Allah itu sia-sia.
Allah pasti mempunyai tujuan. Tujuannya apa? Supaya kita semakin taqwa kepada
Allah. Insya Allah kalau kita ambil hikmahnya, kita pasti akan lebih taqwa.
Himahnya apa dengan datang covid-19 ini bagi kita? Ini
peringatan dari Allah bahwa kita jangan sombong dimuka bumi ini. Jangan merasa
yang terkuat. Jangan berlebihan. “Kan awalnya virus ini katanya dari kelelawar.
Dimakan manusia. Selanjutnya virus yang ada di kelelawar itu masuk ke tubuh
manusia, sehingga virus yang berasal dari Wuhan itu, kini menyebar ke suluruh
dunia. Kita harus ingat Bunyi Ayat, ”Makan dan minumlah, tapi jangan
berlebihan”,” katanya.
Menjaga Imun
Lebih lanjut dr Tjatur mengatakan, pusat dari penyakit
manusia itu di perut. Di sini banyak organ kita. Tetutama lambung. Makanan yang
kita makan itu menentukan perjalanan kita. Sakit atau tidak. “Kita harus sabar
mengdahapi covid-19 ini. Covid-19 bisa disembuhkan sendiri asal imun kita
tinggi (kuat). Orang Tanpa Gejala (OTG) itu contohnya. Meski terserang virus,
tapi yang bersangkutan masih kuat,” katanya.
Lalu bagaimana menjaga imun kita agar kuat? Dia
mengatakan, untuk ini kita harus menerapkan perilaku Rasulullah. Yakni dengan
teologis (agama) 80% dan medis 20%. Keduanya harus disinergikan untuk
meningkatkan imun kita. Dari segi medis (20%) hal yang perlu diperhatikan
yaitu:
1.Makanan bergizi. Secara medis, kita harus mengkonsumsi
asupan dengan gizi yang seimbang. Nabi Muhammad kalau makan tidak pernak
mencampur makanan dari laut dan darat. Pecel misalnya, seharusnya tidak boleh
ada campuran ikan teri misalnya. Pecel cukup sayur, tahu dan temped dan lainnya
yang dihasilkan di darat. Dengan catatan, jangan berlebihan kalau makan.
2.Istirahat yang cukup. Katanya tidur harus 6 jam, tetapi
ada ada yang tidur 7 jam setelah bangun juga kurang fit. Ada yang tidur 3 jam,
setelah bangun badannnya bugar meski hanya 3 jam. Yang penting dalam tidur itu
harus berkualitas. Bagaimana tidur berkualitas. Nabi Muhammad sudah memberikan
contoh, yakni kalau tidur miring ke kanan menghadap kiblat. Menurut penelitian,
tidur miring ke kanan itu merupakan tidur yang paling baik. Tidur miring ke
kanan paru kita bebas dan jantung dalam posisi yang bagus.
Kalau kita tidur terlentang pasti ngorok. Mengapa? Karena
kalau tidur terlentang tulang lidah jatuh ke belakang, sehingga menutupi
jalannya pernafasan kita.
3. Berolahraga. Dari sisi kesehatan, bangun pagi untuk
melaksanakan Salat Subuh mampu menormalkan kinerja syaraf dan otak. Apalagi
saat pagi hari kadar ozon (O3) cukup tinggi yang mampu membantu aktivitas
syaraf dan otak. Termasuk mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah dan
serangan jantung. “Inilah hebatnya subuh. Allah memberikan O3 kepada jemaah
subuh yang berguna sangat luar biasa,” katanya.
4. Minumlah vitamin. Sambiloto sekarang lagi ngetrend
boleh juga untuk meningkatkan imun, tapi harus tahu takarannya.
Lalu bagaima dengan segi teologinya yang mempunyai peran
80%. Tentang ini dr Tjatur mengatakan:
1.Banyaklah Istighfar. Istighfar bertolak belakang dengan
kesombongan. Hasil penelitian menyebutkan kalau kita banyak istighfar, saat
itulah posisi imun kita menigkat. Sebaliknya kalau kita sombong, hancur
imunitas kita.
2.Sedekah. Sedekah manfaatnya dapat meningkatkan
imunitas. Berdasarkan penelitian. orang yang banyak bersedekah menimbulkan
ketenangan. Merasa nikmat, sehingga mengaktifkan bagian otak hipotalamus. Saat
hipotalamus nikmat dengan sedekah, maka kesenangan yang timbul. Akhirnya imun
kita meningkat. Penelitian ini dilakukan oleh non muslim.
3. Dzikir. Dzikir dapat meningkatkan imun. Berdzikirlah
sepanjang waktu, kita akan menjadi tenang. Tenang mendatangkan imun. Pada saat
berzikit atau mengingat Allah ada produk sel yang Allah munculkan saat
berdzikir apapun keadaannya. Mengapa? Karena Allah hadir di tubuh kita,
sehingga kita tak akan berbuat sia-sia dan dosa. Sel itu namnya NK Cell atau
sel NK.
NK (bahasa Inggris: natural killer cell, NK cell) adalah
turunan limfosit yang mempunyai andil sangat besar dalam sistem imun bawaan.
Jumlah sel NK adalah 10-15% dari semua limfosit perifer darah. Sel NK termasuk
dalam kelompok sel limfoid bawaan yaitu kelompok sel limfoid namun bekerja pada
sistem imun bawaan. Sel NK mengekpresikan reseptor yang berbeda dengan turunan
limfosit pada umumnya yaitu tidak memiliki TCR, CD3, dan reseptor Ig. Protein
marker dari sel NK adalah molekul CD16 dan CD56.[1]
Sel NK tidak menyerang sel yang mempunyai ekspresi
protein MHC (sama seperti sel T CD8), tetapi menyerang sel yang tidak memiliki
ekspresi protein MHC tubuh.[2] Sel-sel dinamakan sel pembunuh alami karena
sel-sel bisa langsung beraksi tanpa membutuhkan aktivasi. Sel target akan
mengalami apoptosis dan hancur, akibat sekresi sel NK dari granula toksik yang
mengandung protein jenis perforin dan granzim.
Sementara itu, Ketua Takmir Masjid Raudhatul Jannah Bapak
Huda mengatakan, pengurus takmir pada Jumat Subuh secara tentatif memberikan
kajian-kajian yang berguna bagi kehidupan kita semua. Sementara, Setiap Minggu
Subuh pengurus takmir memberikan kajian subuh dengan kajian berbagai aspek.
“Selama pandemi, kami secara ketat menerapkan protokol kesehatan bagi para
Jemaah masjid. (Erfandi Putra)
oleh chenghoo
Dr Tjatur Prijambodo saat memberikan kajian “Menjaga Imun
Sesuai Tuntunan Nabi”
0 komentar:
Posting Komentar