Keutamaan Surah Al Mulk (Kerajaan)
TRIBUNMANADO.CO.ID - Arti dari Al Mulk adalah Kerajaan.
Dalam surah ini menjelaskan tentang Tuhan yang menguasaai Alam Semesta serta
mengetahui semua rahasia langit dan bumi.
Al Mulk adalah surah ke-67 dalam al-Qur'an. Surah ini
tergolong surat Makkiyah, terdiri atas 30 ayat.
Surat ini disebut juga dengan At Tabaarak yang berarti
Maha Suci.
Dengan membaca surat Al Mulk, dapat menjauhkan diri dari
maksiat, hingga dihindarkan dari siksaan kubur.
Membaca surat Al Mulk memiki keutamaan yang luar biasa.
Berikut 4 keutamaan membaca surat Al Mulk
1. Diampuni dosanya
ـ(1) عن
أبي هريرة، عن النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال: سورة من القرأن،
ثلاثون اية؛ تَشْفَعُ لصاحبها حتى يُغْفَرَ له: تبارك الذي بيده الملك. (رواه أبو
داود واللفظ له, والترمذي وغيرهما، وصححه ابن حبان والحاكم والذهبي، وحسنه الترمذي
والألباني)ـ
Dari Abu
Huroiroh, Nabi -shollallohu alaihi wasallam- bersabda:
“Ada surat
dari Alqur’an yang terdiri dari 30 ayat, Surat tersebut dapat memberikan
syafa’at bagi ‘temannya’ (yakni orang yang banyak membacanya) sehingga orang
tersebut diampuni dosanya, yaitu: Surat Tabarokalladi bi yadihil mulk“. (HR.
Abu Dawud dg redaksinya, diriwayatkan pula oleh at-Tirmidzi dan yang lainnya.
Hadits tersebut shohih dan telah di-shohih-kan oleh Ibnu Hibban, al-Hakim, dan
adz-Dzahabi, sedangkan at-Tirmidzy dan Albani menghasankannya).
ـ(2) عن أنس بن مالك قال، قال
رسول الله صلى الله عليه و سلم: سورة من القرآن، ما هي إلا ثلاثون آية، خاصمت عن
صاحبها حتى أدخلته الجنة، و هي تبارك. (رواه الطبراني في المعجم الأوسط وحسنه
الألباني في صحيح الجامع)ـ
Anas bin
Malik mengatakan, Rosululloh-shollallohu alaihi wasallam bersabda:
“Ada surat
dari Alqur’an, ia hanya terdiri dari 30 ayat, Surat tersebut dapat membela
‘temannya’ sehingga memasukkannya ke surga, yaitu: Surat Tabarok“. (HR.
Thobaroni dalam Mu’jamul Ausath, dan dihasankan oleh Albani dalam Shohihul
Jami’)
ـ(3) عن عبد الله بن مسعود
رضي الله عنه قال: من قرأ تبارك الذي بيده الملك كل ليلة، منعه الله عز وجل بها من
عذاب القبر، وكنا في عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم نسميها “المانعة”، وإنها في
كتاب الله عز وجل سورة، من قرأ بها في ليلة فقد أكثر وأطاب. (رواه النسائي واللفظ
له والحاكم وقال صحيح الإسناد وحسنه الألباني)ـ
2.
Dihindarkan dari siksa kubur dan siksa neraka
Keutamaan
kedua yang dapat diperoleh dari membaca surat Al Mulk adalah dijauhkan dari
siksa kubur dan siksa neraka yang pedih.
Abdulloh
bin Mas’ud mengatakan: “Barangsiapa membaca surat Tabarokalladi bi yadihil mulk
setiap malam, maka Alloh azza wajall menghindarkannya dari adzab kubur, dan
dahulu kami (para sahabat) di saat Rosululloh-shollallohu alaihi wasallam-
(masih hidup) menamainya “al-Mani’ah” (penghindar/penghalang). Sungguh surat
tersebut ada dalam Kitabulloh, barangsiapa membacanya dalam suatu malam, maka
ia telah banyak berbuat kebaikan” (HR. Nasa’i dengan redaksinya, diriwayatkan
pula oleh al-Hakim dan ia mengatakan: sanadnya shohih, dan dihasankan oleh
Albani)
Melihat
keterangan hadits-tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa memperbanyak
membaca Surat atau surah Al mulk dapat menghindarkan seseorang dari siksa kubur
dan siksa neraka.
3.
Menjauhkan diri dari maksiat
Dalam surat
atau surah Al Mulk disebutkan bahwa orang yang taat pada Allah adalah orang
yang tetap taat meskipun tidak ada, sebagaimana dalam firman Allah SWT berikut
ini:
“Mereka itu
takut pada Allah di kesunyian ketika mereka tidak nampak di hadapan manusia
lainnya. Mereka pun taat pada Allah dalam keadaan sembunyi-sembunyi. Tentu saja
dalam keadaan terang-terangan, mereka pun lebih taat lagi pada Allah” ( QS Al
Mulk : 12 )
4.
Menjadikan orang bertawakal
Dalam surat
Al Mulk ayat 15, Allah juga menunjukkan isyaratnya mengenai perintah berjalan
di muka bumi untuk mencari rizki dengan berdagang, bertani dan sebagainya.
Hal ini
menunjukkan bahwa tawakkal bukan berarti hanya berserah diri pada Allah
melainkan juga bekerja dan berusaha.
Allah
Ta’ala selanjutnya berfirman,
هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ
الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ
“Dialah
Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya
dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya.” (QS. Al Mulk: 15).
Berikut
bacaan surat Al Mulk (30 ayat), lengkap tulisan Arab, Latin dan Terjemahan
Bahasa Indonesia:
1. تَبَٰرَكَ ٱلَّذِي بِيَدِهِ
ٱلۡمُلۡكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ قَدِيرٌ
Tabaarakal
ladzii biyadihil mulku wa huwa 'alشa kulli
syai-in qadiir(un)
Artinya:
"Maha
Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu,"
2. ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡمَوۡتَ
وَٱلۡحَيَوٰةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلٗاۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ
ٱلۡغَفُورُ
Al ladzii
khalaqal mauta wal hayaata liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amalaa, wa huwal
'aziizul ghafuur(u)
Artinya :
"Yang
menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih
baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,"
3. ٱلَّذِي خَلَقَ سَبۡعَ
سَمَٰوَٰتٖ طِبَاقٗاۖ مَّا تَرَىٰ فِي خَلۡقِ ٱلرَّحۡمَٰنِ مِن تَفَٰوُتٖۖ
فَٱرۡجِعِ ٱلۡبَصَرَ هَلۡ تَرَىٰ مِن فُطُورٍ
Al ladzii
khalaqa sab'a samaawaatin thibaaqan maa taraa fii khalqir-rahmaani min
tafaawut(in) faarji'il bashara hal taraa min futhuur(in)
Artinya :
"Yang
telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat
pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah
berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?"
4. ثُمَّ ٱرۡجِعِ ٱلۡبَصَرَ
كَرَّتَيۡنِ يَنقَلِبۡ إِلَيۡكَ ٱلۡبَصَرُ خَاسِئٗا وَهُوَ حَسِيرٌ
Tsummaarji'il
bashara karrataini yanqalib ilaikal basharu khaasi-an wa huwa hasiir(un)
Artinya :
"Kemudian
pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak
menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah."
5. وَلَقَدۡ زَيَّنَّا
ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنۡيَا بِمَصَٰبِيحَ وَجَعَلۡنَٰهَا رُجُومٗا لِّلشَّيَٰطِينِۖ
وَأَعۡتَدۡنَا لَهُمۡ عَذَابَ ٱلسَّعِيرِ
Wa laqad
zayyannaassamaa-addunyaa bimashaabiiha wa ja'alnaahaa rujuuman
li-sysyayaathiini wa a'tadnaa lahum 'adzaabassa'iir(i)
Artinya:
"Sesungguhnya
Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan
bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka
siksa neraka yang menyala-nyala."
6. وَلِلَّذِينَ كَفَرُواْ
بِرَبِّهِمۡ عَذَابُ جَهَنَّمَۖ وَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ
Walil
ladziina kafaruu birabbihim 'adzaabu jahannama wabiذsal
mashiir(u)
Artinya :
"Dan
orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah
seburuk-buruk tempat kembali."
7. إِذَآ أُلۡقُواْ فِيهَا
سَمِعُواْ لَهَا شَهِيقٗا وَهِيَ تَفُورُ
Idzaa ulquu
fiihaa sami'uu lahaa syahiiqan wa hiya tafuur(u)
Artinya:
"Apabila
mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan,
sedang neraka itu menggelegak,"
8. تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ
ٱلۡغَيۡظِۖ كُلَّمَآ أُلۡقِيَ فِيهَا فَوۡجٌ سَأَلَهُمۡ خَزَنَتُهَآ أَلَمۡ
يَأۡتِكُمۡ نَذِيرٌ
Takaadu
tamayyazu minal ghaizh(i), kullamaa ulqiya fiihaa faujun saalahum khazanatuhaa
alam yaذtikum nadziir(un)
Artinya :
"Hampir-hampir
(neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya
sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada
mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi
peringatan?"
9. قَالُواْ بَلَىٰ قَدۡ
جَآءَنَا نَذِيرٞ فَكَذَّبۡنَا وَقُلۡنَا مَا نَزَّلَ ٱللَّهُ مِن شَيۡءٍ إِنۡ أَنتُمۡ
إِلَّا فِي ضَلَٰلٍ كَبِيرٍ
Qaaluuu
bala qad jaa-anaa nadziirun fakadz-dzabnaa wa qulnaa maa nazzalallahu min
syai-in in antum ilمaa fii dhalaalin
kabiir(in).
Artinya:
"Mereka
menjawab: "Benar ada", sesungguhnya telah datang kepada kami seorang
pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakan: "Allah
tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang
besar."
10. وَقَالُواْ لَوۡ كُنَّا
نَسۡمَعُ أَوۡ نَعۡقِلُ مَا كُنَّا فِيٓ أَصۡحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ
Wa qaaluuu
lau kunnaa nasma'u au na'qilu maa kunnaa fii ashhaabissa'iir(i)
Artinya :
"Dan
mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan
itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang
menyala-nyala."
11. فَٱعۡتَرَفُواْ بِذَنۢبِهِمۡ
فَسُحۡقٗا لِّأَصۡحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ
Faa'tarafuu
bidzanbihim fasuhqan li-ashhaabissa'iir(i)
Artinya :
"Mereka
mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang
menyala-nyala."
12. إِنَّ ٱلَّذِينَ يَخۡشَوۡنَ
رَبَّهُم بِٱلۡغَيۡبِ لَهُم مَّغۡفِرَةٌ وَأَجۡرٌ كَبِيرٌ
Innal
ladziina yakhsyauna rabbahum bil ghaibi lahum maghfiratun wa ajrun kabiir(un)
Artinya:
"Sesungguhnya
orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka
akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar."
13. وَأَسِرُّواْ قَوۡلَكُمۡ أَوِ
ٱجۡهَرُواْ بِهِۦٓۖ إِنَّهُۥ عَلِيمُۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ
Wa asirruu
qaulakum awiijharuu bih(i), innahuع
'aliimun bidzaatish-shuduur(i)
Artinya:
"Dan
rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui
segala isi hati."
14. أَلَا يَعۡلَمُ مَنۡ خَلَقَ
وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلۡخَبِيرُ
Alaa
ya'lamu man khalaqa wa huwallathiiful khabiir(u)
Artinya :
"Apakah
Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau
rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui?"
15. هُوَ ٱلَّذِي جَعَلَ لَكُمُ
ٱلۡأَرۡضَ ذَلُولٗا فَٱمۡشُواْ فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُواْ مِن رِّزۡقِهِۦۖ
وَإِلَيۡهِ ٱلنُّشُورُ
Huwal
ladzii ja'ala lakumul ardha dzaluulan faamsyuu fii manaakibihaa wa kuluu min
rizqih(i), wa ilaihinnusyuur(u)
Artinya :
"Dialah
Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya
dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali
setelah) dibangkitkan.
16. ءَأَمِنتُم مَّن فِي ٱلسَّمَآءِ
أَن يَخۡسِفَ بِكُمُ ٱلۡأَرۡضَ فَإِذَا هِيَ تَمُورُ
A-amintum
man fiissamaa-i an yakhsifa bikumul ardha fa-idzaa hiya tamuur(u)
Artinya:
"Apakah
kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan
menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu
bergoncang?"
17. أَمۡ أَمِنتُم مَّن فِي
ٱلسَّمَآءِ أَن يُرۡسِلَ عَلَيۡكُمۡ حَاصِبٗاۖ فَسَتَعۡلَمُونَ كَيۡفَ نَذِيرِ
Am amintum
man fiissamaa-i an yursila 'alaikum haashiban fasata'lamuuna kaifa nadziir(i)
Artinya:
"Atau
apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan
mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana
(akibat mendustakan) peringatan-Ku?"
18. وَلَقَدۡ كَذَّبَ ٱلَّذِينَ
مِن قَبۡلِهِمۡ فَكَيۡفَ كَانَ نَكِيرِ
Wa laqad
kadz-dzabal ladziina min qablihim fakaifa kaana nakiir(i)
Artinya:
"Dan
sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan
(rasul-rasul-Nya). Maka alangkah hebatnya kemurkaan-Ku."
19. أَوَ لَمۡ يَرَوۡاْ إِلَى
ٱلطَّيۡرِ فَوۡقَهُمۡ صَٰٓفَّٰتٍ وَيَقۡبِضۡنَۚ مَا يُمۡسِكُهُنَّ إِلَّا
ٱلرَّحۡمَٰنُۚ إِنَّهُۥ بِكُلِّ شَيۡءِۢ بَصِيرٌ
Awalam
yarau ilath-thairi fauqahum shaaffaatin wa yaqbidhn(a) maa yumsikuhunna
illaar-rahmaanu innahu bikulli syai-in bashiir(un)
Artinya :
"Dan
apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan
mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara)
selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu."
20. أَمَّنۡ هَٰذَا ٱلَّذِي هُوَ
جُندٞ لَّكُمۡ يَنصُرُكُم مِّن دُونِ ٱلرَّحۡمَٰنِۚ إِنِ ٱلۡكَٰفِرُونَ إِلَّا فِي
غُرُورٍ
Am man
haadzaal-ladzii huwa jundun lakum yanshurukum min duunir-rahmaan(i) inil
kaafiruuna illaa fii ghuruur(in)
Artinya :
"Atau
siapakah dia yang menjadi tentara bagimu yang akan menolongmu selain daripada
Allah Yang Maha Pemurah? Orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam
(keadaan) tertipu."
21. أَمَّنۡ هَٰذَا ٱلَّذِي
يَرۡزُقُكُمۡ إِنۡ أَمۡسَكَ رِزۡقَهُۥۚ بَل لَّجُّواْ فِي عُتُوٍّ وَنُفُورٍ
Am man
haadzaal-ladzii yarzuqukum in amsaka rizqah(u), bal llajjuu fii 'utuwwin wa
nufuur(in)
Artinya :
"Atau
siapakah dia yang memberi kamu rezki jika Allah menahan rezki-Nya? Sebenarnya
mereka terus menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri?"
22. أَفَمَن يَمۡشِي مُكِبًّا
عَلَىٰ وَجۡهِهِۦٓ أَهۡدَىٰٓ أَمَّن يَمۡشِي سَوِيًّا عَلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسۡتَقِيمٍ
Afaman
yamsyii mukibban 'alaa wajhihii ahdaa am man yamsyii sawiyyan 'alaa shiraathin
mustaqiim(in)
Artinya :
"Maka
apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak
mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang
lurus?"
23. قُلۡ هُوَ ٱلَّذِيٓ
أَنشَأَكُمۡ وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَٰرَ وَٱلۡأَفِۡٔدَةَۚ قَلِيلٗا
مَّا تَشۡكُرُونَ
Qul huwal
ladzii ansya-akum wa ja'ala lakumussam'a wal abshaara wal af-idata qaliilan maa
tasykuruun(a)
Artinya :
Katakanlah:
"Dia-lah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati." (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur.
24. قُلۡ هُوَ ٱلَّذِي ذَرَأَكُمۡ
فِي ٱلۡأَرۡضِ وَإِلَيۡهِ تُحۡشَرُونَ
Qul huwal
ladzii dzara-akum fiil ardhi wa ilaihi tuhsyaruun(a)
Artinya :
Katakanlah:
"Dia-lah Yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya
kepada-Nya-lah kamu kelak dikumpulkan."
25. وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَٰذَا
ٱلۡوَعۡدُ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ
Wa
yaquuluuna mataa haadzaal wa'du in kuntum shaadiqiin(a)
Artinya :
Dan mereka
berkata: "Kapankah datangnya ancaman itu jika kamu adalah orang-orang yang
benar?"
26. قُلۡ إِنَّمَا ٱلۡعِلۡمُ
عِندَ ٱللَّهِ وَإِنَّمَآ أَنَا۠ نَذِيرٌ مُّبِينٌ
Qul
innamaal 'ilmu 'indallahi wa innamaa anaa nadziirun mubiin(un)
Artinya:
Katakanlah:
"Sesungguhnya ilmu (tentang hari kiamat itu) hanya pada sisi Allah. Dan
sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan."
27. فَلَمَّا رَأَوۡهُ زُلۡفَةٗ
سِيَٓٔتۡ وُجُوهُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَقِيلَ هَٰذَا ٱلَّذِي كُنتُم بِهِۦ
تَدَّعُونَ
Falammaa
ra-auhu zulfatan sii-at wujuuhul ladziina kafaruu waqiila haadzaal ladzii
kuntum bihii tadda'uun(a)
"Ketika
mereka melihat azab (pada hari kiamat) sudah dekat, muka orang-orang kafir itu
menjadi muram. Dan dikatakan (kepada mereka) inilah (azab) yang dahulunya kamu
selalu meminta-mintanya."
28. قُلۡ أَرَءَيۡتُمۡ إِنۡ
أَهۡلَكَنِيَ ٱللَّهُ وَمَن مَّعِيَ أَوۡ رَحِمَنَا فَمَن يُجِيرُ ٱلۡكَٰفِرِينَ
مِنۡ عَذَابٍ أَلِيمٍ
Qul
ara-aitum in ahlakaniyallahu wa man ma'iya au rahimanaa faman yujiirul
kaafiriina min 'adzaabin aliim(in)
Artinya :
Katakanlah:
"Terangkanlah kepadaku jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang
bersama dengan aku atau memberi rahmat kepada kami, (maka kami akan masuk
syurga), tetapi siapakah yang dapat melindungi orang-orang yang kafir dari
siksa yang pedih?"
29. قُلۡ هُوَ ٱلرَّحۡمَٰنُ
ءَامَنَّا بِهِۦ وَعَلَيۡهِ تَوَكَّلۡنَاۖ فَسَتَعۡلَمُونَ مَنۡ هُوَ فِي ضَلَٰلٍ
مُّبِينٍ
Qul
huwar-rahmaanu aamannaa bihii wa 'alaihi tawakkalnaa, fasata'lamuuna man huwa
fii dhalaalin mubiin(in)
Artinya :
Katakanlah:
"Dia-lah Allah Yang Maha Penyayang kami beriman kepada-Nya dan
kepada-Nya-lah kami bertawakkal. Kelak kamu akan mengetahui siapakah yang
berada dalam kesesatan yang nyata."
30. قُلۡ أَرَءَيۡتُمۡ إِنۡ
أَصۡبَحَ مَآؤُكُمۡ غَوۡرٗا فَمَن يَأۡتِيكُم بِمَآءٍ مَّعِينِۢ
Qul
ara-aitum in ashbaha maa'ukum ghauran faman ya'tiikum bimaa-in ma'iin(in)
Artinya :
Katakanlah:
"Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah
yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?"
Editor: Rizali Posumah
0 komentar:
Posting Komentar