7 Fakta Istimewa Khadijah, Istri Rasulullah SAW yang Dikenang Sepanjang Masa
SAYYIDAH Khadijah binti Khuwailid merupakan istri pertama
Nabi Muhammad SAW. Khadijah seorang tokoh feminist yang hidup di Makkah 1.400
tahun lalu, memberi teladan dan inspirasi bagi umat manusia di dunia.
Keteguhan iman dan sikapnya dalam mendukung agama Allah
sungguh luar biasa. Khadijah adalah orang pertama yang mengakui kerasulan
Muhammad dan masuk Islam, kemudian baru diikuti Abu Bakar dikalangan laki-laki.
Khadijah dijamin oleh Rasulullah masuk surga, sebagaimana
disebutkan dalam hadist diriwayatkan oleh Imam Muslim:
"Pemuka wanita ahli surga ada empat: Maryam bintu
Imran, Fatimah bintu Rasulillah shallallahu 'alaihi wa sallam, Khadijah bintu
Khuwailid, dan Asiyah."
Berikut 7 fakta menarik tentang Sayyidah Khadijah
sebagaimana dikutip dari Fairobserve, Rabu (12/8/2020).
1. Saudagar Perempuan Sukses
Khadijah lahir dari seorang ayah yang merupakan saudagar
sukses suku Quraisy di Makkah. Dia mewarisi kemampuan perniagaan ayahnya, yang
pada saat itu kemampuan tersebut didominasi oleh kaum laki-laki.
Ketika ayahnya wafat, Khadijah mengambil alih seluruh
bisnis dan perniagaan ayahnya yang terbentang dari Makkah sampai Syiria dan
Yaman. Ia merekrut orang-orang terpercaya dan memiliki keberanian untuk
mengarungi perjalanan yang berbahaya. Bisnis yang dikelolanya merupakan yang
paling sukses dari seluruh kaum Quraisy sehingga ia memiliki reputasi yang
tinggi.
Dia memiliki pandangan dan intuisi yang tajam sehingga
dijuluki sebagai Ameerat Quraisy atau pimpinan Quraisy dan Al Taahiraa atau
sosok yang suci.
Khadijah sangat paham terhadap apa yang sedang
ditekuninya. Dia tidak pernah mempermasalahkan kepribadiannya yang sederhana
dengan integritas yang tinggi, dan dia hanya merekrut orang-orang yang memenuhi
standarisasinya.
2. Menolak Banyak Lamaran Laki-Laki
Menjadi perempuan cantik dan sukses dalam perniagaan,
serta memiliki karakter yang baik, membuat Khadijah diperebutkan oleh banyak
laki-laki. Dia sudah pernah menikah sebanyak dua kali sebelum akhirnya menikah
dengan Nabi Muhammad SAW.
Dari dua pernikahannya, ia dianugerahi keturunan, dan
menjadi janda sebab dua suaminya meningal dunia. Dia enggan untuk mengalami
rasa sakit atas kehilangan untuk ke sekian kalinya, sehingga memutuskan untuk
menjadi janda dan merawat anak-anak serta keluarganya.
3. Meminta Nabi Muhammad SAW Menikahinya
Cinta datang ketika kita tidak mencarinya. Khadijah
menolak banyak laki-laki, tapi jatuh hati kepada Nabi Muhammad SAW. Khadijah
diam-diam mengamati kepribadian Muhammad SAW yang luar biasa. Hal ini tergambar
saat Nabi Muhammad mengendalikan kafilah dagangnya yang dipimpin oleh pamannya,
Abu Thalib bin Abdul Muthalib.
Menikah pada saat ini menjadi kebutuhan untuk berteman,
tidak selamanya menikah berdasarkan cinta. Berbeda dengan Khadijah, ia tidak
membutuhkan lelaki untuk menopang perekonomiannya sebagaimana Muhammad SAW
tidak membutuhkan harta untuk mencari seorang istri.
Dia jatuh cinta kepada Muhammad SAW dan memintanya untuk
menjadikan dirinya sebagai istri dan Muhammad SAW menerimanya.
4. Usia Khadijah Lebih Tua 15 Tahun dari Nabi Muhammad
SAW
Khadijah telah mematahkan cara pandang umum tentang
pernikahan di mana perempuan harus lebih muda dari laki-laki. Khadijah menikah
dengan Muhammad SAW saat usianya sudah 40 tahun. Sedangkan Muhammad SAW masih
berusia 25 tahun.
5. Khadijah Contoh Istri Ideal
Rumah tangga dibangun Nabi Muhammad dengan Khadijah
menjadi contoh sekaligus teladan bagi umat. Mereka adalah bukti kisah cinta
sejati. Sebagaimana firman Allah, "Istrimu adalah pakaian bagimu, dan kamu
adalah pakaian bagi mereka" (QS 2:187)
Budaya poligami merupakan sesuatu yang lumrah, akan
tetapi Khadijah dan Muhammad SAW mengamalkan praktik monagami hingga Khadijah
meninggal setelah mengarungi bahtera pernikahan selama 25 tahun.
Fase kenabian Muhammad SAW dimulai saat masih dalam
ikatan pernikahan dengan Sayyidah Khadijah. Nabi Muhammad menerima wahyu
pertama dari Allah melalui malaikat Jibril di Gua Hira. Muhammad pulang ke
rumah dalam keadaan ketakutan dan tertekan.
Sayyidah Khadijah kemudian melindungi dan meyakinkan
suaminya dalam masa-masa sulit yang hadir dalam hidupnya. Bersama Muhammad SAW,
Khadijah dianugerahi enam keturunan.
6. Orang Pertama Masuk Islam
Sayyidah Khadijah, ibu umat Islam adalah orang pertama di
dunia yang memeluk agama Islam, meyakini Muhammad SAW sebagai utusan Allah
terakhir dan Alqur'an sebagai pedoman hidup. Dia juga menyampaikan ucapan
'salam' kepada Muhammad SAW sebagaimana yang dilakukan oleh Jibril dan
Tuhannya.
Khadijah mewariskan seluruh harta bendanya dan meletakkan
dirinya dibarisan terdepan untuk melindungi Muhammad SAW pada menerima bahaya
dalam menyebarkan agama Islam.
7. Menghabiskan Hartanya di Jalan Allah
Dalam Islam, pada saat seseorang berada dalam masa kaya
maupun miskin, keduanya merupakan sebuah ujian. Sayyidah Khadijah membagikan
seluruh harta bendanya kepada orang-orang miskin, yatim piatu, janda dan
orang-orang yang sakit Badia juga menolong para gadis yang ingin menikah dan
menyediakan maskawin bagi mereka.
Khadijah menjadi perempuan hebat sepanjang sejarah umat
manusia. Bahkan dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW bersabda: "Ada empat
perempuan hebat sepanjang sejarah umat manusia. Mereka adalah Khadijah Binti
Khuwaylid, Fathimah Binti Muhammad, Maria Binti Imran dan Asiyah Binti
Muzahim".
Sayyidah Khadijah memberikan tauladan bagi orang banyak
sampai hari ini. Ia menghormati dan menjaga Nabi-nya untuk mengenalkan Islam
kepada dunia dengan perangainya yang santun, rendah hati, berani serta pandai.
Khadijah adalah contoh perempuan yang akan dikenang
sepanjang waktu.
(sal)
Yudistira
0 komentar:
Posting Komentar