Hukum Pergi Ke Masjid Naik Kendaraan
Saat pergi ke masjid, tidak jarang kita menemui keadaan
di mana tempat parkir masjid penuh oleh kendaraan. Memang tidak sedikit orang
yang pergi ke masjid dengan naik kendaraan. Alasannya adalah agar bisa
menghemat waktu dan tenaga. Apakah boleh pergi ke masjid naik kendaraan ?
Mengenai persoalan ini, jawabannya adalah boleh.
pergi ke masjid naik kendaraan pribadi
Mengendarai kendaraan ke masjid dalam rangka melaksanakan
shalat jamaah adalah baik, dan Insya Allah biaya yang dikeluarkan untuk bahan
bakar atau bensin tidak akan hilang sia-sia tanpa pahala, akan tetapi berjalan
kaki ke masjid lebih afdhol jika bisa dilakukan.
Namun kalau kamu khawatir telat shalat jamaah di masjid
atau supaya ingin mendapat shaf pertama, fisik tidak kuat karena sakit, maka
dibolehkan untuk naik kendaraan seperti motor, mobil, atau sepeda. Perjalanan
ke masjid adalah salah satu bentuk infaq fisabilillah. Bagi yang menggunakan
kendaraan, diharapkan bensin atau tenaga yang dikeluarkan diganti oleh pahala
yang setara.
وَأَعِدُّوا
لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ
عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ
اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ
إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ
Dan
siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan
dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu
menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu
tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan
pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak
akan dianiaya (dirugikan). (QS. Al-Anfal: 60)
Namun tentu
saja, kadar pahala yang diberikan tidak sama dengan berjalan kaki ke masjid.
Hal ini dikarenakan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam secara khusus
menyebutkan bahwa jalan kaki ke masjid mendapat pahala yang besar.
Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam bersabda:
أَلا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا
يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ ؟ قَالُوا : بَلَى
يَا رَسُولَ اللَّهِ , قَالَ : إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ ,
وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ , وَانْتِظَارُ الصَّلاةِ بَعْدَ
الصَّلاةِ , فَذَلِكُمْ الرِّبَاطُ , فَذَلِكُمْ الرِّبَاطُ ) رواه مسلم
Apakah
kalian mau aku tunjukkan dengan apa yang allah hapuskan dosa baginya dan Allah
tinggikan derajatnya? Para sahabat menjawab: tentu wahai Rasullullah, kemudian
beliau berkata: menyempurnakan wudhu di saat saat yang dibenci, memperbanyak
langkah ke masjid, dan menunggu shalat sampai shalat berikutnya, maka itulah
ar-ribath, maka itulah ar-ribath” (HR. Muslim, No. 251)
إِنَّ أَعْظَمَ النَّاسِ
أَجْرًا فِي الصَّلاةِ أَبْعَدُهُمْ إِلَيْهَا مَمْشًى فَأَبْعَدُهُمْ (رواه مسلم)
Sesungguhnya
pahala orang yang terbesar dalam hal shalat adalah mereka yang paling jauh
jarak jalan kakinya kemudian yang berikutnya. (HR. Muslim, No. 662)
Kesimpulannya,
naik kendaraan ke masjid dibolehkan jika jarak masjid ke rumah cukup jauh dan
khawatir kalau jalan kaki bisa terlambat ikut shalat berjamaah. Namun, jalan
kaki masih lebih baik karena memiliki pahala besar. Apapun itu, baik naik
kendaraan atau jalan kaki masih jauh lebih baik daripada tidak ke masjid sama
sekali untuk ikut shalat berjamaah.
Manfaat
Jalan Kaki Ke Masjid
Meskipun
naik kendaraan ke masjid diperbolehkan, namun jalan kaki masih lebih utama
karena sudah dijelaskan secara tegas di dalam hadits Nabi Muhammad Shallallahu
‘Alaihi Wa Sallam. Kenapa jalan kaki lebih utama ? Karena jalan kaki ke masjid
punya banyak manfaat.
1. Ke
Masjid Jalan Kaki untuk Menyehatkan Tubuh
Berjalan
kaki ke masjid adalah bentuk olahraga yang bisa meningkatkan semangat,
menguatkan badan, dan mencegah penyakit atas izin Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Berjalan kaki cukup untuk melatih otot dan persendian tulang. Sering jalan kaki
juga dapat membakar lemak dalam tubuh dan memperlancar peredaran darah dalam
tubuh. Pada akhirnya, jalan kaki akan memberi banyak manfaat ke tubuh kita,
terutama dalam hal kesehatan.
2. Jalan
Kaki ke Masjid Menyehatkan Mental
Jalan kaki
melatih pikiran agar tetap rileks. Apalagi jika jalan kaki ke masjid saat
shalat Subuh berjamaah. Selain udaranya lebih sehat, jalan kaki ketika Subuh
juga akan memberi pahala yang besar. Salah satunya adalah mendapat cahaya
ketika hari kiamat datang. Hal ini juga berlaku untuk shalat di waktu Magrib
dan Isya.
وعَنْ بُرَيْدَةَ
الأَسْلَمِيِّ رضي الله عنه عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ : ( بَشِّرْ الْمَشَّائِينَ فِي الظُّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ
التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ) رواه أبو داود وصححه الألباني في صحيح أبي داود
.
Dari
Buraidah al-aslamy radhiyallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam
bersabda : “Berilah kabar gembira kepada para pejalan kaki ke masjid di gelap
gulitanya malam dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat. (HR. Abu Daud,
No. 561)
3.
Menghapus Dosa dan Mengangkat Derajat
Sebagaimana
dijelaskan di hadits berikut ini, bagi siapapun yang berjalan kaki ke masjid
akan dosanya akan diampuni pada setiap langkah kaki. Selain itu, langkah kaki
yang lain juga akan mengangkat derajat seseorang yang berjalan kaki ke masjid.
وعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي
الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (
مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ
لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا
تَحُطُّ خَطِيئَةً , وَالأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً ) رواه مسلم
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu anhu berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi Wa Sallam
bersabda: Barangsiapa yang bersuci di rumahnya kemudian berjalan menuju masjid
diantara masjid-masjid Allah untuk mengerjakan shalat fardhu, maka setiap
langkahnya menghapus dosa dan yang lain mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim,
No. 666)
4. Jalan
Kaki Ke Masjid Mendapat Pahala
Hadits
berikut ini akan menjadi motivasi bagi kamu yang rumahnya jauh dari masjid.
Semakin jauh jarak rumah ke masjid maka semakin besar pahala yang didapat,
terlebih jika kamu lebih memilih jalan kaki dibanding naik kendaraan. Meski
begitu, naik kendaraan pun dibolehkan jika kondisinya tidak memungkinkan untuk
jalan kaki ke masjid, seperti: takut terlambat, tidak kuat secara fisik, sedang
sakit, atau ingin mendapat shaf pertama.
عن أبي موسى – رضي الله عنه –
، قَالَ : قال رَسُول اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – : (( إنَّ أَعْظَمَ النَّاسِ
أجْراً في الصَّلاةِ أبْعَدُهُمْ إلَيْهَا مَمْشىً ، فَأَبْعَدُهُمْ ، وَالَّذِي
يَنْتَظِرُ الصَّلاَةَ حَتَّى يُصَلِّيَهَا مَعَ الإمَامِ أعظَمُ أجْراً مِنَ
الَّذِي يُصَلِّيهَا ثُمَّ يَنَامُ )) متفقٌ عَلَيْهِ .
Dari Abu
Musa radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya orang yang paling besar pahalanya di dalam shalat
adalah yang paling jauh berjalan menuju shalat, lalu yang jauh berikutnya. Dan
orang yang menunggu shalat sampai ia melaksanakannya bersama imam lebih besar
pahalanya daripada orang yang shalat kemudian tidur.” (HR. Al-Bukhari, No. 651)
0 komentar:
Posting Komentar