Kamis, 12 November 2020

5 Alasan Khadijah Istri Nabi Muhammad SAW

 5 Alasan Khadijah Istri Nabi Muhammad SAW

 

Suara.com - Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW dianggap sebagai tokoh feminis Islam pertama. Namanya kerap disebut dalam diskusi mengenai peran perempuan dalam Islam.

Nama lengkapnya, Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai merupakan istri pertama Nabi Muhammad.

Ia menikah dengan Nabi Muhammad SAW saat berusia 40 tahun, sementara Nabi berusia 25 tahun.

Selain fakta-fakta itu, ada hal lain yang membuat Khadijah layak disebut tokoh feminis Islam pertama. Diberitakan DW Indonesia, berikut ini 5 alasan yang dimaksud:

1. Pebisnis

Ayah Khadijah merupakan saudagar sukses dari suku Quraisy yang bermukim di Mekah. Dalam masyarakat yang didominasi kaum pria, Khadijah mewarisi keterampilan, integritas, dan keluhuran ayahnya.

Khadijah sukses meneruskan bisnis ayahnya. Ia mulai berdagang mebel, tembikar dan sutra di pusat-pusat perdagangan utama pada saat itu, dari Mekah ke Syria dan Yaman.

2. Lambang kisah cinta sejati

Kenabian Muhammad mulai sejak pernikahannya dengan Khadijah. Meskipun beda usia yang cukup signifikan, Khadijah adalah sosok istri ideal.

Ketika Muhammad menerima wahyu melalui Malaikat Jibril, itu membuatnya takut, tegang dan merasa sendiri. Tidak ada seorangpun percaya pada Muhammad. Khadijah menghibur dan mendukung suaminya di masa paling sulit dalam hidupnya.

3. Ibu pertama kaum Mukmin

Khadijah merupakan wanita as-Sabiqun al-Awwalun. Ia masuk dalam golongan orang-orang terdahulu yang pertama kali masuk atau pemeluk Islam.

Ia juga termasuk orang pertama di bumi yang menerima Muhammad sebagai nabi terakhir Allah dan menerima wahyu yang memuncak menjadi Al-Qur'an. Khadijah disambut dengan "Salam kedamaian” oleh Allah sendiri serta Malaikat Jibril.

4. Membantu gadis miskin untuk menikah

Meskipun Khadijah adalah pebisnis, sifat dermawan sangat lekat dalam dirinya.

Khadijah memberikan penghasilannya kepada orang miskin, anak yatim, para janda dan orang sakit. Dia membantu gadis-gadis miskin untuk menikah dan memberikan mas kawin bagi mereka.

5. Berjiwa mandiri

Latar belakang pebisnis membuat Khadijah memiliki jiwa yang mandiri. Dia sempat menikah dua kali sebelum akhirnya menjadi istri Nabi Muhammad.

Sebagai perempuan sukses dan hebat, tak sedikit pria ingin meminangnya. Tak ingin lagi menderita ditinggal suami, ia memfokuskan diri sebagai orangtua tunggal, hingga akhirnya meminta Nabi menikahinya.

https://www.suara.com

 

0 komentar:

Posting Komentar