5 Alasan Khadijah Istri Nabi Muhammad SAW
Suara.com - Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW dianggap
sebagai tokoh feminis Islam pertama. Namanya kerap disebut dalam diskusi
mengenai peran perempuan dalam Islam.
Nama lengkapnya, Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin
Abdul Uzza bin Qushai merupakan istri pertama Nabi Muhammad.
Ia menikah dengan Nabi Muhammad SAW saat berusia 40
tahun, sementara Nabi berusia 25 tahun.
Selain fakta-fakta itu, ada hal lain yang membuat
Khadijah layak disebut tokoh feminis Islam pertama. Diberitakan DW Indonesia,
berikut ini 5 alasan yang dimaksud:
1. Pebisnis
Ayah Khadijah merupakan saudagar sukses dari suku Quraisy
yang bermukim di Mekah. Dalam masyarakat yang didominasi kaum pria, Khadijah
mewarisi keterampilan, integritas, dan keluhuran ayahnya.
Khadijah sukses meneruskan bisnis ayahnya. Ia mulai
berdagang mebel, tembikar dan sutra di pusat-pusat perdagangan utama pada saat
itu, dari Mekah ke Syria dan Yaman.
2. Lambang kisah cinta sejati
Kenabian Muhammad mulai sejak pernikahannya dengan
Khadijah. Meskipun beda usia yang cukup signifikan, Khadijah adalah sosok istri
ideal.
Ketika Muhammad menerima wahyu melalui Malaikat Jibril,
itu membuatnya takut, tegang dan merasa sendiri. Tidak ada seorangpun percaya
pada Muhammad. Khadijah menghibur dan mendukung suaminya di masa paling sulit
dalam hidupnya.
3. Ibu pertama kaum Mukmin
Khadijah merupakan wanita as-Sabiqun al-Awwalun. Ia masuk
dalam golongan orang-orang terdahulu yang pertama kali masuk atau pemeluk
Islam.
Ia juga termasuk orang pertama di bumi yang menerima
Muhammad sebagai nabi terakhir Allah dan menerima wahyu yang memuncak menjadi
Al-Qur'an. Khadijah disambut dengan "Salam kedamaian” oleh Allah sendiri
serta Malaikat Jibril.
4. Membantu gadis miskin untuk menikah
Meskipun Khadijah adalah pebisnis, sifat dermawan sangat
lekat dalam dirinya.
Khadijah memberikan penghasilannya kepada orang miskin,
anak yatim, para janda dan orang sakit. Dia membantu gadis-gadis miskin untuk
menikah dan memberikan mas kawin bagi mereka.
5. Berjiwa mandiri
Latar belakang pebisnis membuat Khadijah memiliki jiwa
yang mandiri. Dia sempat menikah dua kali sebelum akhirnya menjadi istri Nabi
Muhammad.
Sebagai perempuan sukses dan hebat, tak sedikit pria
ingin meminangnya. Tak ingin lagi menderita ditinggal suami, ia memfokuskan
diri sebagai orangtua tunggal, hingga akhirnya meminta Nabi menikahinya.
0 komentar:
Posting Komentar