Sabtu, 14 November 2020

Membaca Shalawat 100 Kali Setiap Selesai Shalat

 Membaca Shalawat 100 Kali Setiap Selesai Shalat

 

 

Assalamualaikum pak ustad saya ibu sumiati, maaf ustad saya mau tanya nih kalau baca solawat 100 kali setiap selesai sholat tapi di satu kan zikir apa boleh apakah tidak boleh tolong jelaskan.

Jawaban: Bersholawat kepada Nabi sangat dianjurkan dan memilki keutamaan yang agung. Hanya saja tidak ada sholawat yang dikhususkan dibaca setelah shalat apalagi dengan jumlah tertentu misal 100 kali seperti yang anda sebutkan tadi. Jika anda ingin bersholawat, ada beberapa tempat untuk membaca sholawat diantaranya:

Pertama, shalawat mutlak

Itulah shalawat yang dikerjakan di setiap kesempatan, tanpa batas waktu dan tempat tertentu. Kita dianjurkan untuk banyak membaca shalawat kepada Nabi . Sebagaimana yang Allah firmankan,

 

إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً

 

“Sesungguhnya Allah dan malaikatnya bershalawat kepada nabi, wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kalian kepadanya dan juga ucapkanlah salam untuknya.” (Qs. Al- Ahzab: 56).

Kedua, shalawat muqayad

Itulah shalawat yang dikerjakan pada kesempatan khusus, baik dikerjakan pada waktu tertentu atau ketika melakukan amal tertentu. Ada beberapa keadaan, dimana kita dianjurkan untuk membaca shalawat:

1. Ketika tasyahud awal atau akhir

Shalawat pada saat tasyahud awal hukumnya dianjurkan, sedangkan ketika tasyahud akhir hukumnya wajib. Dari Ka’ab bin Ujrah, bahwa para sahabat pernah bertanya kepada Nabi tentang tata cara shalawat ketika shalat. Beliau menjawab, ‘Ucapkanlah:

 

اللَّهُّم صلِّ على محمدٍ وعلى آل محمد كما صلَّيْتَ على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد، اللَّهُّم بارِكْ على محمدٍ وعلى آل محمد كما باركتَ على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميدٌ مجيد

 

“Ya Allah, bershalawatlah kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarganya, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Luas, Ya Allah, berkahilah Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberkahi ibrahim dan keluarganya, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Luas.” (Muttafaqun ‘alaihi)

2. Ketika selesai adzan

Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi bersabda,

 

إِذَا سَمِعْتُمْ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوامِثْلَ مَا يَقُولُ ، ثُمَّ صَلُّوا عَلَيَّ ، فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا

 

“Apabila kalian mendengar muadzin, jawablah adzannya. Kemudian bacalah shalawat untukku. Karena orang yang membaca shalawat untukku sekali maka Allah akan memberikan shalawat untuknya 10 kali.” (HR. Muslim)

3. Ketika hari jumat

Sejak malam hari jumat, sampai selesai siang hari jumat, kita dianjurkan memperbanyak membaca shalawat. Dari Aus bin Aus, Nabi bersabda,

 

إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فِيهِ خُلِقَ آدَمُ عَلَيْهِ السَّلَامُ …. فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلَاةِ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ

 

“Sesungguhnya hari yang paling mulia adalah hari jumat. Pada hari ini, Adam diciptakan… karena itu, perbanyaklah membaca shalawat untukku. Karena shalawat kalian ditunjukkan kepadaku.” (HR. Nasa’i)

4. Setiap pagi dan sore

Setiap pagi dan sore, kita dianjurkan membaca shalawat minimal 10 kali.

Dari Abu Darda` , Nabi bersabda:

 

من صلى على حين يصبح عشرًا و حين يمسي عشرًا ، أدركته شفاعتي يوم القيامة

 

“Barangsiapa yang memberikan shalawat kepadaku ketika subuh 10 kali dan ketika sore 10 kali maka dia akan mendapat syafaatku pada hari qiyamat.” (HR. At Thabrani)

5. Ketika di Majlis

Ketika kita kumpul bersama banyak orang untuk memperbincangkan sesuatu, jangan lupa diselai dengan shalawat. Dari Abu Hurairah , Nabi bersabda,

 

مَا جَلَسَ قَوْمٌ مَجْلِسًا لَمْ يَذْكُرُوا اللَّهَ فِيهِ، وَلَمْ يُصَلُّوا عَلَى نَبِيِّهِمْ، إِلَّا كَانَ عَلَيْهِمْ تِرَةً، فَإِنْ شَاءَ عَذَّبَهُمْ وَإِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُمْ

 

“Jika ada sekelompok kaum yang duduk bersama dan tidak mengingat Allah serta tidak memberi shalawat kepada nabi mereka maka itu akan menjadi bahan penyesalan baginya. Jika Allah berkehendak, Allah akan menghukum mereka, dan jika Allah berkehendak, Dia akan mengampuni mereka.” (HR. Ahmad)

6. Ketika menyebut Nama Nabi

Ketika menyebut nama Nabi , atau mendengar nama atau gelar beliau disebut, kita dianjurkan untuk membaca shalawat. Dari Abu hurairah , Nabi bersabda,

 

رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ

 

“Celakalah orang yang ketika namaku disebut, dia tidak bershalawat untukku.” (HR. tirmidzi)

7. Ketika berdoa

Mulailah doa anda dengan memuji Allah dan bershalawat untuk Nabi . Dengan harapan, doa anda bisa mustajab.

Umar bin Khattab mengatakan,

 

إِنَّ الدُّعَاءَ مَوْقُوفٌ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ لا يَصْعَدُ مِنْهُ شَيْءٌ حَتَّى تُصَلِّيَ عَلَى نَبِيِّكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم

 

“Sesungguhnya doa itu terkatung-katung antara langit dan bumi, dan tidak bisa naik, sampai dibacakan shalawat untuk Nabi kalian .” (HR. Tirmidzi)

8. Ketika masuk dan keluar masjid

Doa ini dibaca bersamaan dengan doa masuk masjid.

Dari Abu Usaid , Nabi bersabda,

 

إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ فَلْيُسَلِّمْ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ لِيَقُلْ: اللَّهُمَّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ ، فَإِذَا خَرَجَ فَلْيَقُلْ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

 

“Apabila kalian masuk masjid maka berilah salam untuk Nabi , kemudian baca: Allahummaf-tahlii abwaaba rahmatik. Dan ketika dia keluar, hendaknya dia membaca: Allahumma inni as-aluka min fadhlik.” (HR. Abu Daud).

9. Takbir kedua ketika shalat jenazah

Shalawat disyariatkan untuk dibaca ketika takbir kedua shalat jenazah. Imam As-Sya’bi mengatakan, “Takbir pertama shalat jenazah adalah memuji Allah. Takbir kedua bershalawat untuk Nabi . takbir ketiga doa untuk jenazah, dan takbir keempat salam.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf).

10. Ketika berada di Makam Nabi

Abdullah bin Dinar mengatakan, “Saya melihat Abdullah bin Umar berdiri di dekat kuburan Nabi , kemudian beliau bershalawat untuk Nabi , mendoakan Abu Bakr, dan Umar.” (HR. Malik dalam Al-Muwattha’ dan Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubro).

11. Ketika setelah usai membaca qunut, disyariatkan diakhiri dengan membaca shalawat.

Dari Abdullah bin Harits, beliau mengatakan, “Bahwa Abu Halimah, Muadz bin Harits, membaca shalawat untuk Nabi ketika qunut.” (Fadhl As-Shalah ‘ala An-Nabi, Ismail bin Ishaq).

12. Ketika shalat Id

Shalawat ini dibaca di setiap takbir shalat id.

Dari Alqamah, beliau mengatakan, Beberapa sahabat, diantaranya Ibnu Mas’ud, Abu Musa Al-Asy’ari, dan Hudzaifah didatangi oleh Al-Wald bin Uqbah (penguasa setempat ketika itu) sehari sebelum shalat hari raya. Al-Walid bertanya, “Hari id sudah dekat, bagaimana cara takbir di dalamnya.” Abdullah bin Mas’ud mengatakan, “Anda awali dengan takbiratul ihram sebagai pembuka shalat, anda puji Allah dan membaca shalawat untuk Nabi , kemudian berdoa. Lalu bertakbir lagi, dan anda lakukan seperti di atas…dst”

Hudzaifah dan Abu Musa mengatakan, “Ibnu Masud benar.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf).

13. Ketika meninggalkan majlis

Pada saat anda meninggalkan majlis perbincangan anda, bacalah shalawat.

Dari Utsman bin Umar, beliau mengatakan, Aku mendengar Sufyan bin Said berkali-kali sampai tidak bisa kuhitung, setiap beliau hendak meninggalkan majlis, beliau membaca: “Semoga shalawat Allah dan para malaikatnya tercurah untuk Muhammad dan kepada para nabi Allah dan malaikatnya.”

Miftah Nailil Murod, Lc; S. Ud

https://umma.id

 

0 komentar:

Posting Komentar