Membaca Shalawat 100 Kali Setiap Selesai Shalat
Assalamualaikum pak ustad saya ibu sumiati, maaf ustad
saya mau tanya nih kalau baca solawat 100 kali setiap selesai sholat tapi di
satu kan zikir apa boleh apakah tidak boleh tolong jelaskan.
Jawaban: Bersholawat kepada Nabi sangat dianjurkan dan
memilki keutamaan yang agung. Hanya saja tidak ada sholawat yang dikhususkan
dibaca setelah shalat apalagi dengan jumlah tertentu misal 100 kali seperti
yang anda sebutkan tadi. Jika anda ingin bersholawat, ada beberapa tempat untuk
membaca sholawat diantaranya:
Pertama, shalawat mutlak
Itulah shalawat yang dikerjakan di setiap kesempatan,
tanpa batas waktu dan tempat tertentu. Kita dianjurkan untuk banyak membaca
shalawat kepada Nabi . Sebagaimana yang Allah firmankan,
إِنَّ
اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
“Sesungguhnya
Allah dan malaikatnya bershalawat kepada nabi, wahai orang-orang yang beriman
bershalawatlah kalian kepadanya dan juga ucapkanlah salam untuknya.” (Qs. Al-
Ahzab: 56).
Kedua,
shalawat muqayad
Itulah
shalawat yang dikerjakan pada kesempatan khusus, baik dikerjakan pada waktu
tertentu atau ketika melakukan amal tertentu. Ada beberapa keadaan, dimana kita
dianjurkan untuk membaca shalawat:
1. Ketika
tasyahud awal atau akhir
Shalawat
pada saat tasyahud awal hukumnya dianjurkan, sedangkan ketika tasyahud akhir
hukumnya wajib. Dari Ka’ab bin Ujrah, bahwa para sahabat pernah bertanya kepada
Nabi tentang tata cara shalawat ketika shalat. Beliau menjawab, ‘Ucapkanlah:
اللَّهُّم صلِّ على محمدٍ
وعلى آل محمد كما صلَّيْتَ على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد، اللَّهُّم
بارِكْ على محمدٍ وعلى آل محمد كما باركتَ على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميدٌ
مجيد
“Ya Allah,
bershalawatlah kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana engkau telah
bershalawat kepada Ibrahim dan keluarganya, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji
lagi Maha Luas, Ya Allah, berkahilah Muhammad dan keluarganya sebagaimana
Engkau telah memberkahi ibrahim dan keluarganya, sesungguhnya Engkau Maha
Terpuji lagi Maha Luas.” (Muttafaqun ‘alaihi)
2. Ketika
selesai adzan
Dari
Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi bersabda,
إِذَا سَمِعْتُمْ
الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوامِثْلَ مَا يَقُولُ ، ثُمَّ صَلُّوا عَلَيَّ ، فَإِنَّهُ
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا
“Apabila
kalian mendengar muadzin, jawablah adzannya. Kemudian bacalah shalawat untukku.
Karena orang yang membaca shalawat untukku sekali maka Allah akan memberikan shalawat
untuknya 10 kali.” (HR. Muslim)
3. Ketika
hari jumat
Sejak malam
hari jumat, sampai selesai siang hari jumat, kita dianjurkan memperbanyak
membaca shalawat. Dari Aus bin Aus, Nabi bersabda,
إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ
أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فِيهِ خُلِقَ آدَمُ عَلَيْهِ السَّلَامُ ….
فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلَاةِ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ
“Sesungguhnya
hari yang paling mulia adalah hari jumat. Pada hari ini, Adam diciptakan…
karena itu, perbanyaklah membaca shalawat untukku. Karena shalawat kalian
ditunjukkan kepadaku.” (HR. Nasa’i)
4. Setiap
pagi dan sore
Setiap pagi
dan sore, kita dianjurkan membaca shalawat minimal 10 kali.
Dari Abu
Darda` , Nabi bersabda:
من صلى على حين يصبح عشرًا و
حين يمسي عشرًا ، أدركته شفاعتي يوم القيامة
“Barangsiapa
yang memberikan shalawat kepadaku ketika subuh 10 kali dan ketika sore 10 kali
maka dia akan mendapat syafaatku pada hari qiyamat.” (HR. At Thabrani)
5. Ketika
di Majlis
Ketika kita
kumpul bersama banyak orang untuk memperbincangkan sesuatu, jangan lupa diselai
dengan shalawat. Dari Abu Hurairah , Nabi bersabda,
مَا جَلَسَ قَوْمٌ مَجْلِسًا
لَمْ يَذْكُرُوا اللَّهَ فِيهِ، وَلَمْ يُصَلُّوا عَلَى نَبِيِّهِمْ، إِلَّا كَانَ
عَلَيْهِمْ تِرَةً، فَإِنْ شَاءَ عَذَّبَهُمْ وَإِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُمْ
“Jika ada
sekelompok kaum yang duduk bersama dan tidak mengingat Allah serta tidak
memberi shalawat kepada nabi mereka maka itu akan menjadi bahan penyesalan
baginya. Jika Allah berkehendak, Allah akan menghukum mereka, dan jika Allah
berkehendak, Dia akan mengampuni mereka.” (HR. Ahmad)
6. Ketika
menyebut Nama Nabi
Ketika
menyebut nama Nabi , atau mendengar nama atau gelar beliau disebut, kita
dianjurkan untuk membaca shalawat. Dari Abu hurairah , Nabi bersabda,
رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ
ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
“Celakalah
orang yang ketika namaku disebut, dia tidak bershalawat untukku.” (HR.
tirmidzi)
7. Ketika
berdoa
Mulailah
doa anda dengan memuji Allah dan bershalawat untuk Nabi . Dengan harapan, doa
anda bisa mustajab.
Umar bin Khattab
mengatakan,
إِنَّ الدُّعَاءَ مَوْقُوفٌ
بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ لا يَصْعَدُ مِنْهُ شَيْءٌ حَتَّى تُصَلِّيَ عَلَى
نَبِيِّكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم
“Sesungguhnya
doa itu terkatung-katung antara langit dan bumi, dan tidak bisa naik, sampai
dibacakan shalawat untuk Nabi kalian .” (HR. Tirmidzi)
8. Ketika
masuk dan keluar masjid
Doa ini
dibaca bersamaan dengan doa masuk masjid.
Dari Abu
Usaid , Nabi bersabda,
إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ
الْمَسْجِدَ فَلْيُسَلِّمْ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،
ثُمَّ لِيَقُلْ: اللَّهُمَّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ ، فَإِذَا خَرَجَ
فَلْيَقُلْ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ
“Apabila
kalian masuk masjid maka berilah salam untuk Nabi , kemudian baca:
Allahummaf-tahlii abwaaba rahmatik. Dan ketika dia keluar, hendaknya dia
membaca: Allahumma inni as-aluka min fadhlik.” (HR. Abu Daud).
9. Takbir
kedua ketika shalat jenazah
Shalawat
disyariatkan untuk dibaca ketika takbir kedua shalat jenazah. Imam As-Sya’bi
mengatakan, “Takbir pertama shalat jenazah adalah memuji Allah. Takbir kedua
bershalawat untuk Nabi . takbir ketiga doa untuk jenazah, dan takbir keempat
salam.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf).
10. Ketika
berada di Makam Nabi
Abdullah
bin Dinar mengatakan, “Saya melihat Abdullah bin Umar berdiri di dekat kuburan
Nabi , kemudian beliau bershalawat untuk Nabi , mendoakan Abu Bakr, dan Umar.”
(HR. Malik dalam Al-Muwattha’ dan Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubro).
11. Ketika
setelah usai membaca qunut, disyariatkan diakhiri dengan membaca shalawat.
Dari
Abdullah bin Harits, beliau mengatakan, “Bahwa Abu Halimah, Muadz bin Harits,
membaca shalawat untuk Nabi ketika qunut.” (Fadhl As-Shalah ‘ala An-Nabi,
Ismail bin Ishaq).
12. Ketika
shalat Id
Shalawat
ini dibaca di setiap takbir shalat id.
Dari
Alqamah, beliau mengatakan, Beberapa sahabat, diantaranya Ibnu Mas’ud, Abu Musa
Al-Asy’ari, dan Hudzaifah didatangi oleh Al-Wald bin Uqbah (penguasa setempat
ketika itu) sehari sebelum shalat hari raya. Al-Walid bertanya, “Hari id sudah
dekat, bagaimana cara takbir di dalamnya.” Abdullah bin Mas’ud mengatakan,
“Anda awali dengan takbiratul ihram sebagai pembuka shalat, anda puji Allah dan
membaca shalawat untuk Nabi , kemudian berdoa. Lalu bertakbir lagi, dan anda
lakukan seperti di atas…dst”
Hudzaifah
dan Abu Musa mengatakan, “Ibnu Masud benar.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam
Al-Mushannaf).
13. Ketika
meninggalkan majlis
Pada saat
anda meninggalkan majlis perbincangan anda, bacalah shalawat.
Dari Utsman
bin Umar, beliau mengatakan, Aku mendengar Sufyan bin Said berkali-kali sampai
tidak bisa kuhitung, setiap beliau hendak meninggalkan majlis, beliau membaca:
“Semoga shalawat Allah dan para malaikatnya tercurah untuk Muhammad dan kepada
para nabi Allah dan malaikatnya.”
Miftah Nailil
Murod, Lc; S. Ud
0 komentar:
Posting Komentar