Surat Al Fatihah (Obat Untuk Semua Penyakit
Hati harus disucikan terlebih dahulu. Hati kita suci jika kelakuan kita
baik dan tidak tercela. Sehingga tazkiyah datang terlebih dahulu sebelum
al-ihsaan.
Para sahabat Rasulullah SAW sedang dalam perjalanan dan
mereka lelah dan lapar, dan pada saat itu hari sudah menjelang malam. Mereka
sampai di suatu perkampungan yang bukan muslim. Mereka menyembah berhala, namun
orang Arab terkenal dengan keramah tamahannya, oleh karena itu para sahabat mengharapkan
keramah-tamahan, namun mereka tidak di hargai karena suku di kampung itu
tidak menyukai Ad Diin Al Islam yang
baru tersiar di Arabia. Para sahabat akhirnya bermalam di luar perkampungan
itu, karena tidak diijinkan untuk bermalam di dalam. Di malam hari, kepala suku
perkampungan itu di gigit ular berbisa.
Dan mereka tidak bisa menyembuhkannya. Kepala suku itu akan mati besok
pagi. Mereka akhirnya mendatangi para sahabat Nabi dan meminta mereka untuk
menyembuhkannya.
"Apakah kalian memiliki sesuatu untuk menyembuhkan
kepala suku kami yang digigit ular berbisa?"
Para sahabat menjawab, "Karena kalian memperlakukan
kami dengan bruruk, kalian harus membayar jika kami dapat menyembuhkan kepala
suku kalian."
Mereka bertanya, "Berapa?"
Sahabat menjawab, "30 ekor domba."
Mereka menyetujuinya. Salah seorang sahabat mendatangi
kepala suku dan membacakan Surat Al Fatihah, dia meniup kepala suku itu yang
akhirnya sembuh.
Lalu mereka membawa 30 ekor domba itu dan membawa ke Madinah, dan
langsung bertanya pada Nabi, "Ya Rasul Allah SWT! ini yang terjadi,
bolehkah kami mengambil domba-domba itu".
Nabi berkata, "Ya! kalian boleh mengambil
domba-domba itu karena orang membayar untuk segala pekerjaan, ya seperti kalian
lakukan.
"Nabi berlanjut dan mengatakan bahwa di dalam
Suratul Al Fatihah, mohon perhatikan, ada obat untuk semua penyakit.
Jadi, Suratul Fatihah bukan saja Fatihahtul Kitab, bukan hanya pembuka
Al Qur`an, namun membuka lebih dari Al Qur`an itu sendiri. Al Fatihah membuka
pintu nur-nya Allah SWT. Bagaimana Al
Fatihah dapat membuka pintu nur-nya Allah SWT? Jika Al Fatihah adalah obat dari
segala macam penyakit, maka secara logika Allah SWT, secara langsung menyembuhkan
penyakit itu. Bukan rumah sakit, dan tentunya bukan dokter, hanya Allah SWT
yang dapat menyembuhkan. Jadi jika Suratul Fatihah sampai di hadapan Allah SWT,
maka suratul Al Fatihah dapat membuka pintu doa untuk dapat sampai di hadapan
Allah SWT. Sehingga penyakit apapun dapat di sembuhkan.
Ingat, ini adalah Surah Al Fatihah, yang artinya:
"that which open", dalam bahasa Indonesia "yang dapat
membuka".Bagaimana dapat membuka? Membuka jalan kepada Allah SWT?
Allah SWT berfirman:
Dia yang menciptakan untuk kamu (sehingga kamu dapat
mengunakannya) apapun yang terdapat di bumi (apapun semuanya). QS. Al_Baqoroh:
29
Kemudian Allah SWT, mengalihkan perhatian-Nya ke langit.
Dan Dia membuat langit ini, tujuh samawaat. Setelah menyelesaikan membuat tujuh
samawaat, sehingga diantara dunia ini dengan `arsy-nya Allah SWT terdapat tujuh
samawaat.
Allah SWT kemudian melanjutkan menyatakan:
Allah SWT tidak berkata kabiir; namun Dia berkata; `Aku
lakukan ini, sehingga dalam ciptaanKu ini ada jalan menuju ilmu. Sehingga dari
bumi ke `arsy ada 7 samawaat yang penuh dengan nur, karena dalam Surah An Nur,
ayat 35 Allah SWT, meyatakan: Allah SWT melebihi semua cahaya di bumi dan di
samawaat. Sehingga ketujuh samawaat berisi penuh akan nur.
Dan bukankah Allah SWT, menyatakan hal ini di Surah Al
Hijr, ayat 87: Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu tujuh ayat yang
dibaca berulang-ulang dan Al Qur`an yang agung.
Yang selalu dibaca berulang-ulang, Nabi Muhammad SAW, memberitahu bahwa
ayat yang di ulang-ulang ini adalah Suratul Fatihah. Lalu mengapa Nabi Muhammad
SAW, membaca ayat demi ayat denga terpisah (dengan jeda) setiap membaca Suratul
Fatihah? Ini adalah 7 ayat, dan ada 7, 7 samawaat sehingga Al fatihah bukan
saja fatihahtul kitaab namun juga sebagai fatihahtus samawaat. Setiap ayat dari
Al Fatihah membuka satu sam`a dan akhir Suratul Fatihah ketika mengucapkan
Aamiin.
Ketika Al Fatihah datang di awal shalat, di awal rakaat dan kita
membacakannya ayat demi ayat dengan penuh kesadaran, inilah piskologi jalan
Allah SWT, dimana bacaan kita naik ke samawaat. Kita berkonsentrasi dalam
setiap ayat Al Fatihah, menaikan Suratul Fatihah ke samawaat, dimana ketika
mengucap Aamiin, kita sudah sampai di `arsy.
Sumber: Mutiara Amaly (Menembus Hijab)
0 komentar:
Posting Komentar