Hauqalah Zikir yang
Menjadi Simpanan Kekayaan di Surga
Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah
"Tidak ada daya (untuk berbuat) dan kekuatan (untuk
melakukan sesuatu) kecuali dengan izin Allah."
Al-Hamdulillah, segala pujian kepunyaan Allah Ta'ala. Shalawat
dan salam teruntuk hamba dan utusan-Nya, Nabi Muhammad –Shallallahu 'Alaihi
Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Zikir salah satu sebab utama yang mendekatkan hamba
kepada Allah. Bahkan Allah mengabarkan, Dia akan bersama hamba-Nya selama hamba
tersebut mengingat-Nya dan bibirnya bergerak dalam zikirnya. Salah satu zikir
yang masyru' untuk dibaca dalam keadaan tertentu dan diperbanyak secara mutlak
adalah hauqalah.
Mungkin sebagian kita bertanya-tanya, apa itu hauqalah?
Hauqalah adalah bacaaan Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah. Maknanya, tidak
ada daya dan kekuatan untuk berusaha kecuali dengan kehendak dan izin Allah.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah menjelaskan
keutamaan kalimat zikir ini kepada Abu Musa al-Asy'ari,
يَا
عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ قُلْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
فَإِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ أَوْ قَالَ أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى
كَلِمَةٍ هِيَ كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا
بِاللَّهِ
"Wahai
Abdullah bin Qais (nama Abu Musa), ucapkan Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa
Billaah. Sesungguhnya itu adalah salah satu kekayaan yang tersimpan di
surga." Atau beliau mengatakan: "Tidakkah kamu mau aku tunjuki salah
satu harta simpanan di surga? Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah’.” (HR.
Al-Bukhari dan Muslim)
Imam Ahmad
dalam Musnadnya meriwayatkan hadits yang dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu,
bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
أَكْثِرُوا مِنْ قَوْلِ لَا
حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ فَإِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ
"Perbanyaklah
membaca Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah, karena sesungguhnya adalah
salah satu harta simpanan di surga."
Kanzun min
Kunuz al-jannah, maksudnya: pahalanya disimpan bagi yang mengucapkannya.
Pahalanya atau balasan amal zikir terebut disimpan di surga sebagaimana
dikumpulkan, disimpan, dan dijaganya harta kekayaan.
Disebut
Kanzun menunjukkan bahwa pahala yang disiapkan adalah sangat istimewa dan
berharga, sebagaimana harta simpanan adalah harta yang paling berharga.
Imam Nawawi
dalam Syarah Muslim menjelaskan tentang sebab keutamaan kalimat tersebut,
"Para ulama menuturkan sebab hal itu, karena kalimat itu adalah kalimat
kepasrahan dan menyerahkan urusan kepada Allah Ta'ala, merendah (menghinakan)
diri kepada Allah. Sesungguhnya tidak ada yang bisa berbuat selain-Nya, tidak
ada yang menggagalkan keputusan-Nya, dan hamba tadi tidak kuasa sedikitpun
dalam urusan tadi. . ."
Maksud
ringkat dari zikir tersebut adalah tidak ada kekuatan untuk berusaha dan
kemampuan untuk mengerjakan apapun kecuali dengan masyi'ah (kehendak) Allah
Ta'ala. Sebagian ulama menyebutkan, tidak ada daya untuk menolak keburukan dan
tidak ada kekuatan dalam meraih kebaikan kecuali dengan izin (kehendak) Allah.
Sehingga kalimat zikir ini menuntut agar dalam melakukan usaha supaya meminta
pertolongan kepada Allah dan bertawakkal kepada-Nya. Oleh karenanya, saat
mendengar seruan shalat dalam adzan; Hayya 'Alaa al-Shalaah dan Hayya 'Alaa
Al-Falaah, kita diperintahkan untuk membaca kalimat zikir di atas.
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah dalam Majmu' Fatawanya (13/321) berkata,
وقول ” لا حول ولا قوة إلا
بالله ” يوجب الإعانة ؛ ولهذا سنها النبي صلى الله عليه وسلم إذا قال المؤذن : ”
حي على الصلاة . فيقول : المجيب : لا حول ولا قوة إلا بالله فإذا قال : حي على
الفلاح قال المجيب : لا حول ولا قوة إلا بالله “
"Ucapan
Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah, memberikan konsekuensi “i’anah”
(bantuan). Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam memberikan contoh jika muadzzin mengucapkan
“Hayya ‘Alaa al-Shalaah”, maka dijawab, ‘Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa
Billaah’, jika muadzzin mengucapkan, "Hayya ‘Alaa al-Falaah",
dijawab’ Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah’ (minta bantuan kepada Allah
Agar bisa melaksanakannya,-pent)."
Ringkasnya,
siapa yang menginginkan punya pahala yang istimewa di surga dengan jumlah yang
banyak hendaknya memperbanyak membaca zikir yang agung ini, Laa Haula Wa Laa
Quwwata Illaa Billaah. Khususnya pada moment tertentu seperti menjawab adzan
saat mu'adzin mengucapkan Hayya ‘Alaa al-Shalaahdan Hayya ‘Alaa al-Falaa, dalam
perjalanan, dibaca saat sakit, saat mengerjakan pekerjaan berat dan sulit
sebagai sarana untuk meminta pertolongan kepada Allah Ta'ala. Wallahu A'lam.
[PurWD/voa-islam.com]
__________________________________________________
Oleh: Badrul Tamam
1 komentar:
Izin ya admin..:)
Player vs Player WOW langsung saja kunjungin kami di ARENADOMINO tempat bermain Poker dan kartu yang sangat menyenangkan dan hadiah nyata menanti anda semua.. WA +855 96 4967353
Posting Komentar