HIKMAH DAN KEUTAMAAN WUDHU’
Para pembaca yang mulia, wudhu’ merupakan suatu amalan
yang kerap kali kita lakukan. Tata caranya cukup ringkas dan praktis. Namun
mengandung keutamaan yang besar. Sehingga tidak boleh kita memandangnya dengan
sebelah mata. Karena seluruh syari’at yang dibawa oleh Rasulullah shalallahu
‘alaihi wasallam terkandung padanya hikmah dan manfa’at. Allah subhanahu
wata’ala berfirman (artinya):
“Sesungguhnya Allah tidak akan menganiaya (siapa pun)
walau menzhalimi sekecil dzarrah (sekecil apapun), dan jika ada kebajikan walau
sebesar dzarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan pahala
yang besar.” (An Nisaa’: 40)
Seperti halnya dengan wudhu’, meski amalan ini terkesan
ringan dan ringkas, tetapi memiliki keutamaan yang besar tiada tara.
Sebagaimana yang Allah subhanahu wata’ala janjikan pada ayat diatas. Berikut
ini kami sebutkan beberapa keutamaan wudhu’, diantaranya:
1. Pembersih dari Noda-Noda Dosa dan Penambah Amal
Kebajikan
Perlu kita sadari, bahwa manusia itu bukanlah makhluk
yang sempurna, bahkan Allah subhanahu wata’ala sebagai Sang Khaliq (Pencipta)
mensifati manusia dengan sifat yang sering lalai dan bodoh, sehingga sering
terjatuh dalam perbuatan dosa dan kezhaliman. Sebagaimana firman Allah
subhanahu wata’ala (artinya):
“Sesungguhnya manusia itu amat aniaya (zhalim) dan amat
bodoh.” (Al Ahzab: 72) Ditegaskan pula dalam hadits Rasulullah shalallahu
‘alaihi wasallam, dari sahabat Anas bin Malik:
كُلُّ
ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
“Setiap
anak cucu Adam pasti selalu melakukan kesalahan. Dan sebaik-baik mereka yang
melakukan kesalahan adalah yang selalu bertaubat kepada-Nya.” (HR Ahmad, Ibnu
Majah, dan Ad Darimi)
Akan
tetapi, dengan rahmat Allah subhanahu wata’ala yang amat luas, Allah subhanahu
wata’ala memberikan solusi yang mudah untuk membersihkan diri dari noda-noda
dosa diantaranya dengan wudhu’. Hingga ketika seseorang selesai dari wudhu’
maka ia akan bersih dari noda-noda dosa tersebut.
Dari
shahabat Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
“Apabila
seorang muslim atau mukmin berwudhu’ kemudian mencuci wajahnya, maka akan
keluar dari wajahnya tersebut setiap dosa pandangan yang dilakukan kedua
matanya bersama air wudhu’ atau bersama akhir tetesan air wudhu’. Apabila ia
mencuci kedua tangannya, maka akan keluar setiap dosa yang dilakukan kedua
tangannya tersebut bersama air wudhu’ atau bersama akhir tetesan air wudhu’.
Apabila ia mencuci kedua kaki, maka akan keluar setiap dosa yang disebabkan langkah
kedua kakinya bersama air wudhu’ atau bersama tetesan akhir air wudhu’, hingga
ia selesai dari wudhu’nya dalam keadaan suci dan bersih dari dosa-dosa.” (HR
Muslim no. 244).
Subhanallah…
sebuah rahmat dan kasih sayang yang sangat besar tiada tara yang diberikan Sang
Rabbul ‘Alamin kepada para hamba-Nya.
2. Anggota
Wudhu’ Akan Bercahaya Pada Hari Kiamat
Pada hari
kiamat nanti, umat Nabi Muhammad Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam akan
terbedakan dengan umat yang lainnya dengan cahaya yang nampak pada anggota
wudhu’. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ أُمَّتِي يُدْعَوْنَ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ آثَارِ الْوُضُوءِ
“Sesungguhnya
umatku akan dipanggil pada hari kiamat nanti dalam keadaan dahi, kedua tangan
dan kaki mereka bercahaya, karena bekas wudhu’.” (HR. Al Bukhari no. 136 dan
Muslim no. 246)
dalam
riwayat yang lain:
Bagaimana
engkau mengenali umatmu setelah sepeninggalmu, wahai Rasulullah shalallahu
‘alaihi wasallam Seraya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab:
“Tahukah kalian bila seseorang memilki kuda yang berwarna putih pada dahi dan
kakinya diantara kuda-kuda yang yang berwarna hitam yang tidak ada warna
selainnya, bukankah dia akan mengenali kudanya? Para shahabat menjawab: “Tentu
wahai Rasulullah.” Rasulullah berkata: “Mereka (umatku) nanti akan datang dalam
keadaan bercahaya pada dahi dan kedua tangan dan kaki, karena bekas wudhu’
mereka.” (HR. Mslim no. 249)
Dalam
hadits diatas menjelaskan bahwa umat Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam
yang akan bercahaya nanti pada hari kiamat itu disebabkan karena amalan wudhu’.
Tentunya, siapa yang tidak pernah berwudhu’, maka bagaimana mungkin dia akan
bercahaya yang dengan tanda itu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam akan
mengenali sebagai umatnya?
3.
Mengangkat Derajat Disisi Allah subhanahu wata’ala
Semulia-mulia
derajat adalah derajat yang tinggi disisi Allah subhanahu wata’ala. Adapun
seseorang yang meraih derajat tinggi dihadapan manusia itu belum tentu ia
berada pada derajat tinggi disisi Allah subhanahu wata’ala. Maka dengan wudhu’
yang sempurna akan dapat mengangkat derajat yang tinggi disisi Allah subhanahu
wata’ala. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Maukah
kalian aku tunjukkan suatu amalan yang dengannya Allah akan menghapus dosa-dosa
dan mengangkat derajatnya! Para shahabat berkata: “Tentu, wahai Rasulullah.
Kemudian Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Menyempurnakan
wudhu’ walaupun dalam kondisi sulit, memperbanyak jalan ke masjid, dan menunggu
shalat setelah shalat, maka itulah yang disebut dengan ar ribath.” (HR. Muslim
no. 251)
Selain
wudhu’ memiliki keutamaan yang besar, wudhu’ juga memilki peranan dan pengaruh
penting pada amalan yang lainnya.
Coba
perhatikan pada shalat lima waktu atau shalat sunnah lainnya yang kita
kerjakan! Tidak akan sah shalat jika tanpa berwudhu’ terlebih dahulu. Karena
wudhu’ merupakan salah satu syarat sahnya shalat. Sebagaiamana Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لاَ تُقْبَلُ صَلاَةُ
أَحَدِكُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ
“Tidaklah
Allah menerima shalat seseorang apabila ia berhadats hingga dia berwudhu’.” (HR
Al Bukhari no 135 dan Muslim no 225 dari sahabat Abu Hurairah)
Demikian
pula ijma’ (kesepakatan) para ‘ulama bahwasanya shalat tidak boleh ditegakkan
kecuali dengan berwudhu’ terlebih dahulu, selama tidak ada udzur untuk
meninggalkan wudhu’ tersebut (Al Ausath 1/107).
Berikut ini
akan kami paparkan beberapa waktu disunnahkan (dianjurkan) untuk berwudhu’.
Dengan ini kita akan mengetahui betapa tinggi peranan dan pengaruh dari sebuah
amalan wudhu’. Sehingga kita tidak menganggapnya enteng. Diantara waktu yang
disunnahkan untuk berwudhu’, yaitu:
1.
Berwudhu’ Ketika Hendak Pergi ke Masjid
Termasuk
sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam berwudhu’ sebelum berangkat
shalat berjama’ah ke masjid. Yang memiliki pengaruh (nilai) yang lebih
dibanding tidak berwudhu’ sebelumnya. Yaitu Allah subhanahu wata’ala menjadikan
barakah pada setiap langkah kaki kanan maupun kiri berupa pengahusan dosa dan
penambahan pahala. Sebagaimana Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Apabila
seorang dari kalian berwudhu’, lalu ia menyempurnakan wudhu’nya, kemudian ia
pergi ke masjid karena semata-mata hanya untuk melakukan shalat, maka tidaklah
ia melangkahkan kaki kirinya melainkan terhapus kejelekan darinya dan
dituliskan kebaikan bersama langkah kaki kanannya hingga masuk masjid.” (HR.
Ath Thabrani dalam Al Mu’jam Al Kabir dari shahabat Ibnu Umar dan dishahihkan
Asy Syaikh Al Albani dalam Shahih Al Jami’ no. 454)
2. Menyentuh
Mushaf Al Qur’an
Al Qur’an
adalah kalamullah (firman Allah) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
shalallahu ‘alaihi wasallam sebagai kitab suci umat Islam. Dalam rangka
memulikan Al Qur’an sebagai kalamullah (firman Allah) maka disunnhakan
berwudhu’ sebelum memegang kitab suci Al Qur’an ini. Al Imam Ath Thabrani dan
Al Imam Ad Daraquthni meriwayatkan hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wasallam dari shahabat Hakim bin Hizam radhiallahu ‘anhu:
لاَتَمُسُّ القُرآنَ إِلاَّ
وَأَنْتَ طَاهِرٌ
“Janganlah
kamu menyentuh Al Qur’an kecuali dalam keadaan suci”.
Bagaimana
jika hanya membacanya saja tanpa menyentuhnya, apakah hal ini juga disunnahkan
(dianjurkan) oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam? Ya, hal itu
disunnahkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Sebagaimana sabdanya:
“Sesungguhnya
aku tidak menyukai berdzikir kepada Allah kecuali dalam keadaan suci.” (HR. Abu
Daud dan An Nasa’i dari sahabat Ibnu Umar dan dishahihkan Asy Syaikh Al
Albani).
Tentunya,
membaca Al Qur’an adalah semulia-mulia dzikir kepada Allah subhanahu wata’ala.
3.
Berwudhu’ Ketika Hendak Tidur
Termasuk
sunnah Rasulullah adalah berwudhu’ sebelum tidur. Hal ini bertujuan agar setiap
muslim dalam kondisi suci pada setiap kedaannya, walaupun ia dalam keadaan
tidur. Hingga bila memang ajalnya datang menjemput, maka diapun kembali
kehadapan Rabb-Nya dalam keadaan suci.
Dan sunnah
ini pun akan mengarahkan pada mimpi yang baik dan terjauhkan diri dari
permainan setan yang selalu mengincarnya. (Lihat Fathul Bari 11/125 dan Syarah Shahih
Muslim 17/27)
Tentang
sunnah ini, Rasulullah telah menjelaskan dalam sabda beliau yang diriwayatkan
dari sahabat Al Barra’ bin ‘Azib, bahwasanya beliau berkata:
“Apabila
kamu mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhu’lah sebagaimana wudhu’mu untuk shalat.”
(HR. Al Bukhari no. 6311 dan Muslim no. 2710)
Lebih jelas
lagi, dari riwayat shahabat Mu’adz bin Jabal, bahwasanya Rasulullah shalallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
“Tidaklah
seorang muslim tidur di malam hari dalam keadaan dengan berdzikir dan bersuci,
kemudian ketika telah terbangun dari tidurnya lalu meminta kepada Allah
kebaikan dunia dan akhirat, melainkan pasti Allah akan mengabulkannya.” (Fathul
Bari juz 11/124)
Demikianlah
sunnah yang selalu dijaga oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam ketika
hendak tidur, yang semestinya kita sebagai muslim meneladaninya. Bahkan ketika
beliau terbangun dari tidurnya untuk buang hajat, maka setelah itu beliau
berwudhu’ lagi sebelum kembali ke tempat tidurnya. Sebagaimana yang diceritakan
Abdullah Bin Abbas radhiallahu ‘anhuma:
“Bahwasanya
pada suatu malam Rasulullah pernah terbangun dari tidurnya untuk menunaikan
hajat. Kemudian beliau membasuh wajah dan tangannya (berwudhu’) lalu kembali
tidur.” (HR. Al Bukhari no. 6316 dan Abu Dawud no. 5043 dan dishahihkan Asy
Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud no. 4217)
4.
Berwudhu’ Ketika Hendak Berhubungan Dengan Istri
Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam juga memberikan bimbingan bagi para pasutri
(pasangan suami istri) ketika hendak bersetubuh. Hendaknya bagi pasutri berdo’a
sebelum melakukannya, dengan doa’ yang telah diajarkan oleh Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam:
بِاسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ
جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
“Dengan
menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkan
(gangguan) setan terhadap apa yang Engkau rezikan kepada kami.” (HR. Al Bukhari
no. 141)
Kemudian
ketika sudah usai dan ingin mengulanginya lagi maka hendaknya keduanya
berwudhu’ terlebih dahulu. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Apabila seseorang telah berhubungan denga istrinya, kemudia ingin
mengulanginya lagi maka hendaklah berwudhu’ terlebih dahulu.” (HR. Muslim no
308, At Tirmidzi, Ahmad dari Abu Sa’id Al Khudri dan dishahihkan Asy Syaikh Al
Albani dalam Ats Tsamarul Mustathob hal.5)
Dengan
tujuan agar setan tidak ikut campur dalam acara yang sakral ini dan bila
dikarunia anak, maka setan tidak mampu memudharatkannya.
Para
pembaca, bila kita baca biografi para ‘ulama, maka kita dapati mereka amat
bersungguh-sungguh menjaga wudhu’nya dalam setiap keadaan. Sebagai contoh, Al
Imam Asy Syathibi. Beliau adalah seorang yang buta, akan tetapi tidaklah beliau
duduk disuatu majlis ilmu, kecuali beliau selalu dalam keadaan suci. Bahkan
diantara ‘ulama ada yang tidak mau membaca hadits-hadits Rasulullah shalallahu
‘alaihi wasallam hingga mereka berwudhu’ terlebih dahulu. Bukan karena mereka
berpendapat wajibnya berwudhu’ ketika hendak membaca hadits, akan tetapi yang
mendasari hal itu adalah kesungguhan mereka untuk memuliakan ilmu dan untuk
mendapatkan keutamaan yang besar dalam wudhu’.
Akhir kata,
wudhu’ bukanlah amalan yang remeh bahkan amalan yang besar disisi Allah
subhanahu wata’ala. Sehingga mendorong kita untuk selalu dalam kondisi suci
(berwudhu’) dan berupaya bagaimana berwudhu’ dengan sempurna yang sesuai dengan
tuntunan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Maka ikutilah pada edisi-edisi
mendatang yang insya Allah akan menampilkan sebuah tema menarik tentang taca
cara wudhu’ yang sesuai dengan sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.
1 komentar:
Izin ya admin..:)
Halloo kami dari ARENADOMINO ingin mengajak anda semua pecinta games poker untuk bermain disini permainan fairplay menanti anda semua dan 100% no robot player vs player
yuk silahkan langsung bermain dengan kami proses mudah cepat dan nyaman jika kesulitan dalam pendaftaran dapat juga dibantu ya bisa dari live chat ataupun dari WA +855 96 4967353 silahkan ..
Posting Komentar