Dahsyatnya Keutamaan Menjaga Wudhu
Dalam risalahnya, Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali
Hafidhahullah menjelaskan tentang faidah dan keutamaan dibalik syariat wudhu.
Beliau mengatakan bahwa banyak maslahat bagi umat manusia dibalik perintah
berwudhu. Ketika seseorang membasuh tangannya ketika berwudhu maka gugurlah
dosa-dosa yang diperbuat oleh kedua tangannya. Ketika ia membasuh wajahnya maka
sirnalah dosa yang diakibatkan oleh penglihatan matanya. Ketika membasuh kedua
kakinya, lenyaplah dosa yang diakibatkan oleh langkah kakinya. Bila ia menutup
wudhunya dengan berdo’a asyhadu an laa ilaaha illallaah wa asyhadu annaa
muhammadun Rasulullah maka Allah bukakan baginya pintu-pintu sorga. Kalau
keutamaan wudhu sedemikian dahsyatnya, bagaimana lagi dengan keutamaan shalat,
zakat, puasa dan lain sebagainya. Pendek kata, apa yang disariatkan Allah bagi
manusia, pasti terkandung hikmah yang besar dan luar biasa.
SELALU MENJAGA WUDHU ADALAH CIRI SEORANG MUKMIN
عنْ
ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
اسْتَقِيمُوا وَلَنْ تُحْصُوا وَاعْلَمُوا أَنَّ خَيْرَ أَعْمَالِكُمْ الصَّلَاةَ
وَلَا يُحَافِظُ عَلَى الْوُضُوءِ إِلَّا مُؤْمِنٌ
Dari
Tsauban ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:
“Beristiqamahlah kalian, dan sekali-kali kalian tidak akan dapat menghitungnya.
Dan beramallah, sesungguhnya amalan kalian yang paling utama adalah shalat, dan
tidak ada yang menjaga wudlu kecuali orang mukmin.” (HR. Ibnu Majah)
Diantara
keutamaan yang Allah berikan kepada umat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam,
bahwa mereka kelak akan dibangkitkan dengan anggota-anggota wudhu yang
berseri-seri dan bersinar karena wudhu dan hal ini tidak diberikan oleh Allah
kepada umat yang lain. Ibnu Abbas meriwayatkan hadits dari Hurairah
Radhiyallohu ‘anhuma;
تَرِدُونَ عَلَيَّ غُرًّا
مُحَجَّلِينَ مِنْ الْوُضُوءِ سِيمَاءُ أُمَّتِي لَيْسَ لِأَحَدٍ غَيْرِهَا
“Diperlihatkan
kepadaku wajah-wajah dan kedua tangan serta kaki yang putih bersinar karena
wudhu, sebagai tanda-tanda dari umatku, dan tidak ada yang seeprti itu selain
dari umatku”
SELALU
MENJAGA WUDHU MERUPAKAN AMAL SHALIH
Syaikh Ibnu
Utsaimin Rahimahullah pernah ditanya tentang keutamaan yang akan didapatkan
seorang mukmin ketika ia selalu berwudhu setiap kali berhadats. Beliau menjawab,
‘seorang mukmin yang setiap kali berhadats lalu ia berwudhu maka ia selalu
dalam keadaan suci dan ini termasuk amal shalih. Karena bisa saja ia berdzikir
kepada Allah dalam segala situasi dan kondisi, maka ia berdzikir kepada Allah
dalam keadaan suci. Atau mungkin saja ia hendak shalat namun tidak dijumpai air
untuk berwudhu, maka dengan demikian ia sudah siap untuk melakukan sholat
karena ia masih dalam keadaan suci. Yang jelas, dalam menjaga wudhu terdapat keutamaan yang besar’ (Majmu’ fatawa
lissyaikh Utsaimin)
DAHSYATNYA
SHOLAT SUNNAH WUDHU
Satu lagi,
sholat dua reka’at setelah berwudhu. Yah, diantara sunnah Nabi kita adalah
sholat sunnah dua reka’at seusai wudhu. Beliau bahkan bersabda;
مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ
وُضُوئِي هَذَا ثُمَّ قَامَ فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ لَا يُحَدِّثُ فِيهِمَا
نَفْسَهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa
yang berwudhu seperti wudhuku ini lalu ia melaksanakan sholat dua reka’at dan
tidak berkata-kata (tentang urusan dunia) setelah itu, niscaya akan diampuni dosa-dosanya
yang telah lalu” (HR. Muslim)
Bilangannya
hanya dua reka’at, namun ia mampu melunturkan dosa-dosa yang telah terjadi di
masa lalu. Bahkan pada suatu ketika -seusai peristiwa Isra’ dan Mi’raj- Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
bertanya kepada Sahabat Bilal bin Rabah;
يَا بِلَالُ حَدِّثْنِي
بِأَرْجَى عَمَلٍ عَمِلْتَهُ فِي الْإِسْلَامِ فَإِنِّي سَمِعْتُ دَفَّ نَعْلَيْكَ
بَيْنَ يَدَيَّ فِي الْجَنَّةِ قَالَ مَا عَمِلْتُ عَمَلًا أَرْجَى عِنْدِي أَنِّي
لَمْ أَتَطَهَّرْ طَهُورًا فِي سَاعَةِ لَيْلٍ أَوْ نَهَارٍ إِلَّا صَلَّيْتُ
بِذَلِكَ الطُّهُورِ مَا كُتِبَ لِي أَنْ أُصَلِّيَ
“Wahai
Bilal, ceritakan kepadaku amal yang paling utama yang sudah kamu amalkan dalam
Islam, sebab aku mendengar di hadapanku suara sandalmu dalam surga”. Bilal
berkata; “Tidak ada amal yang utama yang aku sudah amalkan kecuali bahwa jika
aku bersuci (berwudhu’) pada suatu kesempatan malam ataupun siang melainkan aku
selalu shalat dengan wudhu’ tersebut disamping shalat wajib” (HR. Bukhari)
Namun
barangsiapa yang selesai berwudhu, dan dia langsung mengerjakan sholat
tahiyyatul masjid dua reka’at, atau shalat sunnah qobliyah dhuhur, atau
qobliyah subuh maka itu pun sudah dinilai sebagai sholat sunnah wudhu, demikian
menurut keterangan para ulama.
KEUTAMAAN
TIDUR DALAM KEADAAN SUCI
Di dalam
kitab Azzuhd, Ibnu Almubarok meriwayatkan sebuah hadits Nabi Shallallahu
‘alaihi wasallam
مَنْ بَاتَ طَاهِرًا بَاتَ فِي شِعَارِهِ مَلَكٌ فَلَمْ
يَسْتَيْقِظْ إِلَّا، قَالَ الْمَلَكُ : اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فُلَانٍ،
فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا
“Barangsiapa
yang tidur malam dalam keadaan suci maka malaikat pun bermalam bersamanya di
dalam selimutnya. Dan tidaklah ia terbangun melainkan malaikat itu berdo’a, ‘Ya
Allah, ampunilah hambamu Fulan, karena ia tidur dalam keadaan suci”
Tidak cukup
sampai disitu, orang-orang yang tidur dalam keadaan suci (menjaga wudhu) maka
ia diberi doa yang mustajab oleh Allah ketika ia terbangun. Hadits Mu’adz bin
Jabal menerangkan hal tersebut, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda;
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَبِيتُ
عَلَى ذِكْرٍ طَاهِرًا فَيَتَعَارُّ مِنْ اللَّيْلِ فَيَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا مِنْ الدُّنْيَا
وَالآخِرَةِ إِلا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ
“Tidaklah
seorang muslim tidur malam dengan berdzikir dan dalam keadaan suci, lalu ia
terbangun pada malam harinya, kemudian ia memohon kepada Allah untuk kebaikan
dunia dan akhiratnya melainkan Allah pasti akan mengabulkan permohonannya” (HR.
Abu Dawud)
Semoga kita
bisa istiqomah menjaga diri agar selalu dalam keadaan suci dan berwudhu setiap
kali berhadast agar setiap waktu dan hari kita lalui dengan penuh keberkahan.
1 komentar:
Izin ya admin..:)
silahkan langsung saja bermain bersama kami di Arenadomino(com) ditunggu kehadiran anda semua hadiah nyata menanti anda semua silahkan.. WA +855 96 4967353
Posting Komentar