Kisah Rasulullah S.A.W yang Menyentuh Hati Dengan Uang 8
Dirham
Kisah Rasulullah
Kisah Rasulullah SAW, bahwasanya Rasulullah pagi itu
sibuk memperhatikan bajunya dengan cermat. baju satu-satunya dan itupun
ternyata sudah usang. baju yang setia menutup aurat beliau. meringankan tubuh
beliau dari terik matahari dan dinginnya udara. Baju yang tidak pernah
beristirahat.
Tetapi beliau tak mempunyai uang sepeser pun. Dengan apa
beliau harus membeli baju? Padahal baju yang ada sudah waktunya diganti.
Rasulullah sebenarnya dapat saja menjadi kaya mendadak, bahkan terkaya di dunia
ini. Tapi sayang, beliau tak mau mempergunakan kemudahan itu. Jika beliau mau,
Allah dalam sekejap bisa mengubah gunung dan pasir menjadi butir-butir emas
yang berharga. Beliau tak sudi berbuat demikian karena kasihnya kepada para
fakir yang papa. siapakah yang akan menjadi teladan jika bukan beliau..?
Contoh untuk menahan derita, menahan lapar dan dahaga,
menahan segala coba dan uji Allah dengan kesabaran. Selalu mensyukuri nikmat
Allah berapa pun besarnya. Siapa lagi kalau bukan beliau yang menyertai umatnya
dalam menjalani iradat yang telah ditentukan Allah. Yaitu kehidupan dalam
jurang kedukaan dan kemiskinan. Siapa pula yang harus menghibur mereka agar
selalu bersabar dan rela dengan yang ada selain beliau? Juga siapa pula yang
harus menanamkan keyakinan akan pahala Allah kelak di akhirat jika bukan
beliau?
Yah,…hanya beliaulah yang mampu menjalankan berbagai hal
diatas. benar,…baliaulah satu-satunya manusia yang mendapatkan amanat dari
Allah untuk semua umat manusia. Tugas yang lebih murni dan mulia daripada intan
berlian serta butiran emas yang lain. Lebih halus dari sutera serta lebih indah
dari segala keindahan yang dikenal manusia di dunia ini. lebih megah dari
segala kedudukan dan derajad kehidupan manusia yang katanya sudah megah. Semua
itu hanyalah merupakan kesenangan dunia sedang di sisi Allah yang paling baik
dan sebaik-baik tempat kembali
Perjuangan itu tidak mudah. bahkan sangat berat bagi
beliau. Menegakkan yang hak hanya dapat dicapai dengan penuh keimanan dan
kekuatan. sabar dalam menghadapi setiap malapetaka yang menimpa, bersyukur yang
dilakukan dengan hati bersih. dalam keadaan bagaimanapun, baik dalam duka
maupun suka, bersyukur dan keimanan harus selalu menyertai. Itulah pokok
risalah yang dibawa Rasulullah saw.
Allah Maha Bijaksana, tidak akan membiarkan hamba-Nya
terkasih kebingungan. Rasulullah diberinya rezeki sebanyak delapan dirham.
Bergegas beliau melangkah ke pasar. Tentunya kita maklum. uang sekian itu dapat
dibelikan apa. Apakah cukup untuk membeli makan, minum, serta pakaian penutup
badan? Oleh sebab itu, bergembiralah hai para fakir dan miskin! Nabi kita,
Muhammad saw telah memberikan contoh begitu jelas.
Nabi yang kita cintai, hamba kesayangan Allah pergi ke
pasar dengan uang sedikit seperti yang kita miliki. Tetapi nabi kita ini, hamba
Allah yang di bumi bernama Ahmad, sedang dari langit bernama Muhammad dengan
ridha pergi ke pasar berbekal uang delapan dirham untuk berbelanja. Manusia
penuh nur dan inayah Allah yang dilahirkan di makkah. meskipun beliau miskin,
beliau senang sekali hidup. beliau belum ingin mati meski kemiskinan menjerat
setiap hari.
Di tengah perjalanan menuju pasar, beliau menemukan
seorang wanita yang menangis. Ternyata wanita yang kehilangan uang. Segera
beliau memberikan uangnya sebanyak dua dirham. Beliau berhenti sejenak untuk
menenangkan wanita itu.
Rasulullah bergegas menuju ke pasar yang semakin ramai.
Sepanjang lorong pasar banyak sekali masyarakat yang menegur beliau dengan hormat.
Selalu menjawab dan memberikan salam yang mengingatkan akan kebesaran Allah
semata. Beliau langsung menuju tempat di mana ada barang yang diperlukannya.
Dibelinya sepasang baju dengan harga empat dirham. beliau segera pulang.
Di perjalanan beliau bertemu dengan seorang tua yang
telanjang. Orang tersebut dengan iba memohon sepotong baju untuk dipakainya.
Rasulullah yang memang pengasih itu tidak tahan melihat. Langsung diberikannya
baju yang baru dibeli. Beliau kembali ke pasar utnuk membeli baju lagi seharga
dua dirham. Tentu saja lebih kasar dan jelek kualitasnya daripada yang empat
dirham. dengan gembira beliau pulang membawa bajunya.
Langkahnya dipercepat karena sengatan matahari yang
semakin terik. Juga angin malam yang telah mulai berhembus pelan-pelan. Beliau
tidak ingin kemalaman di jalan. Tak lama beliau melangkah ke luar pasar,
ditemuinya lagi wanita yang menangis tadi. Wanita itu kelihatan bingung dan
sangat gelisah. Rasulullah saw mendekat dan bertanya mengapa. Wanita itu
ternyata ketakutan untuk pulang. Dia telah terlambat dari batas waktu, dan
takut dimarahi majikannya jika pulang nanti. Rasululah saw langsung menyatakan
akan mengantarkannya.
Wanita itu berjalan yang diikuti Rasulullah saw dari
belakang. Hatinya tenang karena Rasulullah saw pasti akan melindungi dirinya.
Dia yakin majikannya akan memaafkan, karena kepulangan yang diantarkan oleh
manusia paling mulia di dunia ini. Bahkan mungkin akan berterima kasih karena
pulang membawa kebaikan bersama dengan kedatangan nabi dan rasul mereka. Mereka
terus berjalan hingga sampai ke perkampungan kaum Anshari. Kebetulan saat itu
yang ada hanyalah para isteri mereka.
Assalamu’alaikum warahmatullah, sapa Rasulullah saw
keras. Mereka semuanya diam tak menjawab. Padahal mereka mendengar. Hati mereka
diliputi kebahagiaan karena kedatangan Nabi. Mereka menganggap salam Rasulullah
saw sebagai berkah dan seperti lebaran saja. Mereka masih ingin mendengarnya
lagi. Ketika tak terdengar jawaban, Rasulullah saw memberi salam lagi. Tetap
tak terdengar jawaban. Rasulullah saw mengulang untuk yang ketiga kali dengan
suara lantang, Assalamu’alaikum warahmatullah. Serentak mereka menjawab.
Rasulullah sangat heran dengan semua itu. Beliau
menanyakan pada mereka apa sebabnya. Mereka mengatakan, Tidak ya Rasulullah. Kami
sudah mendengar sejak tadi. Kami memang sengaja, kami ingin mendapatkan salam
lebih banyak. Rasulullah melanjutkan, Pembantumu ini terlambat pulang dan tidak
berani pulang sendirian. Sekiranya dia harus menerima hukuman, akulah yang akan
menerimanya.
Ucapan ini sangat mengejutkan mereka. Kasih sayang Nabi
begitu murni, budi pekerti yang utama, yang indah tampak dihadapan mereka.
Beliau menempuh perjalanan begitu panjang dan jauh hanya untuk mengantarkan
seorang budak yang takut dimarahi majikannya. Lagipula hanya karena terlambat
pulang. Bahkan memohonkan maaf baginya pula. Sehingga karena harunya, mereka
berkata, Kami memaafkan dan bahkan membebaskannya. Kedatangannya kemari bersama
anda karena untuk mengharap ridha Allah semata. Budak itu tak terhingga rasa
terima kasihnya. Bersyukur atas karunia Allah swt dan kebebasannya karena dari
Rasulullah saw.
Rasulullah saw pulang dengan hati gembira. Telah bebas
satu perbudakan dengan mengharap ridha Allah swt sepenuhnya. Beliau juga tak
lupa mendoakan para wanita itu agar mendapatkan berkah dari Allah swt. Semoga
semua harta dan turunan serta semoga selalu tetap dalam keadaan iman dan islam.
Beliau sibuk memikirkan peristiwa sehari tadi. Hari yang penuh berkah dan
karunia Allah swt semata. Akhirnya beliau berujar dengan, Belum pernah kutemui
berkah angka delapan sebagaimana hari ini. Delapan dirham yang mampu
mengamankan seseorang dari ketakutan, dua orang yang membutuhkan serta
memerdekakan seorang budak. Bagi seseorang muslim yang memberikan pakaian pada
saudara sesama muslim, Allah akan memelihara selama pakaian itu masih melekat.
1 komentar:
Izin ya admin..:)
Suntuk di rumah yuk gabung dan menangkan permainan kartu bersama kami hanya di ARENADOMINO 8 game kami sediakan untuk kalian semua so tunggu ap lagi yukk... WA +855 96 4967353
Posting Komentar