Betapa Dahsyatnya
Istighfar
Barang siapa memperbanyak istighfar maka Allah SWT akan
menghapuskan segala kedukaannya.
REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA -- Pintu rahmat Allah SWT bahkan terbuka kapan saja. Tak seperti
halnya pejabat yang menutup rapat pintu mereka kala malam. Pintu-pintu penguasa
juga tak terbuka kala hari-hari libur dengan alasan tak mau melayani rakyat
jelata.
Tidak demikian dengan Allah SWT yang mengurus alam
semesta ini. Pintu rahmat dan ampunan-Nya selalu terbuka. Tinggal kembali
kepada kita. Sudikah kita menggerakkan langkah untuk mengetuk pintu-Nya dan
menghaturkan penyesalan.
Allah SWT berfirman, "Dan barang siapa yang
mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya kemudian ia memohon ampun kepada
Allah, niscaya ia akan mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
" (QS an-Nisaa [4]: 110).
Betapa dahsyatnya istighfar dan memohon ampun kepada
Allah SWT. Fadilah dua amalan ini amat besar. Ada dua jaminan keamanan untuk
umat manusia dari bencana dan azab selagi ada dua perkara. Pertama ada Nabi SAW
di tengah-tengah mereka atau ada orang yang memohon ampun diantara mereka.
Allah SWT berfirman, "Dan Allah sekali-kali tidak
akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. dan tidaklah (pula)
Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun." (QS al-Anfaal
[8]: 33)
Memohon ampun dengan tulus ternyata bisa menjadi fadilah
dicabutnya bencana di tengah manusia. Bayangkan jika setiap kesalahan yang kita
perbuat lalu kita berbondong-bondong memohon ampun kepada Allah SWT. Tentu akan
tercipta sebuah keberkahan dalam masyarakat.
Seseorang yang gemar beristighfar tentu akan membuat
kepekaan dirinya meningkat. Jika pada masa lalu ia telah berbuat salah lantas
bertobat, maka ia menjadi amat hati-hati dalam berbuat. Ia tak ingin mendekati
lagi perbuatan-perbuatan kelamnya. Sensivitasnya terhadap sebuah dosa menjadi
terdongkrak.
Dosa memang membuat seseorang tak akan nyaman. Kita
berbohong saja, pasti ada di dalam lubuk hati paling dalam seberkas ketakutan.
Takut jika kebohongan kita ini terbongkar.
Rasulullah SAW bersabda, "Kebajikan adalah budi
pekerti yang baik, sedang dosa adalah sesuatu yang merisaukan hatimu dan engkau
tidak senang jika hal itu diketahui orang lain." (HR Muslim).
Begitulah fitrah manusia. Ia tidak tenang jika berbuat
dosa. Ia harap-harap cemas jika perbuatan buruknya diketahui orang lain.
Sekecil apapun perbuatan dosa itu. Maka untuk menghilangkan gundah gulananya hati karena dosa, istighfar adalah
jawabannya. Allah SWT berfirman, "... Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi
tenteram." (QS ar-Ra'du [13]: 28).
Mari lihat bagaimana orang paling mulia di muka bumi ini
mengamalkan zikir istighfar setiap harinya. Rasulullah SAW tak kurang dalam
sehari membaca istighfar 70 kali. Dalam riwayat Imam Muslim tak kurang 100
kali. Rasulullah SAW yang maksum, terjaga dari dosa saja mengamalkan zikir
istighfar dengan jumlah sampai 100 kali.
Lalu bagaimanakah dengan kita yang pasti berlumur maksiat
ini? Semoga Allah menguatkan kita untuk terus kembali kepada-Nya dan menerima
segala pertobatan kita.
1 komentar:
Izin ya admin..:)
Yuk mainkan permainan POKER No ROBOT 100% silahkan langsung saja merapat dan bermain POKER bersama kami di ARENADOMINO ditunggu ya gan.. :) WA +855 96 4967353
Posting Komentar