Keutamaan Menuntut Ilmu Dalam Islam
Ilmu pengetahuan amat penting bagi setiap individu bahkan
dapat meningkatkan martabat manusia. Di dalam Islam, menuntut ilmu juga
merupakan suatu ibadah kepada Allah dan terdapat beberapa matlamat tertentu
dalam proses menuntut ilmu. Pentingnya mempunyai ilmu adalah untuk membuktikan
kekuasaan Allah SWT. Dengan adanya ilmu, manusia dapat membaca Al Quran yang
mana terkandung segala persoalan yang nyata di muka bumi ini. Ilmu juga
membolehkan manusia mengkaji alam semesta ciptaan Allah ini.
Untuk kehidupan dunia kita memerlukan ilmu yang dapat
menopang kehidupan dunia, untuk persiapan di akhirat. Kita juga memerlukan ilmu
yang sekiranya dapat membekali kehidupan akhirat. Dengan demikian, kebahagiaan
di dunia dan di akhirat sebagai tujuan hidup insya Allah akan tercapai.
Menuntut ilmu merupakan hal yang wajib dilakukan oleh
kita sebagai umat manusia. Karena dengan menuntut ilmu dapat memperluas wawasan
kita tentang pengetahuan sehingga kita dapat diakui oleh lingkungan masyarakat
yang ada di sekitar kita. Selain itu, menuntut ilmu juga salah satu bentuk
ibadah yang diwajibkan di dalam Islam.
Berikut ini keutamaan menuntut ilmu, diantaranya:
1. Dapat mengetahui kebenaran
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak
untuk disembah) melainkan Dia, Yang Menegakkan Keadilan. Para malaikat dan
orang-orang berilmu (juga yang menyatakan demikian itu). Tak ada Tuhan yang
berhak disembah melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ali
Imran : 18)
Dalam ayat diatas kita dapat mengambil hikmah kebenaran
yaitu kebenaran terhadap allah Dia yang maha tahu,Yang maha bijaksana dan Tak
ada tuhan selain allah
2. Mendapatkan pahala yang sama kepada orang yang
diajarkan
Dalam sebuah hadist “Barang siapa mengajarkan suatu ilmu,
maka dia mendapatkan pahala dari orang-orang yang mengamalkannya dengan tidak
mengurangi sedikit pun pahala orang yang mengerjakannya itu.” (HR Ibnu Majah)
bahwa kita mengajarkan ilmu kebada orang lain akan mendapatkan pahala jariyah
yaitu pahala yang tidak akan terputus setelah kita meninggal
3. Terhindar dari fitnah dan laknat
Hal ini telah disebutkan dalam sebuah hadits yang di
riwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya dunia itu terlaknat, terlaknat segala
isinya, kecuali zikir kepada Allah dan amalan- amalan ketaatan, demikian pula
seorang yang alim atau yang belajar.” (HR.Tirmidzi dan Ibnu Majah, dihasankan
oleh syaikh Al-Albani dalam sahih al-jami’)
Dalam menjelaskan makna dari hadits tersebut, syaikh
Al-Munawi berkata: “dunia terlaknat, disebabkan karena ia memperdaya jiwa-jiwa
manusia dengan keindahan dan kenikmatannya, yang memalingkannya dari beribadah
kepada Allah lalu mengikuti hawa nafsunya.” (Tuhfatul ahwadzi:6/504)
4. Allah tidak memerintahkan nabinya meminta tambahan
selain ilmu
“Dan katakanlah,‘Wahai Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku
ilmu“. (QS. Thaaha [20] : 114). dalil ini merujuk bahwasanya nabi meminta ilmu
kepada allah
5. Orang berilmu akan diangkat derajatnya
Dengan mencari ilmu, maka kita akan menjadi seorang yang
berilmu dan sebagai cara sukses dunia
akhirat menurut Islam. Jangan lupa bahwa janji Allah yang kepada mereka yang
berilmu ialah mengangkat derajat mereka. Sebagaimana dalam artikel berikut ini
:
“Allah mengangkat orang beriman dan memiliki ilmu
diantara kalian beberapa derajat dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan).
(QS. Mujadilah 11)
6. Menjalankan kewajiban
jika diingat kembali bahwa wahyu pertama yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW merupakan surat Al-alaq 1-5 yang di dalamnya berisi
perintah untuk membaca. Dalam hal ini tentu sangat berkaitan dengan keutamaan
mencari ilmu, dimana tentunya hal ini merupakan sebuah bentuk kewajiban yang
harus dijalankan oleh semua umat muslim yang ada di dunia. Dimana untuk
senantiasa mencari ilmu agar memperoleh nilai nilai dan pengetahuan yang
bermanfaat. Hal tersebut sebagaimana dalam firman Allah SWT berikut ini.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Rabb-mu yang menciptakan,
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang
Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qolam (pena). Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al ‘Alaq: 1-5)
http://farmasi.unida.gontor.ac.id
(Syaifuddin)
0 komentar:
Posting Komentar