Amalan Menyambut Ramadhan yang Dicontohkan Nabi Muhammad
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak lama lagi, umat Islam
di seluruh penjuru dunia akan melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Bulan Ramadhan dikenal sebagai bulan yang istimewa, begitu pun di sisi Nabi
Muhammad. Karena bulan yang istimewa, Nabi Muhammad menyiapkan diri dalam
menyambut Ramadhan dengan sejumlah amalan ibadah.
Dilansir di About Islam, Nabi Muhammad SAW menjelang
Ramadhan kerap berpuasa selama bulan Sya'ban, bulan sebelum Ramadhan dalam
kalender Islam. Nabi juga mendorong umat Islam di sekitarnya meningkatkan
ibadah sebelum Ramadhan benar-benar tiba.
Rasulullah diriwayatkan kerap melakukan amalan ibadah
sunnah yang bernilai kebajikan dalam menyambut Ramadhan. Tak lupa, beliau juga
kerap memotivasi umat Islam di sekelilingnya menyambut Ramadhan dengan sukacita
dengan menjalani ibadah.
Setidaknya, Nabi Muhammad SAW memiliki tiga strategi
untuk mempersiapkan Ramadhan. Pertama, persiapan praktis seperti berpuasa
dengan ikhlas.
Kedua, meminta keberkahan kepada Allah melalui doa.
Ketiga, menasihati, memotivasi, dan mengingatkan orang-orang di sekitarnya
tentang kedatangan Ramadhan. Beliau juga mendorong mereka melakukan perbuatan
baik di dalamnya.
Puasa sunnah selama Sya'ban dilakukan Nabi Muhammad pada
masa lalu sebagaimana yang terekam dalam hadis shahih. Hadits tersebut
berbunyi: "Dari Usamah bin Zaid, dia berkata: Saya berkata: Wahai
Rasulullah, saya tidak melihat Anda berpuasa dalam sebulan layaknya engkau
lakukan di bulan Sya'ban."
Mendengar itu, Rasulullah menjawab: "Itu adalah
bulan di mana orang tidak terlalu memperhatikan, antara Rajab dengan Ramadhan.
Itu adalah bulan di mana perbuatan itu diangkat oleh Allah SWT, dan aku suka
perbuatanku (amalanku) diangkat Allah ketika menjalani puasa." Hadits ini
diriwayatkan oleh Imam An-Nasa'i.
Hal yang sama juga telah dicatat berdasarkan hadits yang
bersumber dark Aishah: "Bulan yang paling disukai Rasulullah untuk
berpuasa adalah Sya'ban. Memang, ia biasa bergabung ke Ramadhan." Hadits
ini diriwayatkan oleh Imam An-Nasa'i dengan kadar hadis yang shahih. Hadis ini
juga diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud.
Meski jumlah pasti hari berpuasanya Rasulullah pada
Sya'ban belum dapat dipastikan, tetapi kita dapat mengemukakan pada saat
Ramadhan tiba, Rasulullah SAW seolah mengajari umat Islam terbiasa menjalani
puasa setiap hari selama Ramadhan.
Di sisi lain, memohon keberkahan saat bulan sabit nampak
juga dilakukan Rasulullah SAW. Setiap kali Nabi Muhammad melihat bulan sabit,
beliau menandakan dimulainya bulan baru, termasuk Ramadhan. Maka beliau akan
memanjatkan doa khusus.
Doa itu sebagaimana yang diriwayatkan Talhah bin
Ubaidullah: "Saat melihat bulan baru (bulan lunar), Nabi biasanya berdoa:
“Ya Allah, biarkan bulan ini menampakkan diri pada kami dengan keamanan dan
keyakinan. Dengan keamanan dan Islam.
Wahai Bulan, Tuanmu adalah Allah. Semoga bulan ini membawa petunjuk dan
kebaikan." Hadits ini diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi berkadar shahih.
Kemudian, Rasulullah juga mengingatkan orang-orang tentang
berkah Ramadhan dan mendorong umat Muslim melakukan perbuatan yang lebih baik
lagi. Rasulullah SAW berkata: "Telah datang kepadamu Ramadhan, bulan yang
diberkati, di mana Allah, Yang Mahakuasa telah memerintahkanmu untuk berpuasa.
Selama itu, gerbang surga dibuka dan gerbang Neraka ditutup, dan setiap iblis
dirantai. Di dalamnya, Allah memiliki malam yang lebih baik dari seribu bulan;
siapa pun yang kehilangan kebaikannya memang dirampas."
Untuk itulah ketika mengacu pada apa yang dilakukan Nabi
Muhammad SAW, umat Islam dapat melihat sesungguhnya beliau telah mendorong umat
Islam di sekitarnya untuk meningkatkan ibadah di bulan Ramadhan. Sebelum
Ramadhan benar-benar tiba, banyak amalan ibadah yang dapat dilakukan
sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.
Rep: Imas
Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
0 komentar:
Posting Komentar