Doa Menyambut
Ramadan yang Diajarkan Rasulullah SAW
JAKARTA, iNews.id - Bulan Suci Ramadan 1441 Hijriah
tinggal hitungan hari. Umat Islam di seluruh dunia sudah menantikan hadirnya
bulan suci penuh rahmat dan barokah itu. Di beberapa daerah di Indonesia, ada
beragam tradisi menyambut bulan suci bagi Umat Islam.
Di Semarang, warga biasanya menggelar tradisi Dugderan.
Tradisi yang sudah ada sejak 1981 itu biasanya dilakukan dengan cara
arak-arakan, tabuh bedug, tari japing, dan proses ritual di puncak dugderan.
Tradisi dugderan juga identik dengan maskot warak ngendog. Ini merupakan mainan
jenis binatang yang mirip dengan kambing dan kepala naga. Kulitnya bersisik
dibuat dari kertas warna-warni dan terbuat dari kayu.
Sedangkan masyarakat Betawi menyambut bulan suci Ramadan
dengan melakukan Nyorog. Yakni membagi-bagikan bingkisan kepada keluarga.
Biasanya, bingkisan tersebut berisi makanan, daging, ikan, beras, dan lainnya.
Puasa di Bulan Ramadan merupakan sebuah kewajiban bagi
tiap Muslim yang sudah balig dan berakal. Kewajiban itu seperti termaktub dalam
Alquran.
يٰٓاَيُّهَا
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ
مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa. (QS. Al
Baqarah: 183)
Mufasir
Ibnu Katsir menerangkan, melalui ayat ini Allah Swt ber-khitab kepada
orang-orang mukmin dari kalangan umat ini dan memerintahkan kepada mereka
berpuasa, yaitu menahan diri dari makan dan minum serta bersenggama dengan niat
yang ikhlas karena Allah Swt.
Karena di
dalam berpuasa terkandung hikmah membersihkan jiwa, menyucikannya serta
membebaskannya dari endapan-endapan yang buruk (bagi kesehatan tubuh) dan
akhlak-akhlak yang rendah.
Allah
menyebutkan, sebagaimana puasa diwajibkan atas mereka, sesungguhnya Allah pun
telah mewajibkannya atas umat-umat sebelum mereka. Dengan demikian, berarti
mereka mempunyai teladan dalam berpuasa, dan hal ini memberikan semangat kepada
mereka dalam menunaikan kewajiban ini, yaitu dengan penunaian yang lebih
sempurna dari apa yang telah ditunaikan oleh orang-orang sebelum mereka.
Seperti
yang disebutkan oleh firman-Nya:
Untuk
tiap-tiap umat di antara kalian, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kalian dijadikan-Nya satu umat (saja);
tetapi Allah hendak menguji kalian terhadap pemberian-Nya kepada kalian, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan (Al-Maidah: 48)
Selain
diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh, Muslim juga dianjurkan untuk
memanfaatkan momentum bulan suci Ramadan untuk beribadah sebanyak-banyaknya
agar mendapat pahala berlimpah dan diampuni segala dosa-dosanya.
Rasulullah
SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ
إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa
berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya
yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Doa
menyambut Ramadan Lantas bagaiman caranya menyambut Bulan Ramadan yang penuh
barokah.
Rasulullah
Saw mengajarkan doa sebagai berikut.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي
رَجب وَشَعْبَانَ ، وَبَلغنَا رَمَضَانَ
“Ya Allah
berkahilah kami pada bulan rajab dan sya’ban, dan sampaikan kami di bulan
ramadhan.”
Doa itu
dipanjatkan agar Allah Ta’ala memberikan keberkahan di bulan suci ini dan
supaya Allah Ta’ala berkenan memanjangkan umur hamba hingga dapat menikmati
keistimewaan bulan Ramadhan.
Muslim juga
dianjurkan untuk memanjatkan doa sebagai berikut:
اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ
عَلَيْنَا بِاْلأَمْنِ وَاْلإِيْمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَاْلإِسْلاَم رَبِّيْ
وَرَبُّكَ اللهُ هِلاَلَ رُشْدٍ وَخَيْرٍ
Allahumma ahlilhu 'alayna bil-amni wal iimaani
wassalaamati wal islaami, Robbii wa Robbukallahu, hilala rusydin wa khoirin.
Artinya: Ya Allah, Jadikanlah bulan ini kepada kami dalam
kondisi aman dan hati kami penuh dengan keimanan, dan jadikanlah pula bulan ini
kepada kami dengan kondisi selamat dan hati kami penuh dengan keislaman. Rabb
ku dan Rabb mu Allah. Bulan petunjuk dan bulan kebaikan.” (HR. Turmudzi).
Terlebih di tengah kondisi sulit wabah corona yang
melanda dunia, Muslim dianjurkan untuk terus berdoa agar wabah tersebut segera
berakhir.
Wallahu A'lam Bishshawab.
Editor :
Kastolani Marzuki
0 komentar:
Posting Komentar