5 Tanda Allah SWT
Mencintai Hamba Muslim
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Allah SWT memiliki sifat
Al-Mahabbah (cinta), yakni Allah mencintai hamba-Nya yang beriman dan bertakwa.
Namun, cinta-Nya tidak seperti cintanya makhluk dan cinta Allah itu telah dibuktikan
di dalam kitab dan hadits.
Setiap umat Muslim tentu mengharapkan keridhaan serta
kasih sayang dari Allah. Karena, sejatinya tidak ada kebahagiaan yang dicari
setiap hamba selain dicintai Sang Pencipta-Nya. Seperti dikutip dari laman
alukah, tanda-tanda cinta Allah kepada seorang hamba setidaknya ada lima yaitu
sebagai berikut.
Membangun Cinta dalam Keluarga yang Diridhoi Allah SWT
Pertama, yaitu diterima di bumi
Saat dicinta Allah SWT, maka seorang hamba akan
mendapatkan penerimaan di muka bumi ini. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW
bersabda:
إذا
أحبَّ الله العبدَ نادى جبريل: إن الله يحبُّ فلانًا فأحبِبْه، فيحبه جبريل،
فينادي جبريل في أهل السماء: إن الله يحب فلانًا فأحِبُّوه، فيحبه أهل السماء، ثم
يوضع له القبول في الأرض
“Apabila Allah mencintai seorang hamba maka
Dia menyuruh Jibril. Sesungguhnya Allah mencintai Fulan maka cintailah dia,
maka Jibril pun mencintainya. Lalu Jibril menyeru penduduk langit,
”Sesungguhnya Allah mencintai si fulan maka cintailah dia, maka penduduk langit
pun mencintainya, kemudian menjadi orang yang diterima di muka bumi.” (HR Al
Bukhari).
Kedua,
diberikan pemahaman dan pengamalan agama
Jika Allah
mencintai seorang hamba, maka Allah akan memberikan agama kepadanya. Sehingga,
dia pun akan mudah melakukan perbuatan baik dan jauh dari perbuatan dosa.
Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ
يُعْطِي الدُّنْيَا مَنْ يُحِبُّ وَمَنْ لَا يُحِبُّ وَلَا يُعْطِي الدِّينَ
إِلَّا لِمَنْ أَحَبَّ فَمَنْ أَعْطَاهُ اللَّهُ الدِّينَ فَقَدْ أَحَبَّهُ
”Sesungguhnya
Allah Azza wa Jalla memberikan dunia kepada orang yang dicintai dan kepada yang
tidak dicintai, namun tidak memberikan agama kecuali kepada orang yang
dicintai-Nya. Maka, barangsiapa yang Allah berikan agama, berarti Allah
mencintainya.” (HR Ahmad).
Allah akan
mengisi lidah orang yang dicintainya dengan dzikir dan mengisi anggota tubuhnya
dengan ketaatan, menghiburnya, serta menghindarkan dari kelalaian. Dengan
demikian, hamba yang dicintainya tersebut akan selalu terhubung dengan Allah.
Ketiga, memenuhi segala permintaannya
Jika Allah sudah mencintai hamba-Nya, maka Allah akan
memenuhi semua permintaannya dan akan melindunginya. Dari Abu Hurairah,
Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ
اللهَ تَعَالَى قَالَ: مَنْ عَادَى لِي وَلِيَّاً فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالحَرْبِ.
وَمَا تَقَرَّبَ إِلِيَّ عَبْدِيْ بِشَيءٍ أَحَبَّ إِلِيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ
عَلَيْهِ. ولايَزَالُ عَبْدِيْ يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى
أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِيْ يَسْمَعُ بِهِ،
وَبَصَرَهُ الَّذِيْ يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ
الَّتِي يَمْشِيْ بِهَا. وَلَئِنْ سَأَلَنِيْ لأُعطِيَنَّهُ، وَلَئِنْ
اسْتَعَاذَنِيْ لأُعِيْذَنَّهُ
“Sesungguhnya
Allah berfirman: Barangsiapa yang
memusuhi wali- Ku, sungguh Aku mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah Hamba-Ku
mendekat kepada- Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari pada hal-hal yang
Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku tidak henti-hentinya mendekat kepada-Ku dengan
Ibadah-Ibadah Sunnah hingga Aku mencintainya.
Jika Aku
telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar,
menjadi penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang
dia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang dia gunakan untuk berjalan.
Jika dia meminta kepada-Ku, Aku pasti memberinya. Dan jika dia meminta
perlindungan kepada-Ku, Aku pasti melindunginya.” (HR Al Bukhari).
Keempat,
memberikan cobaan untuk menyucikannya dari dosa dan perbuatan buruk. Jika Allah
mencintai hambanya, maka Allah akan memberikan cobaan atau ujian kepadanya. Dari
Anas bin Malik, Rasulullah bersabda:
إن عِظَم الجزاء مع عظم
البلاء، وإن الله تعالى إذا أحَبَّ قومًا ابتلاهم، فمَن رضي فله الرضا، ومَن سخِط
فله السخط
“Sesungguhnya besarnya balasan disertai
besarnya bala, dan apabila Allah SWT mencintai suatu kaum Dia memberi cobaan
kepada mereka. Maka siapa yang ridha maka baginya ridha dan siapa yang marah
maka baginya kemarahan.” ( HR Bukhari)
Kelima,
dibukakan pintu amal saleh sebelum meninggal
إذا أراد الله بعبدٍ خيرًا،
استعمله قبل موته، فسأل رجلٌ من القوم: ما استعمله؟ قال: يهديه الله تبارك وتعالى
إلى العمل الصالح قبل موته، ثم يقبضه عليه
Artinya:
“Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah akan jadikan
dia beramal, lalu dikatakan: apakah maksud dijadikan beramal itu? Beliau
bersabda, “Allah bukakan untuknya amalan saleh sebelum meninggalnya, sehingga
orang-orang yang berada di sekitarnya ridha kepadanya.” (HR Ahmad dan Al
Hakim).
Rep:
Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
0 komentar:
Posting Komentar