4 Ujian Manusia di
Dunia, Mintalah Pertolongan dengan Sabar dan Salat
Ustaz Kang Rashied (Founder Musafir Centre) mengulas
tentang salat di saat sulit dalam kajian Dhuha di kediamannya di Jakarta
Selatan. Allah Ta'ala mengabarkan dalam Al-Qur'an bahwa ada 2 sifat dasar
manusia, yaitu:
إِذَا
مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا (20) وَاِذَا مَسَّهُ الۡخَيۡرُ مَنُوۡعًا (21)
"Apabila
ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan (harta)
dia jadi kikir." (Surah Al-Ma'arij: 20-21)
"Keduanya
adalah sifat dasar (fitrahnya) manusia. Maka ia butuh perlindungan, jika ia
tidak memiliki sifat ini, maka ia akan mengaku dirinya sebagai Tuhan, karena
tidak memiliki kekurangan," kata Kang Rashied.
Kang
Rashied menukil kalam Syeikh Ibnu 'Athaillah As-Sakandari radhiyallahu 'anhu
mengutarakan, bahwa Allah Ta'ala menguji manusia di muka bumi ini dengan 4 hal,
yaitu:
1. Ujian
Nikmat.
Ketika
manusia diberikan ujian kenikmatan, maka cara terbaik yang dilakukannya adalah
dengan cara bersyukur kepada Allah Ta'ala.
2. Ujian
Ketaatan.
Ketika
manusia diberikan ujian ketaatan, maka cara terbaik yang dilakukannya adalah
dengan ikhlas kepada Allah. Akan tetapi, berhati-hatilah jangan sampai riya'
dan pamer dalam beribadah.
3. Ujian
Musibah.
Musibah
yang dialami orang yang beriman disebut ujian. Musibah yang dialami orang yang
bermaksiat disebut hukuman. Sedangkan musibah yang dialami orang yang tidak
beriman disebut azab. Ujian musibah antara lain gempa bumi, banjir, gunung
meletus, ditinggal orang terkasih, wabah penyakit (yang membuat gerakan
terbatas) dan lain sebagainya. Ketika manusia diberi ujian musibah, maka cara
terbaik yang dilakukannya adalah bersabar kepada Allah. Kondisi ini merupakan
momentum untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala.
Sebagai
contoh yang pernah terjadi kepada para Nabi, di antaranya kisah Nabi ayyub
'alaihis salam dengan ujian sakitnya. Ujian yang diberikan kepada Nabi Iibrahim
'alaihis salam ketika harus menyembelih putranya sendiri (sebelum digantikan
menyembelih kambing).
Hikmahnya
adalah Allah itu sangatlah dekat. Allah senantiasa bersama orang-orang yang
sabar. Lalu, bagaimana cara mendekat kepada Allah Ta'ala? Jawabannya yaitu
dengan salat, maka kerjakanlah salat tepat waktu. Beberapa contoh yang
dilakukan orang-orang terdahulu, seperti kisah Rasulullah SAW yang mengalami
tahun kesedihan, yaitu ketika orang-orang yang beliau cintai meninggal dunia.
Ketika istrinya, Sayyidatina Khadijah radhiyallahu 'anha dan pamannya Abu
Thalib, lalu beliau menemukan jawabannya dengan salat (Isra Mi'raj). Kemudian,
kisah Muhammad Al-Fatih mendapat inspirasi untuk menaklukkan Konstatinopel
dengan melakukan salat Tahajjud berjamaah bersama pasukannya.
4. Ujian
Maksiat.
Ketika
manusia diberikan ujian maksiat, maka cara terbaik yang dilakukannya adalah
dengan bertaubat kepada Allah Ta'ala. beberapa dalil tentang salat, antara lain
:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ
وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
"Dan
mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu
sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu'." (Al-Baqarah: 45)
Dari Mu’adz
bin Jabal, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ
وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ
"Inti
(pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah
salat." (HR. Tirmidzi No. 2616 dan Ibnu Majah No. 3973)
'Umar bin
Khatthab radhiyallaahu 'anhu pernah mengatakan:
صلاة المرء فى بيته نُورٌ
فَنَوِّرُوا بيوتكم
"Salat
seseorang di rumahnya adalah cahaya, maka hiasilah rumah kalian
dengannya." (Syarah Al-Bukhari, Ibnu Baththal, 5/191, Asy-Syamilah)
Dari Abu
Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya amal yang
pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah salatnya. Maka,
jika salatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika salatnya
rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari salat
wajibnya, Maka Allah berfirman, 'lihatlah apakah hamba-Ku memiliki salat
sunnah.' Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari salat wajibnya. Kemudian begitu
pula dengan seluruh amalnya." (HR. Tirmidzi No. 413 dan An-Nasa'i No. 466)
Esensi
salat adalah sabar, syukur, ikhlas dan taubat. Maka perbanyaklah salat sunnah.
Sinari rumahmu dengan salat-salat sunnah, maka Malaikat akan melihat rumah kita
seperti bintang-bintang di langit.
"Momentum
saat ini beribadahlah dengan rasa takut kepada Allah. Jangan takut kepada
mahkluk-Nya, akan tetapi takutlah kepada penciptanya yaitu yang menciptakan
makhluk tersebut," kata Kang Rashied.
(rhs)
Rusman Siregar
0 komentar:
Posting Komentar