15 Cara Islam dalam
Mengendalikan Emosi
1. Membaca Ta’awudz
Hal pertama yang dilakukan dalam Cara Mengendalikan Emosi
Menurut Islam adalah mengendalikan emosi. Emosi atau marah berasal dari hawa
nafsu. Di mana hal tersebut adalah merupakan titik lemah manusia yang selalu
diincar oleh syaitan. Oleh karena itu, sebaiknya kita segera meminta
pertolongan dan perlindungan kepada Allah SWT.
Dari sahabat Sulaiman bin Surd Ra, beliau menceritakan:
Suatu hari saya duduk bersama Nabi Saw. Ketika itu ada dua orang yang saling
memaki. Salah satunya telah merah wajahnya dan urat lehernya memuncak. Kemudian
Rasulullah Saw. bersabda:
“Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca
oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz: “A’uudzu
billahi minas syaithanir rajiim,” marahnya akan hilang.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
2. Menjaga Lisan dengan Diam
Ketika sedang emosi, hal yang paling sulit untuk
dikendalikan adalah perkataan. Biasanya semakin banyak kata yang terucap saat
emosi atau marah, maka semakin banyak pula kita menebar kebencian dan hal yang
tidak baik yang keluar dari mulut. Oleh karena itu, apabila kita sudah mulai
merasa emosi atau marah, sebaiknya kita lekas berdiam. Tutup mulut dan jaga
lisan.
Dari Ibnu Abbas Ra, Rasulullah Saw. bersabda:
“Jika kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad).
3. Merubah Posisi
Ketika sedang emosi atau marah, maka sebaiknya mengambil
posisi yang lebih rendah. Maksudnya adalah ketika kita emosi atau marah di saat
sedang berdiri, maka hendaklah kita duduk untuk meredakan emosi tersebut. Jika
kita marah pada saat posisi duduk, maka hendaklah kita berbaring. Dengan begitu
kita akan sulit untuk bergerak atau melakukan perlawanan pada saat marah.
Dari Abu Dzar Ra, Rasulullah Saw. menasehatkan: “Apabila
kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan
itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi
tidur.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)
4. Mengingat Keutamaan Menjaga Emosi
Ada berbagai macam manfaat atau keutamaan dalam menjaga
emosi seperti yang telah disebutkan di atas. Jadikanlah pacuan untuk meredakan
emosi atau amarah. Ingat selalu apa saja yang akan kita dapatkan ketika
berhasil menahan emosi. Rayuan untuk menjaga emosi juga disampaikan dalam
hadist.
Nabi Muhammad Saw. bersabda:
“Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu
meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari
kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki.”
(HR. Abu Daud, Turmudzi)
5. Mengingat Akibat dari Emosi
Selain mengingat manfaat dari menjaga emosi, sebaiknya
juga ingatlah akibat dari emosi tersebut. Ada beberapa akibat yang dapat
merugikan diri sendiri dan orang lain, misalnya: terjadi perselisihan atau
pertengkaran, hubungan menjadi tidak baik, timbul rasa dendam, sulit untuk
bergaul, tidak memiliki teman, dsb.
6. Berwudhu
Cara Mengendalikan Emosi Menurut Islam yang ampuh adalah
dengan berwudhu. Sesungguhnya marah itu adalah bersumber dari syaitan. Mereka
menggoda dan menjerumuskan kita dengan kemarahan. Syaitan terbuat dari api,
sedangkan api akan padam dengan air. Maka ketika sedang emosi atau marah,
hendaklah berwudhu untuk meredam emosi tersebut.
Nabi Muhammad Saw. bersabda:
“Sesungguhnya marah itu dari syaitan, dan syaitan diciptakan
dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya
dia berwudhu.” (HR. Ahmad dan Abu Daud).
7. Mandi
Sama halnya dengan berwudhu, mandi juga dapat meredam
emosi atau marah. Karena emosi atau marah itu bersumber dari syaitan, maka
mandi juga dapat meredam emosi tersebut.
Nabi Muhammad Saw. bersabda:
“Marah itu dari syaitan, syaitan dari api, dan air bisa
memadamkan api. Apabila kalian marah, mandilah.” (HR. Abu Nuaim)
8. Membaca Istighfar
Amalan istighfar dapat menenangkan hati dan pikiran
sebagai alternatif Cara Mengendalikan Emosi Menurut Islam. Karena sejatinya
beristighfar itu adalah meminta ampun kepada Allah atas dosa-dosa dan kesalahan
yang telah kita perbuat. Dengan begitu, hati dan pikiran akan lebih lega dan
jiwa tenang ketika ada sesuatu yang mengganggu ataupun membuat emosi dan marah.
9. Berdzikir
Berdzikir merupakan amalan yang sangat dianjurkan kepada
umat islam untuk dikerjakan kapanpun. Berdzikir tidak memandang waktu-waktu
tertentu. Akan tetapi, berdzikir ketika sedang emosi atau marah dapat membuat
hati menjadi tenang. Dengan hati yang tenang, maka emosi pun dapat
dikendalikan.
10. Membaca Al Qur’an
Al Qur’an merupakan kitab suci yang sangat istimewa. Al
Qur’an juga memiliki beberapa nama layaknya Asmaul Husna bagi Allah. Salah satu
nama lain dari Al Qur’an adalah Asy Syifa yang artinya obat penyembuh.
Sesungguhnya emosi atau marah merupakan penyakit hati. Adapun obat dari
penyakit hati adalah Al Qur’an. Dengan membaca Al Qur’an, hati yang panas akan
menjadi sejuk dan dapat membuat pikiran dan hati menjadi tentram.
11. Shalat Sunnah
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa salah
satu cara untuk mengendalikan emosi adalah dengan berwudhu. Sebagimana syarat
sah dalam shalat, apabila sebelum melakukan shalat diwajibkan untuk berwudhu.
Dari berwudhu saja kita sudah dapat mengendalikan emosi,
terlebih kita melakukan shalat, maka hati dan perasaan akan menjadi lebih
tenang. Shalat sunnah dapat dilakukan kapan saja, maka sangat cocok dilakukan
ketika sedang emosi atau marah. Selain itu, di dalam shalat terdapat doa-doa
dan ayat-ayat Al Qur’an. Maka lengkap sudah semua yang kita butuhkan untuk
mengendalikan emosi.
12. Berpuasa Sunnah
Puasa sunnah memiliki berbagai manfaat, salah satunya
adalah dapat mengendalikan hawa nafsu yang ada dalam diri. Seperti yang telah
dikatakan sebelumnya, bahwa emosi atau marah adalah merupakan salah satu bagian
dari hawa nafsu tersebut. Sehingga dengan begitu kita akan mudah mengendalikan
emosi atau amarah di dalam diri.
13. Memaafkan
Saling memaafkan adalah salah satu hal terindah dalam
hidup ini. Dengan saling memaafkan, suasana hati akan menjadi tenang, perasaan
dendam pun tidak akan datang dan hidup pun akan menjadi damai dan harmonis.
Tidak akan terjadi perselisihan atau perkelahian atau bahkan peperangan jika
kita saling memaafkan.
Emosi atau marah juga dapat seketika redam ketika kita
saling memaafkan. Oleh karena itu, apabila ketika kita sedang emosi atau marah
kepada seseorang, maka hendaklah segera saling memaafkan. Sehingga emosi
tersebut dapat terhenti.
Allah SWT. berfirman:
“Dan jika mereka marah mereka memberi maaf.” (QS.
Asy-Syuura: 37)
14. Introspeksi Diri atau Tafakur
Bertafakur atau introspeksi diri berarti merenungkan
setiap perbuatan dan perkataan yang telah kita lakukan. Apakah setiap perbuatan
dan perkataan kita telah benar dan tidak menyinggung perasaan orang lain, atau
sebaliknya. Salah satu manfaat bertafakur adalah dapat membentengi diri dari
perilaku yang berlebihan terhadap sesuatu, misal marah.
15. Berpikir Positif
Selalu berpikir positif dalam menghadapi persoalan dan
masalah menjadikan pikiran kita tenang. Selain pikiran tenang, dengan berpikir
positif juga berarti kita mudah memaklumi dan mengambil hikmahnya, baik
perkataan ataupun perbuatan orang lain.
Dengan emosi yang terjaga diharapkan kita dapat hidup
bahagia dalam islam, menjalankan hidup sesuai akhlak dalam islam, dan memiliki
jiwa yang tenang dalam islam.
0 komentar:
Posting Komentar