WIRID dan WARID
wirid dan waridMungkin kita sudah tidak asing dengan
kata-kata wirid, atau yang biasa terdengar di telinga kita adalah istilah
wiridan. Umunya, dikalangan orang awam, wirid dimaknai sebagai suatu ritual
khusus yang dilakukan seseorang dengan membaca amalan-amalan/ bacaan-bacaan
(doa, sholawat, ayat, dsb) tertentu. Dan ini merupakan pandangan yang salah
besar. yuk kita kupas sedikit tentang wirid dan warid.
Wirid itu apa sih?
Wirid itu bukan berarti harus megang tasbeh, menghadap
kiblat, kemudian membaca amalan-amalan tertentu, tetapi, wirid merupakan suatu
amalan baik yang dilakukan secara terus-menerus oleh seseorang. Kebiasaan baik
yang terus-menerus inilah yang disebut wirid, baik itu berupa perbuatan maupun
ucapan. Misalnya, kita biasa sholat Dhuha 2 rokaat, kita selalu melakukan hal
itu bahkan kita akan merapasakan menyesal apabila meninggalkannya, nah sholat
Dhuha 2 rokaat yang kita lakukan merupakan wirid kita.
Kerutinan itu memang diperlukan oleh seorang insan dalam
menjalankan amal Ubudiyah sehari-hari. Amal perbuatan yang nilainya rendah atau
sedikit tapi dikerjakan rutin secara terus menerus lebih baik dari pada amalan
yang nilainya tinggi tapi dikerjakan secara terputus-putus.
Dalam hal ini Rasulullah bersabda dalam hadistnya :
”Amal perbuatan yang sangat dicintai oleh Allah ta’ala
adalah amal yang dikerjakan secara terus menerus meskipun sedikit.”
”Terus menerus mengerjakan beberapa wirid itu termasuk
akhlak orang mukmin,jalannya orang-orang ahli ibadah dan dia bisa menambah iman
serta tambah keyakinan.”
Bahkan ada pepatah Arab mengatakan
“Siapa yang tidak memiliki wirid, maka berarti ia
(seperti) kirid (monyet).”
Nah, sekarang warid itu apa?
Ada ungkapan “dengan Wirid maka kau akan memperoleh
warid”.
Jika kita pahami ungkapan di atas, maka secara tidak
langsung kita sudah bisa mengetahui apa itu warid. Ya betu, warid itu merupakan
hasil yang kita beroleh lantaran kita wirid.
Di dalam kitab al-Hikam, sang pengarang Syekh Ibnu
Athaillah As Sakandri menggambarkan ‘Warid’ adalah seberkas nur illahi yang
datang ke qolbu hamba yang yang akan menyingkap berbagai tabir ke-ghaib-an.
Jadi, Warid adalah pemberian Allah kepada hamba-Nya yang berupa
keterangan,cahaya Ilahi,kesenangan berbuat ibadah,taufik dan hidayah yang semua
berjalan didalam bathin seseorang.
Wirid dan warid meraupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan, karena warid tidak akan diperoleh kecuali dengan cara wirid. Contoh
mudahnya gambaran wirid dan warid misalnya ialah, ketika kita biasa hadir
dimajlis ta’lim setiap hari, atau seminggu sekali, atau sebulan sekali, ketika
kita sudah sering berada di majlis ta’lim, maka kita akan merasa rindu, bahkan
merasa gelisah apabila kita tidak hadir dalam suatu kesempatan di majlis
ta’lim. Nah, biasa hadir di majlis ta’lim itu merupakan bentuk Wirid, sedangkan
merasa rindu dengan majlis ta’lim serta merasa gelisah apabila kita
meninggalkannya itu merupakan bentuk warid, yang tentunya warid itu merupakan
karunia dari Allah SWT atas hasil sesuatu yang kita wiridkan.
Ada 3 tujuan Allah memberikan warid kepada kita, mao tau
apa saja?
Insya Allah kita akan sambung lagi di artikel berikutnya,
insya Allah.
Wallahua’lambisshowab.
https://hafizhuddin30.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar