Kamis, 03 Juni 2021

Istiqomah dalam Ibadah Setelah Ramadhan Berlalu

Istiqomah dalam Ibadah Setelah Ramadhan Berlalu

 

Segala puji bagi Allah, sholawat dan salam semoga tercurah pada Nabi kita Muhammad, keluarga, sahabat serta pengikutnya.

Kita bersyukur telah dapat melaksanakan ibadah sebulan penuh di bulan yang mulia, yaitu bulan Ramadhan. Semoga Allah menerima segala amal kebaikan kita di dalamnya, baik berupa puasa, qiyamul lail, qiraatil qur’an, shadaqah dan amalan yang lainnya. Dengan berakhirnya Ramadhan bukan berarti berakhir pula segala amalan kita. Jangan menjadikan amalan Ramadhan hanya sebagai amalan musiman. Mari kita jaga amalan-amalan yang telah kita biasakan di bulan Ramadhan. Diantaranya kita lengkapi puasa Ramadhan kita dengan puasa 6 hari di bulan Syawal. Rasulullah bersabda,

 

‏مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

 

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR Muslim)

Salah satu bukti kita sukses melewati Ramadhan adalah dengan tetap istiqomah beribadah setelahnya. Para ulama’ mengatakan,

 

إن من علامةِ قبول الحسنة، الحسنة بعدها

 

“Sesunguhnya diantara alamat diterimanya kebaikan adalah kebaikan selanjutnya”

Setelah sebulan penuh kita bersungguh-sungguh dalam ibadah di bulan Ramadhan, kita ikuti dan kita jaga ibadah kita dibulan-bulan selanjutnya.

Istiqomah dalam Ibadah

Hendaknya kita berusaha istiqomah dalam ibadah. Amalan yang sedikit tetapi istiqomah itu lebih baik daripada banyak tetapi hanya sesaat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

إنَّ أَحَبَّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ

 

“Amal (ibadah) yang paling dicintai Allah Subhanahu wa ta’ala adalah amal yang paling terus-menerus dikerjakan meskipun sedikit.” (HR Bukhari dan Muslim)

Mari kita isi seluruh hidup kita dengan ibadah kepada Allah, berpindah dari satu kebaikan kepada kebaikan yang lain.  Kita bertaqwa kepada Allah kapan pun dan dimana pun kita berada. Jangan sampai saat di bulan Ramadhan kita menjadi seorang yang begitu dekat dengan ketaqwaan, tetapi di luar Ramadhan sangat jauh darinya. Rasulullah bersabda,

 

اتقي الله حيثما كنت، وأتباع السيئة الحسنة تمحوها، وخالق الناس بخلق حسن

 

‎”Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada dan susullah sesuatu perbuatan dosa ‎dengan kebaikan, pasti akan menghapuskannya dan bergaullah sesama manusia dengan akhlaq ‎yang baik”. (HR. Tirmidzi, hasan shahih) ‎

Diantara Cara agar Istiqomah Ibadah

Banyak cara agar kita bisa istiqomah dalam beribadah kepada Allah. Hal yang terpenting adalah menghadirkan dalam hati kita pengagungan terhadap Allah dalam setiap ibadah yang kita lakukan. Jika hati kita dipenuhi dengan pengagungan terhadap Allah maka kita akan ringan melakukan ibadah dan mudah pula untuk istiqomah mengerjakannya.  Kita melakukan ibadah dengan penuh keikhlasan dan cinta pada Allah, bukan sekedar melepaskan beban kewajiban (ibadah) dari diri kita.

Diantara cara agar kita dapat istiqomah dalam ibadah adalah dengan mencari lingkungan dan teman-teman yang baik. Lingkungan yang baik akan mendukung kita untuk melakukan ibadah. Untuk itu hendaknya kita berusaha selalu dekat dengan masjid. Dekat dengan masjid akan membuat kita rindu dengan ibadah. Menghadiri sholat lima waktu secara berjama’ah di masjid bagi laki-laki atau menghadiri majelis dzikir/ilmu.

Yang tak kalah penting agar kita bisa istiqomah dalam ibadah adalah dengan banyak berdo’a kepada Allah. Kita berdo’a agar diberi kekuatan dan keistiqomahan dalam ibadah. Diantara do’a yang bisa kita baca adalah do’a yang sering Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam panjatkan:

 

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ

 

“Wahai Dzat Yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu.” (HR Tirmidzi)

Penutup

Ibadah tidak mengenal batasan waktu. Selama Allah memberi kita kehidupan, maka selama itu pula kita berusaha mengabdikan hidup kita untuk beribadah kepadaNya. Semoga kita senantiasa beribadah sampai ajal menjemput kita. Allah berfirman,

 

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

 

“Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu al yaqin (yakni ajal).” (Al Hijr: 99)

Semoga bermanfaat, sholawat dan salam semoga tercurah kepada Rosulullah

Abu Zakariya Sutrisno

www.ukhuwahislamiah.com

 

0 komentar:

Posting Komentar