Cara Mempertahankan Iman Setelah Ramadhan
Apakah bisa iman kita kuat seperti saat Ramadhan?
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Saat Ramadhan semua umat Islam
berlomba-lomba mendapat pahala sebanyak-banyaknya dari Allah. Segala ibadah
dilakukan semaksimal mungkin. Kini, Ramadhan telah berakhir tapi apakah kita
masih bisa tetap beribadah seperti saat Ramadhan? Apakah bisa iman kita kuat
seperti saat Ramadhan?
Yang terjadi di bulan Ramadhan adalah hati kita
diperkuat, dijaga dengan amal baik, iman, dan kedekatan dengan Allah. Setelah
Ramadhan berakhir, setan yang dirantai dilepaskan, pintu surga ditutup, dan
pintu neraka dibuka lagi.
Berikut cara yang bisa kamu lakukan untuk tetap menjaga
imanmu setelah Ramadhan seperti dilansir About Islam, Kamis (20/5):
1. Kesabaran
Melakukan amalan dan kebiasaan selama Ramadhan adalah
bagian dari sesuatu yang sangat penting yang disebut sabr (kesabaran). Allah
menyebutkan kesabaran berkali-kali dalam Alquran, misalnya dalam surat Ali
‘Imran ayat 146:
وَكَاَيِّنْ
مِّنْ نَّبِيٍّ قَاتَلَۙ مَعَهٗ رِبِّيُّوْنَ كَثِيْرٌۚ فَمَا وَهَنُوْا لِمَآ
اَصَابَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَمَا ضَعُفُوْا وَمَا اسْتَكَانُوْا ۗ
وَاللّٰهُ يُحِبُّ الصّٰبِرِيْنَ
"Dan
betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikut(nya)
yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di
jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Dan
Allah mencintai orang-orang yang sabar."
Ada satu
hal yang bisa Anda lakukan di bulan Syawal. Nabi Muhammad saw bersabda,
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan (penuh) lalu diikuti dengan berpuasa enam hari
dalam bulan Syawal maka dia seperti berpuasa seumur hidup, (HR Muslim).”
2. Jenis
Kesabaran
Kesabaran
sebenarnya dibagi ke dalam kategori yang berbeda dan kita harus memahami apa
kategori itu untuk menilai diri sendiri. Ibnu Qayyim mengatakan ada tiga hal
yang perlu diperhatikan. Pertama, ketika manusia memiliki kesabaran pada
saat-saat sulit. Kedua, saat Anda mendorong diri Anda untuk mencapai sesuatu,
Anda bersabar dalam setiap langkah. Ketiga, saat Anda menahan diri untuk tidak
melakukan sesuatu yang haram. Ini adalah jenis sabar karena Anda menahan diri
dari dosa.
3. Cara
mencapai kesabaran
Ada tiga
hal yang dapat kita lakukan untuk memiliki sabar. Dalam hal ini, Ibnu Qayyim
mengatakan coba untuk mengatasi kemalasan ketika kita mencoba untuk mencapai
sabar dalam ibadah. Jadi, jika Anda menjalankan shalat lima waktu secara
teratur yang perlu Anda lakukan adalah menambahkan beberapa shalat sunnah apa
pun yang Anda bisa atur dan mencoba untuk fokus selama shalat.
Selanjutnya,
pertahankan dan kerjakan sesuatu untuk melembutkan hati. Hati adalah pusat dan
kunci manusia. Beberapa orang bahkan jika mereka mempraktikkan Islam dan mereka
berdoa lima kali sehari, hati mereka bisa menjadi sangat keras.
Hati
sebagian orang bisa mengeras melalui berbagai hal, misalnya jika Anda pernah
melakukan dosa yang terus menerus dan Anda tidak bertaubat, maka akan terbangun
penghalang antara Anda dan Allah. Kemudian, Anda harus bisa mengatur diri dari
gangguan dunia. Terkadang, kita menjadi sangat terikat pada hal-hal duniawi.
Kita harus berpegang teguh pada apa yang kita miliki.
Red: Esthi
Maharani
0 komentar:
Posting Komentar