Kamis, 10 Maret 2022

6 Tips Tetap Istiqomah dalam Beribadah

 6 Tips Tetap Istiqomah dalam Beribadah

 

Merdeka.com - Istilah istiqomah sudah sering kita dengar saat menyangkut urusan ibadah, atau pada seseorang yang ingin berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Istiqomah sendiri secara bahasa artinya adalah lurus. Istiqomah sering disebutkan agar kita bisa tetap berada di jalan yang benar secara konsisten.

Amalan yang dikerjakan secara istiqomah juga menjadi amalan yang dicintai oleh Allah SWT, meskipun amalan tersebut hanya berupa amalan kecil. Hal ini dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadistnya yang berbunyi,

"Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian dan amal yang paling dicintai Allah adalah amalan yang terus menerus meskipun sedikit.” (HR. Bukhari).

Sayangnya, melakukan sesuatu sesuai perintah agama secara istiqomah bukanlah hal yang mudah. Banyak faktor yang dapat membuat diri ini goyah dan akhirnya berbelok dari jalan yang lurus tadi. Tapi, inilah tantangan yang memang harus dihadapi ketika kita ingin berubah menjadi lebih baik.

Untuk tetap istiqomah, diperlukan niat dan kemauan yang kuat. Anda juga bisa mengikuti beberapa tips tetap istiqomah berikut ini, yang telah kami rangkum dari situs rumaysho.

Memahami Dua Kalimat Syahadat dengan Baik

Tips tetap istiqomah yang pertama adalah dengan memahami dan mengamalkan dua kalimat syahadat dengan baik dan benar. Dengan memahami dan mengamalkan dua kalimat syahadat dengan benar, Allah SWT akan teguhkan iman seseorang di dunia dengan terus beramal sholeh, serta dimudahkan di akhirat ketika menjawab pertanyaan malaikat.

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang lalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (Q.S. Ibrahim: 27).

Tafsiran ayat “Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh …” dijelaskan dalam hadits berikut.

“Jika seorang muslim ditanya di dalam kubur, lalu ia berikrar bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, maka inilah tafsir ayat: “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat”.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dengan memahami makna dua kalimat syahadat dengan benar, maka seseorang tentu akan menjalankan setiap perintah Allah SWT, serta juga akan patuh terhadap apa yang dilarang oleh Allah SWT.

Mengkaji Alquran dengan Menghayatinya

Tips tetap istiqomah yang kedua adalah dengan mengkaji Alquran dengan menghayatinya dan merenungkannya. Alquran adalah petunjuk hidup bagi setiap muslim yang hatinya sedang dilanda keraguan.

Itulah kenapa Alquran diturunkan secara beangsur-angsur untuk meneguhkan hati Rasulullah SAW sebagaimana yang tertuang dalam ayat berikut,

“Berkatalah orang-orang yang kafir: “Mengapa Al Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar).” (QS. Al Furqon: 32)

Allah SWT juga menjelaskan bahwa Alquran dapat meneguhkan hati orang beriman dan menjadi petunjuk kepada jalan yang lurus. Allah SWT berfirman,

“Katakanlah: “Ruhul Qudus (Jibril)11 menurunkan Al Qur’an itu dari Rabbmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.” (QS. An Nahl: 102).

Orang yang banyak menghabiskan waktu untuk merenungkan Alquran dan memahaminya, tentu memiliki hati yang lebih kokoh dan teguh dalam menjalankan syariat agama Islam. Inilah kiat yang harusnya kita jalani sebagai muslim, agar bisa tetap istiqomah.

Tips tetap istiqomah yang ketiga adalah dengan iltizam, atau berkomitmen dalam menjalankan perintah Allah SWT. Seseorang dituntun untuk konsekuen dalam menjalankan setiap amalan. Ini karena Allah juga mencintai seseorang yang konsekuen dalam beramal daripada yang hanya sesekali melakukannya.

An Nawawi rahimahullah mengatakan, ”Ketahuilah bahwa amalan yang sedikit namun konsekuen dilakukan, itu lebih baik dari amalan yang banyak namun cuma sesekali saja dilakukan. Ingatlah bahwa amalan sedikit yang rutin dilakukan akan melanggengkan amalan ketaatan, dzikir, pendekatan diri pada Allah, niat dan keikhlasan dalam beramal, juga akan membuat amalan tersebut diterima oleh Sang Kholiq Subhanahu wa Ta’ala. Amalan sedikit namun konsekuen dilakukan akan memberikan ganjaran yang besar dan berlipat dibandingkan dengan amalan yang sedikit namun sesekali saja dilakukan.”

Selain dicintai oleh Allah SWT, amalan yang dikerjakan secara terus menerus juga akan mencegah futur atau jenuh dalam beramal.

Menjadikan Kisah Orang Saleh sebagai Teladan

Tips tetap istiqomah yang keempat yaitu dengan menjadikan kisah orang-orang saleh sebagai teladan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membaca kisah-kisah para sahabat atau orang-orang saleh lainnya.

Anda tidak perlu repot-repot mencari buku tentang kisah orang saleh. Karena di dalam Alquran, juga sudah banyak diceritakan kisah-kisah tentang para nabi, rasul, dan orang-orang yang beriman. Kisah-kisah inilah yang digunakan Allah SWT untuk meneguhkan hati Rasulullah SAW. Allah SWT berfirman,

“Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (Q.S. Hud: 11).

Basyr bin Al Harits Al Hafi pernah berkata,

“Betapa banyak manusia yang telah mati (yaitu orang-orang yang sholih) membuat hati menjadi hidup karena mengingat mereka. Namun sebaliknya, ada manusia yang masih hidup (yaitu orang-orang fasik) membuat hati ini mati karena melihat mereka.”

Memperbanyak Doa kepada Allah SWT

Tips tetap istiqomah yang kelima yaitu dengan memperbanyak doa kepada Allah SWT. Sebagai seorang muslim, sudah seharusnya kita meminta dan memohon pada Allah SWT untuk diberi hati yang teguh dalam menjalankan perintahnya.

Allah SWT juga memuji orang beriman yang selalu berdoa kepada-Nya untuk meminta keteguhan iman saat menghadapi ujian. Allah SWT berfirman,

“Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang sabar. Tidak ada do’a mereka selain ucapan: ‘Ya Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan teguhkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir‘. Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan” (Q.S. Ali Imran: 146-148).

Doa yang paling sering dipanjatkan oleh Rasulullah SAW adalah,

Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘alaa diinik

"Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”

Ketika Ummu Salamah menanyakan kepada Rasulullah SAW, kenapa beliau sering membaca doa tersebut, Nabi SAW menjawab,

"Wahai Ummu Salamah, yang namanya hati manusia selalu berada di antara jari-jemari Allah. Siapa saja yang Allah kehendaki, maka Allah akan berikan keteguhan dalam iman. Namun siapa saja yang dikehendaki, Allah pun bisa menyesatkannya." (HR. Tirmidzi).

Bergaul dengan Orang Saleh

Tips tetap istiqomah yang terakhir adalah dengan bergaul dengan orang-orang saleh. Dalam Alquran, Allah SWT menjelaskan bahwa salah satu penyebab kuatnya iman para sahabat adalah keberadaan Rasulullah SAW di tengah-tengah mereka.

“Bagaimana mungkin (tidak mungkin) kalian menjadi kafir, sedangkan ayat-ayat Allah dibacakan kepada kalian, dan Rasul-Nyapun berada ditengah-tengah kalian? Dan barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah maka sesungguhnya dia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (Q.S. Ali Imran: 101).

Rasulullah SAW juga mengajarkan agar kita bersahabat dengan orang yang dapat memberikan kebaikan dan sering memberi nasehat yang bermanfaat.

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari).

Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan bahwa hadits ini menunjukkan larangan untuk berteman dengan orang yang dapat merusak agama maupun dunia kita. Hadits ini juga mendorong agar kita bergaul dengan orang yang dapat memberikan manfaat dalam agama dan dunia.

 

Reporter : Andre Kurniawan

https://www.merdeka.com

 

0 komentar:

Posting Komentar