Penyebab Rezeki Tidak Lancar dan Penawarnya
Di antara manusia banyak mengalami kesulitan rezeki .
Terkadang sudah berusaha dan berdoa, namun rezeki masih saja terhambat alias
tidak lancar. Dalam persfektif syariat, ternyata ada hal-hal yang menyebabkan terhambatnya
rezeki .
Al-Habib Quraisy Baharun (pengasuh Ponpes As-Shidqu
Kuningan) mengatakan dalam satu tausiayahnya bahwa penyebab terhambatnya rezeki
karena dosa dan maksiat.
Rasulullah صلى الله عليه
وسلم bersabda:
وَأَنَّ الرُّوحَ الْأَمِينَ
نَفَثَ فِي رُوعِيَ أَنَّهُ لَنْ تَمُوتَ نَفْسٌ حَتَّى تَسْتَوْفِيَ رِزْقَهَا,
فَاتَّقُوا اللهَ وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ, وَلَا يَحْمِلَنَّكُمُ اسْتِبْطَاءُ
الرِّزْقِ أَنْ تَطْلُبُوهُ بِمَعَاصِي اللهِ, فَإِنَّهُ لَا يُدْرَكُ مَا عِنْدَ
اللهِ إِلَّا بِطَاعَتِهِ
"Dan
sungguh Malaikat Jibril yang terpercaya telah menyampaikan kepadaku bahwa tidak
akan mati satu jiwa sampai ia menyempurnakan rezekinya, maka bertakwalah kepada
Allah dan perbaguslah dalam mencari rezeki, dan sekali-kali janganlah lambatnya
rezeki menjadikan kalian mencarinya dengan bermaksiat kepada Allah, karena
sesungguhnya tidak akan diraih apa yang ada di sisi Allah kecuali dengan
menaati-Nya." (HR. Al-Baihaqi dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu'anhu)
Nabi صلى الله عليه وسلم juga bersabda:
لَا يَزِيدُ فِي الْعُمْرِ
إِلَّا الْبِرُّ، وَلَا يَرُدُّ الْقَدَرَ إِلَّا الدُّعَاءُ، وَإِنَّ الرَّجُلَ
لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيبُهُ
"Tidak
ada yang menambah umur kecuali kebajikan, tidak ada yang menolak takdir kecuali
doa, dan sungguh seseorang benar-benar dihalangi untuk mendapat rezeki karena
dosa yang ia kerjakan." (HR. Ibnu Majah)
Salafus
Sholeh rahimahullah berkata: "Sebagaimana takwa kepada Allah Ta'ala
merupakan sebab meraih rezeki maka tidak bertakwa kepada-Nya adalah sebab
kefakiran. Maka tidaklah dapat diraih rezeki Allah dengan sesuatu yang menyamai
amalan meninggalkan maksiat ."
Agar Rezeki
Lancar
"Barangsiapa
yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya." Demikian
firman Allah dalam Al-Qur'an Surah Ath-Thalaaq.
Di ayat
lain, Allah berfirman: "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman
dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit
dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya." (QS. Al-A'raaf: 96)
Kisah Nabi
Nuh dan Nabi Hud 'alaihissalam menjadi bukti bahwa Allah memberi rezeki kepada
siapa saja yang memohon ampun dan sering beristighfar. "Maka aku (Nuh) katakan
kepada mereka: Mohon ampunlah kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha
Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan
melimpahkan harta dan anak-anak kepadamu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun
dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." (QS Nuh: 10-12)
"Dan
(Hud berkata): "Wahai kaumku, mohonlah ampun kepada Rabbmu lalu taubatlah
kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan
menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan
berbuat dosa." (QS Hud: 52)
Al-Hafiz
Ibnu Hajar rahimahullah menyebutkan sebuah atsar dari Al-Imam Al-Hasan
Al-Bashri rahimahullah: "Bahwa seseorang mengadukan kemarau panjang kepada
Al-Hasan Al-Bashri, maka beliau berkata: Mohon ampunlah kepada Allah! Orang
yang lain mengadukan kemiskinan, maka beliau berkata: Mohon ampunlah kepada
Allah! Orang yang lain mengadukan kekeringan kebunnya, maka beliau berkata:
Mohon ampunlah kepada Allah! Orang yang lain mengadukan kemandulan (tidak punya
anak), maka beliau berkata: Mohon ampunlah kepada Allah! Kemudian beliau
membacakan kepada mereka ayat ini (Surat Nuh ayat 10-12)." (Fathul Baari,
11/98)
Wallahu
A'lam
Rusman H Siregar
0 komentar:
Posting Komentar