Mau Selamat Dunia
Akhirat? Ikuti 4 Wasiat Rasulullah Ini
Nabi Muhammad SAW adalah manusia paripurna yang diutus
dengan kesempurnaan akhlak. Ia menjadi telandan segenap manusia sepanjang masa.
RAKYATKU.COM - Nabi Muhammad SAW adalah manusia paripurna
yang diutus dengan kesempurnaan akhlak. Ia menjadi telandan segenap manusia
sepanjang masa.
Tidak hanya itu,
nasehat beliau terkadang penuh dengan kata kiasan namun sarat akan makna.
Seperti saat beliau menasehati sahabat Abu Dzar Al-Ghifari tentang empat hal
yang harus diperhatikan ketika hidup di dunia ini.
Diriwayatkan bahwa suatu hari Rasulullah pernah
menasihati Abu Dzar Al-Ghifari, salah seorang sahabat yang paling setia
menemani Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama Islam.
Pertama, "Wahai Abu Dzar, perbaharuilah kapalmu karena
sesungguhnya lautan itu dalam".
Pesan pertama ini menunjukkan bahwa dalam hidup ini, amal
ibadah harus terus diperbaiki. Karena, ada saja hal-hal yang dapat mencederai
dan merusak amal ibadah. Kapal ibarat amal ibadah yang apabila tidak selalu
diperbaiki maka akan rusak dan bisa tenggelam di lautan dalam. Pada akhirnya
tidak sampai pada tempat tujuan yang diimpikan.
Kedua, "Wahai Abu Dzar, perbanyaklah bekalmu, karena
sesungguhnya perjalananmu sangatlah jauh".
Pesan kedua ini mengingatkan manusia akan perjalanannya
yang panjang dan jauh. Dikatakan jauh karena setelah manusia hidup di dunia,
akan ada kehidupan baru di akhirat yang tentu sangat panjang jika dibandingkan
dengan kehidupan di dunia.
Perbandingan hidup di dunia satu banding seribu. Satu
hari hidup di dunia bagaikan hidup
seribu tahun di akhirat. Itulah sebabanya kenapa Rasulullah mengatakan bahwa
perjalanan hidup manusia sangatlah jauh.
Ketiga, "Wahai Abu Dzar ringankanlah barang bawaanmu
karena sesungguhnya rintangan dan cobaan yang akan engkau hadapi sangatlah
berat".
Pesan ketiga ini menunjukkan betapa berat dan banyaknya
ujian yang akan dihadapi manusia. Sehingga Rasulullah selalu menyuruh umatnya
untuk meringankan barang bawaan di dunia berupa harta, jabatan dan tahta.
Karena, semua itu merupakan cobaan yang berat dan menjadi salah satu bawaan
yang berat yang seharusnya dianggap sebagai titipan bukan sebagai milik
selamanya.
Keempat, "Wahai Abu Dzar, bekerjalah dengan ikhlas karena
sesungguhnya Allah maha Mengetahui apa yang terbesit dalam pikiran dan
hatimu".
Pesan yang keempat ini mengandung pesan bahwa keikhlasan
adalah modal utama dalam bekerja. Tanpa keikhlasan semua apa yang dilakukan
akan sia-sia belaka. Karena Allah maha Mengetahui mana di antara hamba-hambanya
yang beribadah dengan ikhlas dan beribadah karena hanya sekadar menggugurkan
kewajiban.
Ibnu Kasir
AmahoruIbnu Kasir Amahoru
Sumber: Islami.co
0 komentar:
Posting Komentar