Dahsyatnya Zikir
Ini Hingga Malaikat Tak Sanggup Mencatat Pahalanya
Orang-orang yang berzikir di kalangan umat Nabi Muhammad
shalallahu 'alaihi wa sallam (SAW) memiliki kemuliaan di sisi Allah Ta'ala.
Betapa dahsyatnya keutamaan berzikir sampai-sampai para Malaikat tidak sanggup
untuk mencatat pahalanya.
Pengasuh Yayasan Al Hawthah Al Jindaniyah, Al-Habib Ahmad
bin Novel Jindan , menceritakan sebuah kisah penuh hikmah yang dinukil dari
hadis riwayat Imam Ahmad. Dikisahkan, ada seorang lelaki datang menghadap
Rasulullah SAW setelah mengucapkan salam dan duduk ia berkata: "Puji
syukur sebanyak-banyaknya saya panjatkan ke hadirat Allah, puji syukur yang
baik dan diberkahi Allah, sebagaimana Tuhan kami ingin disyukuri sebagaimana
mestinya."
Rasulullah SAW menyahut, "Apa yang engkau ucapkan
tadi?" Laki-laki itu lalu mengulang kembali apa yang diucapkannya.
Kemudian Rasulullah SAW berkata: "Demi Allah yang nyawaku berada di
tangan-Nya, sepuluh Malaikat semuanya ingin segera mencatat ucapan itu, namun
mereka tidak tahu bagaimana mencatatnya, mengingat pahala yang didatangkannya
amat banyak. Pada akhirnya mereka teruskan kepada Allah Yang Mahamulia.
Kemudian Allah berkata kepada mereka, "Catatlah sebagaimana yang diucapkan
oleh hamba-Ku itu. Imbalan pahalanya ada pada-Ku".
Amalan
Rasulullah SAW berkata kepada seorang sahabat:
اذا
شجاك شيطان اوسلطان فقل : يا من يكفى عن كلّ احد ولا يكفى عنه احد يااحد من لا احد
له يا سند من لا سند له. انقطع الرّجاء إلا منك نجّنى ممّا انا فيه واعنّى على ما
انا عليه ممّا قد نزل بى بجاه وجهك الكريم وبحقّ سيّدنا محمّد صلّى الله عليه
وسلّم. امين امين
"Jika
engkau dibuat susah oleh setan atau oleh sultan (penguasa) ucapkanlah (doa): Ya
Allah Yang tidak butuh kepada siapa pun yang tidak butuh kepada-Nya. Ya Allah
Maha Esa yang tiada siapa pun menyertai-Nya. Ya Allah tempat bersandar
hamba-hamba-Nya, yang tidak membutuhkan sandaran apa pun. Putuslah harapan
kecuali yang tercurah kepada-Mu. Selamatkanlah aku dari keadaan di mana aku
berada di dalamnya dan tolonglah aku dari sesuatu (musibah) berat yang sedang
menimpaku, demi keagungan dan kemuliaan wajah-Mu, dan demi kebenaran Sayyidina
Muhammad Shallallahu 'alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam. Aamiin."
Barangsiapa
yang mengucapkan:
الحد لله الّذي تواضع كلّ شيء
لعظمته. والحمدلله الّذي ذلّ كلّ لعزّته والحمدلله الّذي حضع كلّ شيء لملكه
والحمدلله الّذي إستسلم كلّ شيء لقدرته
"Puji
syukur bagi Allah yang segala sesuatu merendah di depan keagungan-Nya. Puji
syukur bagi Allah yang segala sesuatu hina karena kemuliaan-Nya. Puji syukur
bagi Allah yang segala sesuatu tunduk kepada kerajaan-Nya. Dan puji syukur bagi
Allah yang segala sesuatu menyerah kepada kekuasaan-Nya (takdir-Nya)".
Kemudian
orang yang mengucapkannya itu memohon sesuatu yang ada pada Allah Ta'ala (yang
dimaksud adalah mohon rahmat-Nya), maka Allah akan menyuratkan seribu kebajikan
baginya, meninggikan derajatnya hingga seribu derajat (martabat) dan
memerintahkan tujuh puluh ribu Malaikat mengitarinya seraya berdoa memohonkan
ampunan Allah Ta'ala baginya hingga Hari Kiamat. (HR Thabrani).
Tangisan
Rasulullah dan Sahabat Pecah Ketika Ayat Ini Turun, Ada Apa?
Dalam hadis
lain yang diriwayatkan Imam Thabrani, Rasulullah SAW mengatakan: Pada waktu
Adam diturunkan ke bumi beliau tiba di Ka'bah (di tempat Ka'bah sekarang
terletak), kemudian salat dua rakaat. Lalu kepadanya Allah mengilhamkan suatu
doa (seperti berikut).
اللّهمّ إنّك تعلم سريرتى
وعلا نينى فاقبل معذرتى وتعلم حاجتى فأعطنى سؤلى وتعلم ما فى نفسى فاغفرلى ذنبى.
اللّهمّ إنّى اسألك ايمانا يبشّر قلبى ويقينا صادقا حتّى اعلم انّه لا يصيبنى إلّا
ما كتبت لى ورضّنى بما قسمت لى. فاوحىَ اللهُ اليه: يا ادم قد قبلت توبتك وغفرت لك
ذنبك ولم يدعنى احد بهذا الدّعاء الّا غفرت له ذنبه وكفّيته المهمّ من امره وزجرت
عنه الشّيطان واتّجرت من وراء كلّ تاجر واقبلت اليه الدّنيا راغمة وإن لم يردها
"Ya
Allah, Engkau Maha Mengetahui apa yang ada di dalam dan di luar hatiku. Karena
itu terimalah ma'dzirah-ku (maafkanlah kesalahanku). Engkau mengetahui
kebutuhanku, maka berilah yang kuminta. Engkau mengetahui apa yang ada pada
diriku, karena itu ampunilah dosa kesalahanku. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu
iman yang menguasai hatiku dan keyakinan yang benar-benar agar aku menyadari,
bahwa tidak ada musibah apa pun yang menimpa diriku kecuali yang telah Engkau
suratkan atas diriku, dan jadikanlah aku ridha menerima apa yang Engkau bagikan
kepadaku (yang menjadi bagianku)."
(rhs)
Rusman Siregar
0 komentar:
Posting Komentar