Cara Memaksimalkan
Ibadah Selama Ramadhan
REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Umat Islam diharapkan
mendapatkan buah dari bulan Ramadhan, yakni ketakwaan dan kesadaran akan Allah.
Allah SWT berfirman dalam Alquran, “Hai orang-orang yang beriman! Diwajibkan
atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar
kamu menjauhi kejahatan).” (Al-Baqarah 2:183)
Cendekiawan Muslim di Institut Islam Toronto, Ontario,
Kanada Sheikh Ahmad Kutty mengatakan Ramadhan adalah bulan yang paling
diberkati dalam kalender Islam. Ramadhan membantu mengembangkan kebajikan dan
keterampilan penting untuk menjalani kehidupan yang bermakna.
Karena selama ini, menurutnya, manusia menjadi sangat
sibuk dengan dimensi fisik dan material hingga melupakan inti spiritualitas
dalam kehidupan itu sendiri. Maka datanglah Ramadhan untuk mengingatkan kita
tentang siapa kita sebenarnya dan bagaimana kita mendisiplinkan diri kita
sedemikian rupa sehingga kita sadar akan potensi spiritual kita sepenuhnya.
Dilansir dari About Islam, Rabu (23/3/2022), Ahmad Kutty
membagikan cara mendapatkan manfaat di bulan Ramadhan ini. Dia juga menyarankan
agar kita fokus pada hal-hal berikut.
Cara Memaksimalkan Ibadah Selama Ramadhan
1. Menyambut Ramadhan dengan semangat yang besar dan
berharap untuk keluar sepenuhnya dengan perubahan dalam tubuh, pikiran, dan
jiwa.
2. Lakukan semua tindakan ibadah sambil sepenuhnya sadar
akan dimensi dan makna batin tersebut. Paling sering kita membiarkan diri kita
menjalani ritual-ritual ini sebagai pekerjaan mekanis belaka dengan hasil kita
hampir tidak mendapatkan manfaat darinya baik secara spiritual maupun moral.
3. Biarkan puasa Anda menjadi puasa tubuh, pikiran, dan
jiwa. Seperti yang dikatakan Imam Ghazali, “Sebagian besar orang berpuasa hanya
untuk menyebut nama. Karena sementara menjauhi makanan, minuman, dan kepuasan
seksual, pikiran, mata, telinga, lidah, dan indera mereka lainnya berpesta
haram (hal-hal yang melanggar hukum).”
Oleh karena itu, untuk mendapatkan manfaat sejati dari
puasa kita, kita perlu memaksakan pengendalian diri total pada semua kemampuan
kita dan menjauhi semua pikiran, perkataan, dan tindakan yang berdosa dan
sia-sia, dan memelihara pikiran dengan selalu mengingat Allah.
4. Ramadhan bukan hanya bulan puasa. Ramadhan lebih
merupakan musim memupuk segala macam kebajikan dan kebiasaan baik. Ini adalah
kesempatan sempurna membebaskan diri dari semua kebiasaan negatif yang telah
menahan kita mencapai kebahagiaan dan kesempurnaan sejati. Jadi ambil
kesempatan dan fokus untuk mencapai tujuan nyata untuk menjadikannya pengalaman
yang benar-benar mengubah hidup dan meningkatkan kehidupan.
5. Ramadhan adalah bulan empati dan kemurahan hati.
Padahal, salah satu tujuan utama puasa adalah menanamkan dalam diri kita empati
kepada orang miskin dan orang yang kurang mampu. Dengan memaparkan kita pada
kelaparan wajib, kita diberi pelajaran praktis tentang kelaparan dan kehausan
dan dengan demikian kita menjadi lebih termotivasi berempati dengan orang
miskin. Oleh karena itu kita diperintahkan mengamalkan amalan zakat yang
optimal di bulan Ramadhan.
6. Ramadhan adalah waktu membiasakan diri dengan Alquran,
sumber sejati bimbingan, penerangan, penyembuhan, dan rahmat sempurna Allah
bagi umat manusia.
7. Salah satu tujuan utama dari semua tindakan ibadah
dalam Islam adalah menumbuhkan dalam diri kita rasa kebersamaan yang sejati dan
semangat sesama manusia. Oleh karena itu, sangat penting kata-kata dan tindakan
welas asih kita diperluas tidak hanya terhadap diri kita sendiri tetapi juga
terhadap semua ciptaan Allah.
Rep: Mabruroh/
Red: Ani Nursalikah
0 komentar:
Posting Komentar