Wanita yang Sulit
Masuk Surga
Ada beberapa sifat wanita yang sulit masuk surga.
Pertama: Enggan Taat pada Suami
Al-Hushain bin
Mihshan menceritakan bahwa bibinya pernah datang ke tempat Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam karena satu keperluan. Seselesainya dari keperluan tersebut,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya,
أَذَاتُ
زَوْجٍ أَنْتِ؟ قَالَتْ: نَعَمْ. قَالَ: كَيْفَ أَنْتِ لَهُ؟ قَالَتْ: مَا آلُوْهُ
إِلاَّ مَا عَجَزْتُ عَنْهُ. قَالَ: فَانْظُرِيْ أينَ أَنْتِ مِنْهُ، فَإنَّمَا
هُوَ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ
“Apakah
engkau sudah bersuami?” Bibi Al-Hushain menjawab, “Sudah.” “Bagaimana (sikap)
engkau terhadap suamimu?”, tanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lagi.
Ia menjawab, “Aku tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku
tidak mampu.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Lihatlah di
mana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena suamimu adalah surga
dan nerakamu.” (HR. Ahmad, 4:341 dan selainnya. Hadits ini shahih sebagaimana
kata Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, no. 1933)
Dari
‘Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ
خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ
لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika
seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di
bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina),
dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki
sifat mulia ini, “Masuklah ke dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau
suka.” (HR. Ahmad, 1:191 dan Ibnu Hibban, 9:471. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth
mengatakan bahwa hadits ini shahih. Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa
At-Tarhib, no. 1932 bahwa hadits ini hasan lighairihi).
Kedua:
Kurang Bersyukur pada Pemberian Suami
Dari Imran bin Husain radhiyallahu ‘anhu, dari
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اطَّلَعْتُ فِي الْجَنَّةِ
فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءَ وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ
أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاء
“Aku
diperlihatkan di surga, Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum fakir.
Lalu aku diperlihatkan neraka. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah para
wanita.” (HR. Bukhari, no. 3241 dan Muslim, no. 2737)
Adapun
sebabnya, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya tentang hal itu, lalu
beliau menjelaskan dalam riwayat ‘Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dia
berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَرَأَيْتُ النَّارَ فَلَمْ
أَرَ كَالْيَوْمِ مَنْظَرًا قَطُّ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ.
قَالُوا: لِمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: بِكُفْرِهِنَّ. قِيْلَ: يَكْفُرْنَ
بِاللهِ؟ قَالَ: يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ وَيَكْفُرْنَ اْلإِحْسَانَ، لَوْ
أَحْسَنْتَ إِلىَ إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ:
مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ
“Aku
diperlihatkan neraka. Aku tidak pernah melihat pemandangan seperti hari ini
yang sangat mengerikan. Dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah para
wanita. Mereka bertanya, ‘Kenapa bisa seperti itu wahai Rasulullah?’ Beliau
bersabda, ‘Dikarenakan kekufurannya.’ Lalu ada yang berkata, ‘Apakah karena
mereka kufur kepada Allah?’ Beliau menjawab, ‘Mereka kufur terhadap
pasangannya, maksudnya adalah mengingkari kebaikannya. Jika engkau berbuat baik
kepada istrimu sepanjang tahun, kemudian ia melihat sedikit engkau tidak
berbuat baik padanya sekali saja, pasti ia akan mengatakan, ‘Aku tidak melihat
kebaikan sedikitpun padamu.” (HR. Bukhari, no. 1052)
Dari Abu
Said Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam keluar waktu Idul Adha atau Idul Fitri dan melewati para wanita dan
bersabda, “Wahai para wanita, keluarkanlah sedekah karena aku diperlihatkan
bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah dari kalangan kalian.” Mereka berkata,
“Kenapa wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Kalian sering mengumpat dan
mengingkari pemberian suami. Aku tidak melihat (orang) yang kurang akal dan
agama dari kalangan kalian yang bisa mengalahkan laki-laki yang cerdas.” Mereka
bertanya, “Apa kekurangan agama dan akal kami wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Bukankah persaksian seorang
wanita itu separuh dari persaksian laki-laki.’ Mereka menjawab, “Iya.” Beliau
melanjutkan, “Itu adalah kekurangan akalnya. Bukankah kalau wanita itu haid
tidak shalat dan tidak berpuasa.” Mereka menjawab, “Iya.” Beliau mengatakan,
“Itu adalah kekurangan agamanya.” (HR. Bukhari, no. 304)
Dari Jabir
bin Abdullah radhiyallahu ’anhuma berkata, “Aku menyaksikan shalat ‘ied bersama
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau memulai dengan shalat sebelum
khutbah tanpa azan dan iqamah. Kemudian berdiri bersandar kepada Bilal dan
memerintahkan untuk bertakwa kepada Allah dan menganjurkan kepada ketaatan
kepada-Nya dan menasihati manusia serta mengingatkannya. Kemudian beliau
berjalan mendatangi para wanita, dan memberikan nasihat kepada mereka dan
mengingatkannya. Beliau bersabda, ‘Bersedekahlah para wanita karena kebanyakan
dari kalian itu menjadi bara api neraka Jahanam.’ Maka ada wanita bangsawan dan
kedua pipinya berwarna (merah) berdiri bertanya, ‘Kenapa wahai Rasulullah?’
Beliau menjawab, ‘Karena kalian seringkali mengadu dan mengufuri pemberian suami.’
Berkata (Jabir), ‘Maka para wanita memulai bersedekah dan melemparkan gelang,
giwang, dan cincinnya ke pakaian Bilal.” (HR. Muslim, no. 885)
Ketiga:
Wanita yang menyemir rambutnya, khususnya dengan warna hitam
Dari ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma,Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَكُونُ قَوْمٌ يَخْضِبُونَ
فِي آخِرِ الزَّمَانِ بِالسَّوَادِ كَحَوَاصِلِ الْحَمَامِ لَا يَرِيحُونَ
رَائِحَةَ الْجَنَّةِ
“Pada akhir
zaman nanti akan ada orang-orang yang mengecat rambutnya dengan warna hitam
seperti warna mayoritas dada merpati, mereka tidak akan mendapat bau surga.”
(HR. Abu Daud, no. 4212. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih
sebagaimana disebutkan dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, no. 2097)
Keempat:
Wanita yang meminta cerai tanpa suatu alasan
Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu, ia berkata
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ سَأَلَتْ
زَوْجَهَا طَلاَقًا فِى غَيْرِ مَا بَأْسٍ فَحَرَامٌ عَلَيْهَا رَائِحَةُ
الْجَنَّةِ
“Wanita
mana saja yang meminta talak (cerai) tanpa ada alasan yang jelas, maka haram
baginya mencium bau surga.” (HR. Abu Daud, no. 2226; Tirmidzi, no. 1187; dan
Ibnu Majah, no. 2055. Abu Isa At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan.
Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
Al-Hafizh
Al-Mubarakfuri rahimahullah berkata bahwa kenikmatan yang pertama kali
dirasakan penduduk surga adalah mendapatkan baunya surga. Inilah yang
didapatkan oleh orang-orang yang berbuat baik. Sedangkan yang disebutkan dalam
hadits adalah wanita tersebut tidak mendapatkan bau surga itu. Hal ini
menunjukkan ancaman bagi istri yang memaksa minta diceraikan tanpa alasan.
(Tuhfah Al-Ahwadzi, 4:381, Penerbit Darus Salam). Al-‘Azhim Abadi juga
menyebutkan hal yang sama dalam ‘Aun Al-Ma’bud, 6:201, Penerbit Darul Minhal.
Kelima:
Wanita yang mengaku keturunan orang lain
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ
أَبِيهِ لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ قَدْرِ
سَبْعِينَ عَامًا أَوْ مَسِيرَةِ سَبْعِينَ عَامًا قَالَ وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ
مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
“Barangsiapa
mengaku keturunan dari orang lain yang bukan ayahnya sendiri tidak akan
mendapatkan bau surga. Padahal bau surga telah tercium pada jarak tujuh puluh
tahun, atau tujuh puluh tahun perjalanan.” (HR. Ahmad, 10:96. Al-Haitsami dalam
Majma’ Az-Zawaid, 1:103 menyatakan bahwa perawi hadits ini shahih)
Keenam:
Wanita yang berpakaian tetapi telanjang
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ
النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ
يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ
مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ
الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ
كَذَا وَكَذَا
“Ada dua
golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat: (1) suatu kaum yang
membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya ia memukuli orang; (2)
wanita-wanita yang berpakaian (tetapi) telanjang, mereka berlenggak-lenggok dan
condong (dari ketaatan), rambut mereka seperti punuk unta yang miring, mereka
tidak masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal sesungguhnya bau surga
itu tercium dari perjalanan sejauh ini dan ini.” (HR. Muslim, no.2128)
SEMOGA
ALLAH BERI TAUFIK DAN HIDAYAH.
—
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com
0 komentar:
Posting Komentar