Keutamaan Membaca
Sayyidul Istighfar
Amalan berzikir dan istighfar adalah ibadah yang sangat
dianjurkan dalam syariat Islam. Allah Ta'ala memerintahkan hamba-Nya untuk
senantiasa memohon ampun (istighfar) dalam setiap keadaan.
Seperti dalam satu kalam-Nya, Allah berfirman: "Dan
mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya
Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih." (QS. Hud: 90)
Dalam satu Hadis Qudsi yang diriwayatkan oleh sahabat Abu
Dzar al-Ghifari radhiyallhu 'anhu (RA), Allah Ta'ala berfirman, "Wahai
para hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat salah siang dan malam, dan aku
mengampuni dosa-dosa seluruhnya. Oleh karena itu bertighfar (mohon ampun) lah
kalian kepada-Ku, niscaya Aku ampuni kalian". (Imam Muslim)
Betapa hebatnya kedudukan istighfar di sisi Allah. Bahkan
dalam sebuah hadis disebutkan, "Siapa yang memperbanyak istighfar maka
Allah akan menjadikan untuknya kelapangan dari setiap kegundahan, jalan keluar
dari setiap kesempitan, dan Dia memberikan rezeki untuknya dari jalan yang
tidak terduga."
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW)
mengajarkan satu kalimat istighfar yang disukai Allah Ta'ala. Zikir ini dikenal
dengan pemimpinnya (sayyidul) istighfar.
Dari Syaddad bin Aus RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Sesungguhnya sayidul istighfar (pemimpin istighfar)
adalah seseorang hamba mengucapkan:
اَللَّهُمَّ
أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ،
وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ
مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ
فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
Allahumma
Anta Rabbii La Ilaha Illa Anta Khalaqtanii wa Ana 'Abduka wa Ana 'Ala 'Ahdika
wa wa'dika Mastatha'tu A'udzu Bika Min Syarri Ma Shana'tu Abu'U Laka
Bini'matika 'Alayya wa Abu'U Bidzanbii Faghfirli Fa Innahu La Yaghfiru Adz
Dzunuba Illa Anta.
Ya Allah,
Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain
Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi
perjanjian untuk taat kepada-Mu dan janji balasan-Mu sesuai dengan kemampuanku.
Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu
kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada
yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.
Keutamaan
Sayyidul Iistighfar
Rasulullah
SAW bersabda:
مَنْ قَالَهَا مِنَ
النَّهَارِ مُوْقِنًا بِهَا ، فَمَـاتَ مِنْ يوْمِهِ قَبْل أَنْ يُمْسِيَ ، فَهُو
مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوْقِنٌ بِهَا
فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
"Barangsiapa
mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari
itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa membacanya
di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi,
maka ia termasuk penghuni surga." (Muttafaqun 'alaih).
Wallahu
A'lam Bisshowab
Rusman Siregar
0 komentar:
Posting Komentar