Keutamaan Puasa
Syawal
Atas izin Allah SWT kita telah melaksanakan puasa
Ramadhan tahun ini tanpa kendala yang berarti. Semoga Allah menerima puasa
kita. Semoga pula Allah menerima segala ibadah Ramadhan kita. Amin. Salah satu
fungsi puasa adalah sebagai perisai. Rasulullah SAW bersabda, "Maukah aku
tunjukkan padamu pintu-pintu kebaikan?" (Lalu beliau bersabda,)
"Puasa adalah perisai." (HR Tirmidzi). Syekh Nashiruddin al-Albani
mengatakan hadis ini sahih.
Dalam hadis ini Rasulullah SAW tidak menyebutkan secara
spesifik apakah puasa yang dimaksudkannya itu puasa wajib atau puasa sunah.
Oleh karena itu, kita dapat menarik kesimpulan bahwa puasa wajib dan puasa
sunah dapat difungsikan sebagai perisai.
Merujuk pada hadis ini puasa adalah perisai bagi orang
Islam yang melaksanakannya, baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia, puasa
merupakan perisai dari kemaksiatan, sedangkan di akhirat, ia merupakan perisai
dari azab neraka.
Dalam hadis qudsi Rasulullah SAW bersabda, "Dan
hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunah
sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, Aku akan memberi
petunjuk pada pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk
pada penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada
tangannya yang dia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang
dia gunakan untuk melangkah/berjalan. Jika dia memohon sesuatu kepada-Ku,
niscaya Aku mengabulkannya. Jika dia memohon perlindungan kepada-Ku, niscaya
Aku melindunginya." (HR Bukhari).
Itulah di antara keutamaan ibadah sunah termasuk puasa
sunah. Adapun salah satu puasa sunah pada (bulan) Syawal adalah puasa enam
hari. Hal ini disandarkan pada sabda Rasulullah SAW dari Abu Ayyub al-Anshari,
beliau bersabda, "Barang siapa yang berpuasa Ramadhan lantas berpuasa enam
hari pada Syawal maka dia laksana berpuasa setahun." (HR Muslim, Ahmad,
Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Menurut riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa yang berpuasa enam hari setelah Idul Fitri, puasanya menjadi
sempurna setahun (penuh)." (HR Nasa'i dan Ibnu Majah). Allah berfirman,
"Barang siapa mengerjakan kebaikan, baginya balasan 10 kali
lipatnya." (QS al-An'am [6]: 160).
Mengutip keterangan Syekh Muhammad Nawawi al- Bantani
dalam Syarh Muslim, "Ulama mazhab Syafi'i berpandangan bahwa puasa enam
hari pada Syawal paling utama/afdal dilaksanakan secara berturut-turut setelah
Idul Fitri. Namun, jika tidak secara berturut-turut (setelah Idul Fitri) atau
dilaksanakan hingga akhir Syawal pun tetap akan mendapatkan keutamaan puasa
Syawal sepanjang sebelumnya telah melaksanakan puasa Ramadhan."
Menurut Ibnu Rajab al-Hambali, keutamaan puasa enam hari
pada Syawal antara lain menggenapkan pahala puasa Ramadhan menjadi setahun
penuh. Selain itu, kedudukan puasa sunah pada Sya'ban dan Syawal ter hadap
puasa Ramadhan untuk menutupi kekurangan yang mungkin terjadi pada pelaksanaan
puasa Ramadhan.
Oleh: Mahmud
Yunus
1 komentar:
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^
Posting Komentar