Keistimewaan di
Waktu Subuh, Tunaikan Yuk….
Semaranginside.com, Jakarta – Aktivitas seorang muslim
diawali dari sepertiga malam terakhir. Yakni, ketika orang-orang yang bertakwa
melaksanakan Qiyamul Lail. Setelah itu, boleh beristirahat sejenak dan bangun
lagi menjelang azan Subuh berkumandang.
Ketika azan Subuh usai berkumandang, seorang lelaki
mukmin bersegera melaksanakan shalat antara adzan dan iqamat, ada shalat
Qabliyah Subuh, 2 rakaat. Pahalanya luar biasa, sebagaimana hadits, “Dua
raka’at fajar (shalat sunnah qobliyah Subuh) lebih baik daripada dunia dan
seisinya.” (HR. Imam Muslim)
Inilah shalat sunnah yang tidak pernah ditinggalkan oleh
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Ibunda Aisyah pernah menuturkan,
“Nabi tidak pernah menjaga sesuatu dari amalan-amalan sunnah seketat beliau
menjaga dua rakaat sunnah Subuh.” (HR. Imam Bukhari)
Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda, “Janganlah kalian tinggalkan dua rakaat shalat sunnah Subuh
meskipun kalian berada di punggung kuda.” (HR. Imam Ahmad dan Abu Daud).
Usai shalat Qabliyah Subuh, bisa dilakukan di rumah
maupun di masjid, melaksanakan shalat Subuh berjamaah di masjid. Keutamaan
shalat Subuh berjamaah, sebagaimana hadits yang dikeluarkan oleh Imam Muslim, disebutkan,
“Barangsiapa yang shalat Isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat
selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat Subuh berjamaah maka
seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.”
Tatkala kita mengisi waktu Subuh dengan ibadah, sedikitnya
ada 5 keistimewaanya. Antara lain:
Pertama, mendapat cahaya di hari akhir. Hal ini
berdasarkan hadits, “Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang
berjalan pada saat gelap menuju masjid, dengan cahaya yang sempurna pada hari
Kiamat.” (HR. Imam Abu Dawud dan at-Tirmidzi).
Kedua, berada dalam jaminan Allah, sebagaimana hadits,
“Barang siapa yang melaksanakan shalat Subuh maka dia berada dalam jaminan
Allah. Maka jangan sampai Allah menuntut kalian sesuatu apa pun pada
jaminan-Nya. Karena barangsiapa yang Dia tuntut pada jaminan-Nya, pasti Dia
akan mendapatkannya. Kemudian dia akan ditelungkupkan pada wajahnya di dalam
Neraka.” (HR. Imam Muslim)
Ketiga, “Barang siapa yang shalat Subuh berjamaah
kemudian dia duduk berzikir kepada Allah hingga matahari terbit, lantas shalat
dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah, yang sempurna,
sempurna, sempurna.” (HR. Tirmidzi).
Keempat, Di waktu Subuh itu ada 2 Malaikat yang akan
mendoakan orang-orang yang bersedekah dan mereka yang pelit (tidak mau
sedekah), sebagaimana sabda beliau, “Ketika hamba berada di setiap pagi, ada
dua malaikat yang turun dan berdoa, ‘Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar
berinfak’. Malaikat yang satunya berdoa, ‘Ya Allah, berikanlah kepailitan bagi
yang enggan bersedekah’.” (HR. Imam Bukhari dan Muslim)
Kelima, Usai shalat Subuh, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam selalu berdoa:
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً، وَرِزْقًا طَيِّبًا
“Ya Allah,
sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, amal yang diterima, dan
rizki yang baik.” (HR. Imam Ibnu Majah)
Jika kita
ikuti prosesi ibadah dari Qiyamul Lail sampai waktu syuru’, dimana matahari
mulai terbit dari timur, maka kita akan berada dalam naungan Allah. Dan jika
berada dalam naungan Allah, maka tidak ganjaran lain kecuali mendapatkan
surganya.
Oleh: Herry M
Joesoef
0 komentar:
Posting Komentar