Seberapa Banyak Air
Yang Dibutuhkan Tubuh Dalam Sehari
Begitu banyak nasehat dan rekomendasi yang kita terima
ketika menyangkut jumlah air putih yang harus diminum setiap hari.
Sebagian besar panduan kesehatan yang kita dengar
berupaya untuk memastikan bahwa kita minum cukup air, terutama saat cuaca
panas, saat Anda mengalami masalah dengan perut atau saat berolahraga.
Tapi berapa jumlah yang tepat? Dan mungkinkah anda minum
terlalu banyak?
Benarkah 8 gelas sehari?
Anda mungkin pernah mendengar bahwa delapan gelas sehari
adalah jumlah yang harus diminum.
Saran ini nampaknya berasal dari rekomendasi Badan
Makanan dan Gizi dari Dewan Riset Nasional Amerika Serikat di tahun 1945, yang
menyatakan: "Konsumsi air yang sesuai untuk orang dewasa adalah 2,5 liter setiap
hari pada kebanyakan kasus ... sebagian besar kuantitas ini berada dalam
makanan kemasan."
Tapi menurut ahli diet Lembaga Penelitian Australia
(CSIRO), Penny Taylor, sebenarnya tidak ada aturan baku dan instan mengenai
berapa banyak air yang perlu Anda minum.
Berapa banyak air yang kita butuhkan bergantung pada
berbagai faktor, seperti jenis kelamin, berat badan dan seberapa banyak
aktivitas fisik yang kita lakukan.
Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah di mana Anda
tinggal, mereka yang tinggal di iklim yang lebih hangat dan lembab cenderung
berkeringat lebih banyak dan kehilangan lebih banyak cairan.
Pedoman diet Australia saat ini tidak merekomendasikan
sejumlah air tertentu, namun cukup merekomendasikan bahwa kita harus 'minum air
dengan jumlah yang cukup'. Pedoman tersebut juga mendorong kita untuk memilih
air ketimbang jus, minuman ringan, minuman anggur (wine) atau sejenisnya.
Ada Nilai Rujukan Gizi yang memberi saran agar pria
dewasa minum air sebanyak 2,6 liter per hari (sekitar 10 cangkir) dan perempuan
dewasa harus minum 2,1 liter per hari (sekitar delapan cangkir).
Tapi angka ini didasarkan pada berat rata-rata pria dan
perempuan, jadi jika Anda kekurangan berat badan atau kelebihan berat badan,
Anda mungkin mempertimbangkan untuk menyesuaikan asupan cairan Anda -Taylor
mengatakan bahwa aturan praktis yang baik adalah 35 mililiter cairan dikali
dengan per kilogram berat badan.
Perempuan hamil atau menyusui (yang membutuhkan lebih
banyak cairan), orang-orang yang tinggal atau bekerja di daerah yang sangat
panas, dan orang-orang dengan diet protein tinggi (ginjal mereka mungkin
membutuhkan lebih banyak cairan untuk membantu memproses peningkatan jumlah
protein) disarankan untuk minum lebih banyak air.
Perlu juga dicatat bahwa cairan lain bisa dihitung
sebagai asupan cairan harian Anda. Jadi jus, teh, kopi, dan alkohol bisa
dihitung.
Bagaimana asupan cairan di hari yang panas?
Di hari yang panas, kebanyakan dari kita sadar bahwa kita
lebih haus daripada biasanya.
Ini karena kita berkeringat lebih banyak, dan kita
kehilangan cairan melalui keringat mulai dari 100 mililiter hingga beberapa
liter per hari, tergantung pada tingkat aktivitas dan suhu tubuh kita.
"Kita bisa kehilangan antara 1 sampai 3 persen
cairan kita dengan mudah," kata Taylor.
"Ketika kita kehilangan cairan, ini menyebabkan
dehidrasi ringan, dan kita bisa mengalami gangguan suasana hati, tingkat
konsentrasi rendah, sakit kepala yang meningkat."
Menurut Associate Profesor Ben Desbrow dari Universitas
Griffith, mereka yang bekerja atau berolahraga di daerah beriklim panas
kehilangan cairan paling banyak -hingga 2,5 liter keringat dalam satu jam dalam
keadaan yang ekstrim.
"Anda perlu mengganti cairan itu dengan cukup cepat,
jika tidak, hasilnya akan cukup cepat berpengaruh pada kinerja Anda
selanjutnya."
Bagaimana mendeteksi tubuh anda belum mendapat cukup
cairan?
Tubuh Anda akan memberi beberapa tanda yang cukup jelas
bahwa Anda tidak mengalami dehidrasi. Jadi awasi gejala seperti mulut kering,
sakit kepala dan rasa pusing.
Perhatikan juga kebiasaan buang air kecil Anda, warna
urine Anda dan seberapa sering Anda pergi ke toilet.
"Ginjal Anda melakukan pekerjaan yang bagus dalam
pengaturan cairan, jadi frekuensi buang air kecil dan warna buang air kecil
adalah dua panduan terbaik Anda," kata Profesor Desbrow.
"Anda ingin menghasilkan sejumlah urin setiap tiga
sampai empat jam, dan kita ingin warnanya relatif pucat."
(Perlu dicatat beberapa suplemen vitamin dan makanan
tertentu bisa mengubah warna kencing Anda, tapi ini tidak akan mempengaruhi
seberapa sering Anda buang air kecil.)
"Saran saya, jangan pernah pergi ke toilet dan tak
memperhatikan urine anda -ini mungkin sederhana, tapi ini memberi Anda
pesan," kata Profesor Associate Desbrow.
Bisakah kita terlalu banyak minum?
Ada pusat kontrol dahaga di otak kita yang mengendalikan
asupan air, kata Dr Michael McKinley, peneliti tamu senior di Institut
Neuroscience Florey.
Saat kita minum air, bagian tertentu dari otak membuat
kita merasa haus lama sebelum airnya terserap sepenuhnya ke dalam aliran darah.
"Biasanya jika kita minum terlalu banyak air,
tiba-tiba minum air rasanya seperti kerja keras," sebutnya.
Namun, dalam beberapa situasi, ketika orang meminum
sejumlah besar air, mereka bisa mengatasi pusat kendali dahaga di otak.
Bila ini terjadi, kadar sodium mereka bisa turun terlalu
rendah. Hal ini bisa menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai hyponatremia, di
mana tubuh juga mulai menahan kelebihan air.
Ginjal kita juga membantu menjaga keseimbangan.
"Biasanya jika kita minum terlalu banyak air, ginjal
kita akan mengeluarkannya (seperti air seni)," kata Dr. McKinley.
Tapi terkadang, faktor seperti panas, stres fisik atau
obat tertentu bisa mematikan sinyal hormonal yang menyebabkan ginjal
mengekskresikan kelebihan air.
Lalu ada efek kemunduran ganda. Anda tak hanya meminum
banyak air, tapi Anda mulai menggantung semua air di tubuh Anda. Minum lebih
banyak justru memperburuk keadaan.
"Ini adalah saat di mana kondisi bisa menjadi
berbahaya," kata Dr McKinley.
Hiponatremia, juga dikenal sebagai keracunan air, bisa
menyebabkan sel-sel otak membengkak. Hal itu bisa menimbulkan kebingungan,
kejang, koma dan bahkan kematian.
Meski kondisi ini jarang terjadi, satu kelompok berisiko
adalah atlet ketahanan fisik.
Aktivitas, terutama dalam cuaca hangat, bisa menaikkan
suhu tubuh mereka terlalu tinggi. Mereka biasanya disarankan untuk minum banyak
cairan sebelum melakukan aktivitas ketahanan seperti maraton dan merasa perlu
terhidrasi. Tapi jika mereka minum berlebihan, dan dengan cepat menenggak terlalu
banyak air, mereka bisa mendapat masalah.
"Saya ingat pernah membaca tentang seorang perempuan
yang sedang berlari maraton, ia minum banyak cairan dan di jarak 18 mil, ia
mulai merasa bingung dan tak enak badan. Ia mengalami kejang, lalu koma dan meninggal
dalam waktu empat jam. karena hiponatremia," kata Dr McKinley.
Kelompok lain yang berisiko terkena hiponatremia termasuk
orang dengan skizofrenia, yang mungkin memiliki dorongan untuk minum air putih.
"Kondisi ini disebut polidipsia psikogenik dan orang-orang
yang memiliki kecenderungan ini diketahui mengonsumsi 20, 30, 40 gelas cairan
sehari. Kematian akibat hiponatremia cenderung lebih umum pada demografis ini,
lebih dari sekedar profil atlet," jelasnya.
Obat-obatan terlarang jenis ekstasi juga bisa memicu
keracunan air.
1 komentar:
Izin ya admin..:)
Mainkan dan menangkan hadiah nya bersama kami di ARENADOMINO beragam permainan POKER menanti anda semua fair play silahkan di add WA +855 96 4967353
Posting Komentar